"Senang berjumpa kembali dengan mu.. Caitlyn."
Nathan menaikan sebelah alis nya. "Caitlyn?" Tanya nya ulang.
Daniel mengangguk, lalu berjalan dengan santai nya menghampiri Caitlyn dan merangkul mesra bahu wanita itu. Nathan yang menyaksikan tingkah laku aneh lelaki itu mengerutkan kening nya.
"Bagaimana bisa kau mengenal nya?"
Tanya Nathan sambil mendudukan diri nya, di salah satu sofa single.Belum sempat Daniel menjawab pertanyaan Nathan, Caitlyn yang tak tahan dengan sikap sok akrab Daniel, melepas paksa rangkulan lelaki itu. Wajah Caitlyn terlihat geram.
Nathan bisa melihat adanya, ketidak nyamanan di wajah wanita itu. "Maaf, hubungan kita sudah berakhir dari beberapa tahun lalu."
Daniel menganggukan kepala nya setuju. "Tapi tetap saja kita harus menyapa saat bertemu. Bukan kah dia terlihat sangat manis Nathan? Dunia ini benar-benar kecil rupanya."
Nathan menatap tidak suka ke arah teman lama nya itu, ia merasa geli saat melihat tingakah Daniel yang sok akrab dengan Caitlyn. "Berhenti mengganggunya, dan menjauh darinya. Dari ekspresi wajah Caitlyn pun, dia terlihat sangat tidak nyaman dengan dirimu." ucap Nathan datar
Yang ternyata mengusik Daniel. "Benarkah itu, Sayang?" Tanya Daniel, sambil menatap Caitlyn tajam.
"Sayang? Sudah ku bilang kita tidak memiliki hubungan apapun saat ini, sadarkan dirimu, Tuan Daniel Horisson. Nathan adalah calon suami ku, dan aku akan segera menikah dengan nya. "
Daniel terkekeh sinis. Ia memalingkan wajah nya menatap Nathan. "Kau yakin ingin menikahi wanita kotor ini?"
"Kotor?"
"C'mon, aku sudah memakai nya sebanyak yang ku mau. Bahkan dia sempat mengandung anak ku."
"Lalu apa urusan ku? Dia juga akan mengandung anak ku nanti nya. Jika yang kau ucapkan memang benar adanya, dimana anak itu sekarang?"
"Wanita itu sudah membunuh nya. Dia tidak sepolos yang kau bayangkan Nath."
"Bagaimana bisa anak itu tidak mati, saat kau menginjak-injak perut ku?!" Sentak Caitlyn, tersulut emosi. Keinginan terbesarnya saat ini adalah menampar wajah Daniel berkali-kali, hingga lelaki itu tak sadarkan diri.
Sedangkan dilain sisi, Daniel mengeraskan rahang nya. "Kau yang memancing emosi ku duluan sayang. Jika kau tidak memberontak saat aku menginginkan nya, mungkin saja anak itu masih ada di dunia ini."
"Sepertinya kau terlalu sering memaksa nya untuk berhubungan intim El. Atau mungkin dia sudah muak dengan cara bermain mu yang payah. Lebih baik sekarang kau sadarkan diri terlebih dahulu. Dia milik Ku. Seharus nya pernyataan Ku itu cukup, untuk membuat Mu sadar.. bahwa dia bukan milik Mu lagi, dan Kau harus segera menjauhi nya." ujar Nathan dengan peringatan di ujung kalimat nya.
Daniel tersenyum miring, dia kesal, namun dia tak berdaya. Lawan nya saat ini adalah Nathan, yang jauh berada diatas nya.
"Tentu aku tidak bisa mengganggu nya lagi. Mengganggu milik Nathan sama saja dengan bunuh diri. Aku masih menyayangi perusahaan kecil ku, jadi tolong jangan menghancurkan nya. Tapi jika sudah bosan, kau bisa memberikan nya kepada ku."
Nathan tertawa kecil. "Baik lah, Aku tidak akan menghancur kan perusahaan yang baru Kau rintis itu. Dan sepertinya.. Aku tidak akan bosan dengan Caitlyn, dia memiliki banyak sekali kejutan untuk Ku di setiap hari nya. Sekarang lebih baik Kau pergi, untuk dana perusahaan yang ingin kau pinjam sebelumnya, bisa Kau bicarakan dengan sekertaris Ku."
Daniel menganggukan kepala nya, Ia langsung pergi meninggalkan ruangan Nathan. Sekarang suasana di dalam sana kembali hening. Nathan terus menatapi Caitlyn, dan yang ditatapi hanya menunduk kan kepala takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]
Fiksi PenggemarJonathan Gevariel Clement. Seorang lelaki berumur 27 tahun, yang dihancurkan oleh cinta pertama nya sendiri. Sekarang ia tinggal bertiga dengan kedua anak kembar nya. Setelah perceraian nya, Dia tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan anak-anak...