•─────•°•❀•°•─────•
Ingat si Pupu ? Kepompong gendut yang disimpan di akuarium kamar Arthur itu sudah berubah jadi kupu-kupu cantik dan dilepaskan ke alam bebas, sekarang Arion punya peliharaan lagi, seekor kelinci kecil berbulu coklat. Arven benar-benar menepati janjinya dengan membelikan Arion Kelinci sesuai keinginan si bocah. Jadi selama beberapa Hari ini, Arion sibuk dengan teman barunya.
"Meong~"
"Bukan Meong, ini kelinci bukan kucing"
Argara ingin meluruskan, tapi diapun seumur hidup tidak pernah mendengar suara kelinci.Iya juga ya, kelinci suaranya gimana ?
Karena penasaran, pemuda 19 tahun itu mengangkat si kelinci didepan wajahnya, memerhatikan lekat-lekat hewan kecil itu.
"Aga, No No.."
Argara lantas menaruh kembali si kelinci. Baru saja, Argara yang memang tidak pernah dekat-dekat dengan hewan manapun, mengangkat kelinci itu seperti mengangkat kucing, sontak saja si pemilik kelinci langsung menghentikan.
Arion mengusap kelincinya dengan lembut. Dia juga mengambil tangan Argara, menuntun si abang untuk ikut usap-usap si kelinci.
"Oh.. kelincinya harus disayang ?"
Argara terkekeh begitu Arion mengangguk. Gemas sekali melihat Arion mengajarinya untuk tidak berlaku kasar pada Kelinci."Inci.. Cayang, Aga~"
Argara melepas kontak dengan kelinci, berganti mendekap tubuh Arion yang mulai berisi ke pangkuannya, semakin Hari, Arion semakin gempal saja kalau diperhatikan, jadi tambah gemas.
"Abang mau sayang Arion aja"
Cup!"Ini namanya siapa ?"
Arion kan suka menamai benda dan hewan disekitarnya. Si Pupu lah, Eep si bebek-bebekan penghuni bath up Arthur lah, Argara penasaran mau diberi nama apa kelinci berbulu coklat ini."Yoyo~~"
Bibir si bocah mengerucut lucu saat menyebutkan nama si kelinci. Mana akhirannya dipanjang-panjangin begitu!
Kalau dicium lagi, takutnya Arion malah kabur ke Arthur karena tak tahan dengan kebar-baran Argara.
Jadinya dia hanya bisa menahan gemas."Yoyo mau bobo siang, Arion juga tidur, ok ?"
Setelah mengembalikan si Yoyo, keduanya masuk ke ruang tengah.
Argara membaringkan Arion di sofa, menunggu si bocah sampai tertidur. Tapi sedari tadi dia malah tidak juga tidur.
Tumben sekali, biasanya dikasih susu langsung mau tidur, sekarang bahkan botol susu itu isiny sudah habis, tapi si bocah matanya masih segar begini.
Argara sedari tadi mencari cara agar bocahnya tidur. Pemuda itu membaringkan Arion diatas bantal didepan kakinya yang bersilang. Kaki Arion dipijat-pijat pelan oleh si Abang.
Arion kalau tidak tidur siang nanti malah tidur lebih awal, biasanya habis petang, lalu si bocah akan bangun lebih pagi. Waktu itu, Arthur sampai kelabakan karena ditinggal Arion keluar duluan bermain dihalaman depan.
"Hallo, polisi ? Ini ada bocah yang tidak mau tidur siang, tangkap aja nih Pak"
Argara iseng saja mengide menelfon polisi. Tapi mata bulat itu hanya menatapnya penasaran. Arion mana takut sama polisi, dia belum mengerti.
![](https://img.wattpad.com/cover/288785790-288-k906959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of ARION
General FictionArion si bocah berpipi bakpao yang kadar gemasnya sudah tak bisa lagi diukur. Bersama Ayah dan abang-abangnya yang tampan, Arion menyusuri hidup dengan penuh warna. __ 𝘾𝙤𝙥𝙮𝙧𝙞𝙜𝙝𝙩 𝙖𝙡𝙚𝙧𝙩 ©️ ‼️𝐎𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 Story only by ©𝙧𝙚𝙛𝙛𝙚𝙘𝙩...