Hari ini Caitlyn benar lesu tak bersemangat dibuat Nathan. Tak Ia sangka Nathan akan mendiami nya seperti ini, dari kemarin saat sedang sarapan bahkan sampai saat ini sepulang lelaki itu bekerja.
Memang malam itu, lebih tepat nya 2 hari lalu, Caitlyn belum sempat meminta maaf kepada Nathan, tapi selama 2 hari ini pun Caitlyn terus mencoba untuk berbicara juga meminta maaf kepada lelaki itu.
Walaupun hasilnya selalu zonk dikarenakan Nathan yang langsung menatap nya tajam saat Ia mulai berbicara, layak nya yang terjadi saat ini.
"Nath.. A-aku.."
Benar-benar sulit rasanya, untuk tidak menghindar dari tatapan tajam Nathan, suaminya.
"Tidak jadi bicara?" Tanya Nathan datar, sambil melepaskan dasi nya.
"J-jadi, tapi-" Caitlyn menggigit bibirnya gugup, tatapan Nathan sangat menusuk membuat nyalinya ciut. Dan tanpa sadar Ia menundukan kepalanya, menghindar dari tatapan tajam lelaki itu. "Akumintamaaf!" Seru nya cepat tanpa jeda, dengan mata tertutup.
Keadaan sunyi, Caitlyn pun membuka matanya perlahan.
"Bodoh!" Dumel Caitlyn kesal ingin menangis, saat menyadari dirinya yang berbicara sambil menunduk.
Pantas saja keadaan nya sunyi senyap, sudah pasti Nathan malas mengubris nya karena berbicara sambil menunduk, makanya lelaki itu langsung pergi menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri.
Caitlyn sudah lelah menghadapi hormon nya sendiri 2 hari ini. Dia juga sudah benar-benar tak tahan berdiam-diaman dengan Nathan. Ia tahu Ia salah pergi tanpa izin, tapi Ia rasa tidak harus sebegini nya juga Nathan menghukum nya.
Rasanya terus ada yang mengganjal dihati, dan setiap Caitlyn ingin mengungkapkan nya Nathan terus menatapi nya dengan tajam, membuat Ia takut.
Tanpa sadar air matanya sudah jatuh membanjiri pipi Caitlyn yang makin kesini semakin gembul. Dengan rasa kesal juga lelah Caitlyn berjalan menuju kasur sambil menangis.
Dia membanting diri nya pelan kearah kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Beberapa saat kemudian Nathan keluar dari kamar mandi, dengan pakaian tidur nya. Menatap kearah kasur dimana Caitlyn berada dengan selimut yang membungkus seluruh tubuh nya. Suara tangisan pun terdengar jelas dari dalam selimut, menarik perhatian Nathan.
"Apa aku keterlaluan?" Tanya Nathan pada diri sendiri
Lelaki itu berjalan menghampiri Caitlyn, menarik selimut yang menutupi tubuh Caitlyn dan membuang selimut itu asal.
"Apa?! Kamu mau melotot lagi?! Mau judesin aku lagi?! Udah sana pergi, aku capek banget sama kamu, tau GAK?!!" Semprot Caitlyn kesal dengan wajah memerah dan penuh air mata.
"Bangun,-"
"Gak!"
"Bangun, Caitlyn!"
Sunyi, tidak ada sautan dari Caitlyn lagi. Mata wanita itu pun terlihat semakin memerah dan berkaca-kaca. Suara tegas Nathan yang sebelas duabelas dengan bentakan tersebut, membuat Caitlyn semakin berfikir yang tidak-tidak. Mood nya pun semakin hancur acak-acakan.
Caitlyn hanya menatap lama kearah Nathan, sedangkan yang ditatap dengan mata penuh air mata itu, jadi terdiam membisu. Nathan sadar dia keterlaluan.
Tanpa basa-basi Ia langsung mendudukan diri di samping Caitlyn, dan menarik tubuh wanita itu kedalam pelukan nya.
Nathan itu pecemburu, sangat sangat pecemburu. Ditambah lagi kabar tersebut tidak Ia dengar dari mulut Caitlyn sendiri, jadilah amarah nya memuncak.
"Maaf Aku keterlaluan." ujar Nathan sambil mengelus punggung Caitlyn, menenangkan istri nya yang sedang menangis sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]
FanfictionJonathan Gevariel Clement. Seorang lelaki berumur 27 tahun, yang dihancurkan oleh cinta pertama nya sendiri. Sekarang ia tinggal bertiga dengan kedua anak kembar nya. Setelah perceraian nya, Dia tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan anak-anak...