•─────•°•❀•°•─────•
Arxel sedang dilanda khawatir dan ngeri saat ini melihat Arion yang terlihat menikmati sekali ayam pedas yang tadi dia pesan.
Tadi karena gabut, dia iseng memesan delivery chicken wings pedas, begitu datang malah tidak bisa dimakan, ternyata level pedasnya yang paling tinggi. Gila saja, siapa juga yang mau menyiksa diri kalau masih banyak makanan yang lain.
Salahnya memberikan Arion mencoba, padahal tadi cuman dikasih sepotong kecil, itu juga sudah disingkirkan kulitnya yang terkena saus pedas oleh Arxel. Siapa sangka Arion malah ketagihan begini.
Tidak apa kalau cuman ayam biasa, masalahnya ini pedas, khawatir nanti Arion sakit perut lalu kenapa-napa."Enough, Arion. Kita makan yang lain"
"Aaa. Abang.. abang~"
Lihat ? Arxel sudah berusaha menyingkirkan makanan setan itu, tadi bahkan dia saja sampai batuk-batuk, Arion malah ketagihan. Balita yang satu ini lidahnya terbuat dari apa ?
Arion bersikeras tetap makan, baru pertama kali merasakan sensasi pedas rupanya membuatnya penasaran. Tangan sekalnya bahkan hampir mencomot sambal tambahan di wadah packaging makanan pedas itu. Tapi sebelum sampai menyentuh, Arxel dengan sengaja menghempas kotak itu, membuatnya tergeser jauh. Tidak sampai tumpah, tapi membuat Arion terkejut hingga tersedak.
Arion terbatuk sampai wajahnya memerah, rasa pedas menyebar di mulut sampai tenggorokannya membuat balita berpipi gembil itu mulai merengek tidak nyaman.
Arxel segera mengangkatnya ke pangkuan, memberikan minum sambil mengusap dadanya.
"It's okay, breathe slowly, Arion"
Arxel memberikan air yang dengan cepat diminum oleh si pipi bakpao.
Arxel baru bisa bernapas lega saat Arion berangsur tenang. Untung saja mereka cuman berdua saat ini. Kalau tidak, bisa habis dia ditangan Ares & Arthur kalau tahu.
Omong-omong soal Ares, si sulung itu sedang tepar di kamarnya, biasalah. Siang-siang begini, kalau tidak tepar ya main game. Memang nolep Abangnya itu, tapi herannya rekeningnya semakin gendut kian Hari, passive income-nya terus mengalir bahkan saat dia tidur.
Agak iri ya xel :vBiasanya Arion tidur siang bersama Ares, tapi karena Arxel menculik Arion, jadi si bocah senang-senang saja mengikuti Arxel yang mengajaknya bermain.
"Main apa Hari ini, hm ?"
Arxel melirik kardus mainan Arion, masih banyak yang belum dibuka, tapi dia terlalu malas untuk membongkar mainan-mainan itu.Mau langsung tidur juga tidak bisa sebab mereka baru saja makan. Arxel mengecek ponselnya, memeriksa kalau ada sesuatu yang menarik, sejenak si pemuda kepikiran sesuatu.
"Arion, ini siapa ?"
Arxel membuka gallery ponselnya, menunjukkan foto Arthur pada Arion."Diddy.."
Si bocah menjawab tanpa ragu."Say, Arthur"
"Tul.. Diddy"
"Ar ? Thur"
"A..tul"
"Hahaha, Nice!"
Arxel tergelak, pengucapan Arion yang masih cedel terdengar lucu sekali. Tapi dia tetap mengapresiasi sebab Arion sangat pintar, diajari sekali dua kali langsung mengerti."Coba yang ini"
Arxel swipe foto Arthur, menunjukkan salah satu foto dimana mereka berlima lengkap, semacam foto keluarga yang diambil saat Argara lulus sekolah beberapa tahun lalu. Arxel dengan spesifik merujuk pada sosok Ares yang berdiri disamping sang Ayah."Ini siapa ?"
