Setelah mengambil cuti selama hampir satu minggu, akhir nya hari ini adalah hari dimana Nathan akan bekerja kembali.
Berbeda dengan hari-hari kemarin, Caitlyn menjadi lebih lesu di karena kan akan di tinggal oleh suami juga anak-anak nya.
Bahkan ia pun tidak memasak makanan untuk pagi ini, sedari tadi Caitlyn hanya rebahan malas di atas kasur nya.
"Caitlyn." panggil Nathan lembut kepada istri nya itu
"Apa?" jawab Caitlyn malas
Nathan berjalan mendekat ke arah Caitlyn, sambil mengancingkan kemeja kerja nya. "Aku usahakan pulang lebih cepat." ujar Nathan mencoba memperbaiki mood Caitlyn
"Heum." jawab Caitlyn, tak ada perubahan, mungkin karena bawaan hamil, wanita itu menjadi lebih rewel dan banyak tingkah
"Aku benar-benar akan pulang lebih cepat. Kalau bisa aku akan menelfonmu saat jam makan siang."
"Ya harus lah. Masa nelfon istri nya aja di usaha-usahakan." omel Caitlyn kesal, karena ucapan Nathan yang tak pasti
"Rencana nya aku akan meeting di luar saat jam makan siang nanti, tapi akan ku coba undur." Jelas Nathan yang tidak di pedulikan oleh Caitlyn sedikit pun, wanita itu malah semakin menekuk wajah nya.
Sempat terjadi keheningan di antara mereka berdua, namun dengan tiba-tiba Caitlyn mendudukan diri dan berkata, "Aku bosen. Aku mau kerja juga." seru nya yakin
"Aku bukan suami bodoh, yang mengizinkan istri nya bekerja pada saat hamil muda." balas Nathan, tak bersahabat
"Aku bosen Nathan! Aku mau kerja lagi, aku bosen rebahan mulu." protes Caitlyn, tak terima dengan penolakan Nathan
"Kalau begitu kau bisa berjalan-jalan mengitari rumah besar ini, kau juga bisa berenang, menonton tv, melihat-lihat bunga di taman belakang dan juga memberi makan ikan di kolam."
"Aku gk mau! Aku mau kerja biasa, aku mau kerja yang seru!!" Ujar Caitlyn terlihat semakin menyebalkan di mata Nathan
Dengan tatapan serius Nathan kini menatap Caitlyn, "Apa kau hanya memikir kan kesenangan mu saja? Bagaimana dengan anak-anak sepulang sekolah? Siapa yang akan menemani mereka? Lalu bagaimana dengan kandungan yang ada di perut mu? Apa kau fikir janin itu akan bertahan di saat kau kelelahan??"
"Aku sudah memberi banyak akses kesenangan untuk diri mu Caitlyn, Kau bisa berbelanja online semau mu tanpa batas. Kau bisa menonton film dengan santai dan puas tanpa ada gangguan saat aku dan anak-anak pergi berkeja dan bersekolah, bahkan aku sudah membuat tempat permainan yang lengkap di rumah ini karena kau mengatakan terlalu bosan dan ingin bermain. Lalu sekarang apa? Bekerja? Aku akan menuruti segala permintaan mu, asalkan tidak yang satu itu. Itu terlalu berbahaya untuk diri mu dan juga janin di perut mu." ucap Nathan panjang lebar, menyadar kan caitlyn.
Wanita itu kini menunduk dengan air mata yang ntah kenapa mengalir dengan tiba-tiba. Menyebalkan, Caitlyn sangat membenci diri nya yang sensitive dan cengeng saat sedang hamil.
Nathan menatapi Caitlyn yang menunduk begitu lama tanpa mengeluarkan suara, lelaki itu menebak-nebak apa yang sedang di lakukan wanita nya. Sebenar nya ia tidak marah dengan Caitlyn, dia berkata seperti itu agar terlihat tegas untuk menakut-nakuti istri nya, yang sedang banyak tingkah itu.
Namun sepertinya ucapan nya tadi terlalu serius, sampai-sampai Caitlyn terdiam begitu lama.
Dengan usaha keras Nathan mencoba mengeluarkan kepekaan nya, dan berhasil. Insting nya mengatakan bahwa pasti Perkataan nya itu telah menyakiti perasaan Caitlyn yang sedang sangat tidak stabil. Dengan terburu-buru ia langsung memeluk Caitlyn. Menenangkan istri nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]
FanfictionJonathan Gevariel Clement. Seorang lelaki berumur 27 tahun, yang dihancurkan oleh cinta pertama nya sendiri. Sekarang ia tinggal bertiga dengan kedua anak kembar nya. Setelah perceraian nya, Dia tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan anak-anak...