Pagi hari telah datang, memaksa semua orang yang sedang lelap dalam tidur nya harus bangun untuk beraktivitas kembali.
Begitu pun dengan sepasang suami istri yang masih larut dalam tidur nya itu.Matahari pagi yang masuk dari celah-celah jendela kamar mereka, membuat Caitlyn semakin mendekat kan diri nya kepada Nathan. Menelusup kan wajah nya di dada bidang lelaki itu, untuk menutupi sinar matahari yang mengganggu tidur nya.
"Eumhh.." lenguh Caitlyn, merasa nyaman dengan posisi nya saat ini
Nathan yang juga masih tertidur, membuka mata nya, sedikit terganggu karena Caitlyn terus-terusan mendusel di dada nya.
Lelaki itu menatap ke arah Caitlyn, yang terlihat begitu nyaman mendusel-ndusel di dada nya. Nathan tersenyum kecil, tangan nya bergerak sendiri mengelus surai hitam Caitlyn.
"Bangun." ucap nya pelan
Caitlyn mendongak kan kepala nya, mendengar suara serak khas bangun tidur milik Nathan. Wanita itu terkesima melihat betapa tampan, suami nya itu sebangun tidur. "Ganteng." puji Caitlyn tanpa sadar
Nathan yang mendengar juga menyaksikan bagaimana menggemaskan nya Caitlyn sebangun tidur, tak bisa menahan senyum nya. Ntah kenapa jantung nya berdebar lebih kencang saat Caitlyn memuji nya.
"Ayo bangun, pagi ini kita akan ke-dokter."
"Ngapain?" Caitlyn mengerjap-ngerjap kan mata nya menatap ke arah Nathan penuh tanda tanya
"Ada yang aneh dengan diri mu Caitlyn. Kita harus memeriksa nya."
Menggelengkan kepala tak setuju, Caitlyn mengerucutkan bibir nya.
"E..eum! Gak mau, aku ngantuk." seru Caitlyn, langsung membalikan tubuh nya membelakangi Nathan
"Caitlyn, ayolah, bagaimana jika kamu hamil? Bukan kah kita harus memastikan nya?"
"Ya kalo hamil berarti aku hamil. Aku gak mau! Aku gak mau ke dokter. Aku takut nanti kamu apa-apa in anak aku biar bisa kembali sama Leanna." ucap Caitlyn memancing amarah Nathan
Dengan tatapan marah Nathan menatap punggung Caitlyn, rahang nya pun terlihat mengeras. Ia tahu sikap nya belakangan ini memang meresahkan, namun dia juga tidak sebodoh itu sampai mau membunuh calon darah daging nya sendiri demi seorang wanita.
"Ulangi." seru Nathan dengan nada datar
Merasa ada yang aneh dengan perubahan nada bicara Nathan, Caitlyn bangkit mendudukan diri. Sedikit membalikan tubuh nya kebelakang, menghadap ke arah Nathan yang juga sedang bangkit dari tidur nya, lelaki itu berjalan meninggal kan kasur lalu berdiri tegak di depan Caitlyn.
"Aku takut kamu ngapa-ngapa in anak aku, kalo aku hamil. Aku masih inget sama semua perbincangan kalian di kantor. Leanna minta kamu ninggalin aku selagi aku belum hamil kan, terus kalo aku hamil? Anak aku bisa dalam bahaya Nath. Lebih baik gak usah di periks—"
"Apakah aku terlihat se-bajingan itu, sampai kamu bisa berfikir bahwa aku akan membunuh darah daging ku sendiri?."
"Aku cuman takut Nath. Kamu emang gak terlihat sejahat dan senekat itu, tapi tetep aja, hal itu gak bisa nyingkirin ketakutan aku." balas Caitlyn yang menyebab kan rasa marah dan kesal semakin menguasai Nathan.
"TIDAK ADA YANG PERLU DI TAKUT KAN. JIKA ITU ANAK KU, SUDAH PASTI AKU AKAN MENJAGA NYA."
Sebuah bentakan keluar dari mulut Nathan. Membuat tubuh Caitlyn bergetar, takut. Ia tak menyangka bahwa Nathan akan semarah ini.
Sejujur nya Caitlyn tak memiliki maksud untuk menyinggung Nathan mengenai ucapan nya tadi, hanya saja kejadian di masa lalu Caitlyn, dimana calon bayi nya pernah pegi karena ulah pasangan nya sendiri, berhasil menimbulkan banyak ketakutan di dalam diri Caitlyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]
FanfictionJonathan Gevariel Clement. Seorang lelaki berumur 27 tahun, yang dihancurkan oleh cinta pertama nya sendiri. Sekarang ia tinggal bertiga dengan kedua anak kembar nya. Setelah perceraian nya, Dia tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan anak-anak...