Arion diam mengamati foto itu, lalu tanpa disangka menyebutkan nama-nama semua Abangnya sesuai urutan di foto.
Yang membuat Arxel takjub, setelah menyebutkan semua orang, si bocah menunjuk dirinya sendiri sambil menyebut namanya, seolah memberitahu kalau dia juga bagian dari mereka.
"Aec... Ven.. Aga.. Cel.. Ion~"
Tawa Arxel menggema di ruang tengah. Rasanya senang sekali, sampai relung si pemuda ikut menghangat.
Perasaan seperti ini, sudah lama sekali tidak dirasakan."Kalau Arion, namanya siapa, hm?"
Arxel bertanya lagi. Dengan cepat di jawab oleh si bocah."Ion"
"Arion Nelson"
"Ion.. Econ"
"Good boy"
Arxel mengusap gemas surai halus Arion yang kini mendusal di dadanya. Punggung kecil si bocah ditepuk-tepuk halus.
"Udah ngantuk ?"
"Abang, cucu~"
Arxel terkekeh pelan. Memang sudah mengantuk rupanya.
Arxel lantas bangun sekaligus dengan Arion didekapannya. Membawanya ke kamar untuk digantikan baju yang bersih, sebab bajunya saat ini sedikit basah karena keringat efek makanan pedas tadi, juga dibeberapa sisi bajunya ada noda minyak.
Arxel dengan lembut mengganti bajunya dengan yang bersih.
"Cucu~"
Arxel tersenyum menanggapi. Setelah selesai dia lantas membawa Arion turun ke lantai bawah. Tak lupa si pemuda juga membawa selimut Arion.
"Tolong buatkan susu"
Arxel meminta pada kepala maid sebelum lanjut berjalan ke ruang tengah.Untuk informasi, keperluan Arion itu benar-benar dijaga, apalagi soal susunya, sejauh ini hanya kepala maid yang sudah bekerja semenjak Ares masih kecil diberikan amanah untuk membantu mengurusi keperluan Arion.
"Diddy~"
Mendengar igauan lirih itu, Arxel lantas mendengus. Merasa agak cemburu. Padahal ada dia disini, tapi tetap saja sang Ayah yang dicari-cari.Tak lama Arxel menerima botol berisi susu hangat Arion, setelah memastikan suhunya benar-benar pas, tuan muda Nelson itu lantas memasukkan ujung dotnya ke mulut kecil Arion.
Arion yang kehausan dengan cepat menyedot susunya, matanya tertutup namun bibirnya bergerak dengan semangat setelah mengecap rasa manis dan hangat kesukaannya.
Arxel kemudian membaringkan Arion di sofa dengan penuh kehati-hatian. Tangannya menepuk-nepuk sisi paha sang adik hingga Arion terlelap sepenuhnya.
Suasana sedang tenang mendadak dikejutkan Dering ponsel Arxel yang tiba-tiba berbunyi, Arxel rasanya ingin mengumpati siapapun yang menelfonnya saat ini.
"Sleep tight Arion, it's okay"
Arxel menepuk-nepuk dada Arion, berusaha menidurkan kembali si bocah yang sempat merengek karena terganggu.Botol susunya yang sudah kosong dengan perlahan diambil.
Setelah dirasa sang adik sudah benar-benar tertidur, Arxel perlahan menjauh. Mau berurusan dengan manusia yang tadi menelfonnya.
•─────•°•❀•°•─────•
25th-June-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of ARION
General FictionArion si bocah berpipi bakpao yang kadar gemasnya sudah tak bisa lagi diukur. Bersama Ayah dan abang-abangnya yang tampan, Arion menyusuri hidup dengan penuh warna. __ 𝘾𝙤𝙥𝙮𝙧𝙞𝙜𝙝𝙩 𝙖𝙡𝙚𝙧𝙩 ©️ ‼️𝐎𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 Story only by ©𝙧𝙚𝙛𝙛𝙚𝙘𝙩...