Chapter 10

6.8K 383 0
                                    

Kenneth dan Yoselyn sudah pulang sekolah sejak beberapa menit yang lalu, saat ini mereka berempat sedang berada di dalam mobil milik Nathan.

"Kok mommy sama daddy diem-diem aja nii?" Seru selyn yang sangat tak tahan dengan keheningan di dalam mobil itu.

"Ya kalo ga ada yang perlu di omongin, kenapa harus ngomong lyn. Emang nya kamu ga cepe ngomong mulu? Dari tadi di sekolah, kan udah ngomong mulu." Kenneth menjawab pertanyaan kembaran nya itu.

Nathan tersenyum kecil, saat melihat interaksi kedua anak nya. Ia jadi bingung sendiri, kenapa tidak mendekatkan diri dengan mereka sedari dulu.

"Ish! Ish! Mommy liat deh!! Abang kenneth gaya nya mirip banget sama daddy, Selyn jadi kesel liat nya. Abang mau selyn jambak engga? Selyn tadi dikasih permen sama Gio, nanti kalo abang mau Selyn jambak, Selyn kasih ini deh. Kan Selyn suka berbagi!!"

"Kalo suka berbagi itu langsung ngasih tanpa ada persyaratan apa-apa Selyn.." Ujar Caitlyn yang sudah kelewat gemas dengan tingkah laku Selyn.

"Tuh dengerin kata mommy Caitlyn. Lagian engga sopan banget, masa mau ngejambak abang nya sendiri." Ucap Kenneth menimpali perkataan Caitlyn barusan

"Yakan berbeda dari yang lain. Biar limited edision! Selyn males ah deket-deket sama abang. Mommy nya juga ngeselin. Selyn mau sama daddy Nathan aja, daddy pangku Selyn dong.."

"Daddy lagi nyetir, bahaya kalo nanti mangku-mangku kamu. Lagi pula ini sudah mau sampai rumah." Jawab Nathan, yang langsung disambut oleh wajah cemberut Selyn.

"Ngeselin! Semua-semua nya disini nyebelin!" Selyn memasang wajah kesal nya. Ia membanting tas nya di paha Kenneth, dan menjadikan tas itu sebagai sandaran nya.

"Kenapa harus nyender disini sih lyn! Paha abang sakit tau, tas kamu kan berat."

"Udah syuttt deh. Cowo engga boleh bawel tau."

Karena permasalah sender dan menyender itu akhir nya Kenneth dan juga Selyn menjadi berdebat panjang, mereka saling menyalahkan dan juga membahas hal-hal aneh yang padahal tidak ada sangkut paut nya dengan permasalahan mereka itu.

Sedangkan 2 orang dewasa yang berada di kursi paling depan juga asik dengan perbincangan mereka sendiri. Dan tentu saja, jika Caitlyn dan juga Nathan berbincang pasti akan ada keributan disana.

"Katanya tadi mau makan siang abis jemput anak-anak. Kok ini malah di bawa balik sih mereka nya?! Terus ngapain dong saya dari tadi kayak orang gila di kantor Bapak? Mana segala ketemu Daniel lagi tadi."

"Kata guru mereka tadi, hari ini ada beberapa tugas rumah. Saya tidak ingin mereka kecapean, lagi pula masih banyak waktu lain untuk mengajak mereka makan siang diluar."

"Dimana bedanya sih Pak?! Kan kalo pulang ke rumah mereka juga bakal makan siang." Caitlyn bingung sendiri dengan cara berfikir Nathan, ternyata seorang Ceo juga memiliki waktu tersendiri untuk menjadi bodoh.

"Saya tidak berfikir sampai situ tadi. Badan saya juga sedikit lelah, saya merasa malas untuk makan siang diluar."

"Tadi kayak nya di kantor Bapak duduk-duduk mulu tuh. Keliatan nya juga ga sibuk-sibuk banget." Seru Caitlyn dengan jahil, ia ingin melihat apakah Nathan akan tetap memasang wajah datar nya setelah ini.

"Kamu fikir duduk berjam-jam itu tidak lelah? Otak saya juga panas membaca berkas-berkas yang sudah tertumpuk di meja kerja saya. Mungkin kamu memiliki sedikit sakit mata sampai tidak bisa melihat seberapa banyak berkas yang harus saya baca dan tanda tangani tadi."

Ternyata yang Caitlyn harapkan tidak terjadi. Hanya suara Nathan yang terdengar kesal dan geram, Wajah datar lelaki itu tidak berubah sedikit pun.

Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang