Cahaya matahari yang bersinar terlalu terang itu berhasil membangungkan Caitlyn. Wanita itu mendudukan diri nya dengan malas, kasur yang dia tiduri itu benar-benar empuk. Sangat di sayang kan dia harus segera bersiap.
Setelah mata nya benar-benar terbuka, Caitlyn menatap bingung ke arah gorden yang terbuka begitu lebar, bahkan jendela kamar nya pun ikut terbuka.
"Cepat bersiap. Saya tidak mau di sangka pembohong hanya karna kamu telat bangun."
Ternyata Nathan yang membuka gorden dan juga jendela di kamar nya. Caitlyn yang cukup kaget dengan keberadaan Nathan mengelus dada nya. Untung saja dia tidak memakai baju tidur yang aneh-aneh.
"Kan Bapak bisa ajak bibi Jianna. Lagi pula aneh banget, masa cuma gara-gara saya telat bangun ga jadi pergi." Caitlyn bangun dari duduk nya sambil mengomentari ucapan Nathan barusan.
"Saya bukan orang yang memiliki banyak waktu luang seperti kamu Caitlyn."
"Maksudnya?! Jadi hari ini Bapak mau kerja juga? Ini hari sabtu Pak!"
"Sabtu atau pun minggu sama saja seperti hari biasa."
"Ga bisa gitu dong. Senin sampe jumat Bapak udah full kerja mulu. Seengak nya kasih waktu untuk family time, percuma uang banyak tapi Selyn sama Ken merasa kayak ga punya orang tua. Emang Bapak mau mereka jadi anak broken home? Itu bisa berdampak buruk sama mereka Pak. Bapak harus coba membagi waktu untuk Selyn dan Ken."
Nathan terdiam, ia sedang mencerna apa yang Caitlyn katakan barusan. Di fikir-fikir apa yang Caitlyn katakan tadi ada benar nya juga.
"Saya usahakan. Sekarang lebih baik kamu mandi, penampilan kamu sebangun tidur sangat lah buruk."
"Ya ini juga mau mandi! Bapak pergi sana, nanti Bapak ngintipin saya mandi lagi!"
Nathan menaikan alis kanan nya, lalu melirik Caitlyn dari atas hingga bawah.
"Apa yang mau saya lihat dari badan kamu? Yang ada saya malah dapet zonk."
"Mata Bapak tuh yang rusak! Orang badan saya bagus banget begini."
"Oh jadi kamu mau saya melihat badan, yang menurut kamu bagus ini hm?" ucap Nathan sambil memajukan langkah nya mendekati Caitlyn.
"Ga tuh! Bapak kali yang mau genit-genit. Udah deh sana pergi, ngapain sih deket-deket! Saya alergi sama Bapak!"
"Alergi? Saya jadi ingin melihat reaksi tubuh mu saat alergi itu kambuh."
Caitlyn menatap Nathan dengan kesal. Selalu saja dia kalah dengan Nathan, bagaimana bisa ratu cerewet sepertinya dapat di kalahkan oleh laki-laki bermuka datar itu.
Tak ingin berlama-lama memperlihatkan wajah kesal nya, Caitlyn segera pergi meninggalkan Nathan dan beranjak menuju kamar mandi dikamar nya.
Nathan pun hanya menatap kepergian wanita itu dengan acuh. Lalu ikut pergi meninggalkan kamar Caitlyn yang sudah di penuhi dengan aroma candy saja, padahal baru di tempati kemarin sore.
*****************************
Caitlyn menatap bingung ke arah Selyn dan Ken yang berada di ruang makan dengan memakai pakaian tidur.
"Lho kok masih pake baju tidur? Kan hari ini mau pergi jalan-jalan sama daddy Nathan." Caitlyn menghampiri ke dua bocah itu.
"Daddy nya aja ga ada. Tadi Selyn liat di kamar ga ada."
"Di ruang tamu dan ruang makan juga ga ada. Pasti daddy udah berangkat kerja" Ucap Ken menimpali perkataan selyn barusan
Caitlyn mengerutkan kening nya. "Engga kok! Orang tadi daddy bangunin tante suruh siap-siap buat pergi jalan-jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ceo [Jonathan & Caitlyn]
FanfictionJonathan Gevariel Clement. Seorang lelaki berumur 27 tahun, yang dihancurkan oleh cinta pertama nya sendiri. Sekarang ia tinggal bertiga dengan kedua anak kembar nya. Setelah perceraian nya, Dia tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan anak-anak...