Chapter 32

3.6K 219 6
                                    

Nathan menyesap kopi hangat milik nya, dengan otak yang terus berputar, memikirkan banyak hal.

Dikarenakan hari ini hari libur, Nathan berada dirumah nya. Namun bukannya berkumpul bersama keluarga kecilnya, Nathan lebih memilih untuk mengurung diri diruang kerjanya.

Kejadian kemarin malam menghantui dirinya, juga cukup membuatnya tak tenang.

Ia terus bertanya kepada diri sendiri, untuk memberitahu Caitlyn atau tidak, tentang masalah ini.

Flasback on

Nathan tersenyum senang setelah mengabari Caitlyn bahwa ia sudah dalam perjalanan pulang, rasanya tak sabar untuk segera menemui istri gembulnya. Padahal Caitlyn baru mengandung selama 1 bulan 3 minggu, tapi ntah kenapa perubahan pada tubuh Caitlyn terlihat begitu jelas.

Dan hal itulah yang malah semakin membuat Nathan ingin terus menemani Caitlyn.

Nathan sangat menikmati perjalanan nya menuju pulang, yang ternyata sudah menempuh setengah jalan.

Tapi tak lama handphone nya berdering, menunjukan panggilan dari sekertaris nya.

"Kenapa?" tanya Nathan to the point.

"Maaf mengganggu Pak. Tapi ada hal mendesak yang perlu saya sampaikan."

"Katakan saja."

"Ada seseorang yang memaksa ingin bertemu dengan Pak Nathan, saat saya sedang bersiap pulang Pak."

"Siapa namanya? Kamu tahu ini sudah jam pulang kerja dan peraturan Saya, bukan? Seharus nya kamu tidak perlu mementingkan orang tersebut, dan segera pulang juga." jawab Nathan tegas, Lelaki itu memang tidak suka sekali dengan orang yang mengganggu jam pulang kerja nya, setelah ia mengenal Caitlyn.

"Iya Pak. Saya tahu dan saya sangat meminta maaf karena sudah mengganggu Bapak. Tapi orang yang ingin sekali bertemu dengan Pak Nathan adalah Bu Dania."

Nathan terdiam, tangannya meremas kesal stir mobilnya.

"Saya kesana."

Flasback off

"Bengong mulu." Seru Caitlyn membuyarkan lamunan Nathan.

Wanita itu merasakan ada yang aneh dengan Nathan, makanya ia menghampiri lelaki itu, untuk memastikan ada apa sebenarnya.

"Tidak. Aku hanya.. sedang banyak fikiran." Balas Nathan cepat, saat menyadari wajah curiga Caitlyn.

"Banyak fikiran? Ada masalah dikantor?"

"Tidak, hanya ada yang sedikit membebani fikiran ku saja. Kamu tidak perlu tahu, aku bisa menyelasaikan nya sendiri."

Caitlyn menatap lama ke-arah Nathan. Memperhatikan wajah lelaki itu. Dapat terlihat jelas bahwa lelaki itu mencoba menutupi kegelisahan nya dari Caitlyn.

"Kalo gk mau cerita gapapa. Mau bohong juga gapapa. Asalkan kamu bisa bersikap kayak biasanya, dan melakukan tanggung jawab kamu dengan benar."

Nathan mengerutkan keningnya. "Maksud kamu? Aku tidak berbohong Caitlyn, Aku hanya merasa bahwa kamu tidak perlu ikut campur dengan masalah ini dan juga aku dapat menyelesaikan nya sendiri."

"Kalau kamu emang bisa nyelesaiin sendiri, tanpa teman cerita atau support dari istri kamu, ya gk masalah. Tapi aku rasa kamu gk akan sampe bengong dan kebawa fikiran gini,  kalau emang bisa nyelesaiin masalah ini sendiri."  balas Caitlyn berusaha tetap lembut, walaupun sebenarnya hatinya sedikit sakit, saat Nathan mengatakan ia tidak perlu ikut campur.

Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang