8. Messy day

61.8K 4.9K 140
                                    

•─────•°•❀•°•─────•


"Argara, kasih susu! "

"Susu apa ? Aku tidak punya !"

Arthur semakin gemas mendapatkan respon Argara yang agak ambigu. Tangisan Arion membuatnya bingung apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, entah menjewer telinga Argara atau memarahi Arxel atau apa. Arthur bingung.

Kekacauan ini membuat seseorang yang baru datang menghentikan langkahnya.

Tidak ada yang sadar akan kehadirannya, sosok pemuda itu menatap begitu datar pada Ayah dan adik-adiknya yang out of character sekali saat ini, padahal dia baru pulang dari negeri seberang, sudah di sambut yang beginian.

Si Pria muda dengan baik membaca situasi, terlebih tangisan bocah digendongan Arthur membuatnya bisa memperkirakan apa yang tengah terjadi. Dia melangkah ke dekat mereka setelah meminta salah satu pekerja membuatkan susu. lalu tanpa kata mengambil alih bocah yang wajahnya mulai memerah karena menangis.

Suasana sunyi seketika. Arthur, Argara dan juga Arxel terdiam di tempat mereka saat sadar akan presensi pemuda itu.

"Oh, Jadi ini Arion ya ?"




•°•❀•°•



Setelah chaos beberapa saat lalu, kondisi kembali terkendali. Mungkin karena terkejut tadi, Arion terbangun dan langsung menangis.

"I didn't do anything, I swear.. I was just giving him kisses"

"Lho.. Jadi Dad nikah lagi ? Kenapa ? Sama siapa ?"

Arxel masih saja membantah, tidak mau mengaku kalau dia yang membuat Arion terbangun. Ditambah Argara yang semakin memancing emosi membuat Arthur harus menahan dirinya agar tidak menggeplak keduanya.
Duda tampan itu menarik nafas untuk dihembuskan perlahan, menetralkan emosinya yang hampir bikin kepala pecah.

Mereka memang jarang berkumpul, tapi kalau sudah jadi satu seperti ini, bikin suasana jadi ramai sekali, kadang sampai bikin migraine begini.

"Arxel, Arion baru tidur beberapa menit tadi, sudah dibilang jangan mengganggunya kan ? Dan- tidak Argara, tidak ada yang menikah lagi"

Arthur ingin memarahi mereka tapi tidak ada gunanya, apalagi dia harus mengejar Anak bungsunya yang di bawa kabur oleh Anaknya yang lain.

"Sudahlah, kalian pergi beristirahat"

Setelahnya, Arthur melangkah ke lantai dua mansion, menyusul Arion yang dibawa kabur tadi.

"Ares"

"Kemarikan Arion, dia belum cukup tidur tadi"

"Hemmm.. Dia sudah bangun, sepertinya tidak bakal kembali tidur lagi"

Arthur bisa melihat Arion yang sepenuhnya sudah bangun sambil menyedot susu di botol kecilnya, mata jernihnya sibuk memandangi Ares yang menggendongnya. Ck, tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai Arion lebih menempel pada Ares dibandingkan dia.

"Lagian ini sudah mau sore, tidak baik tidur di sore Hari... Ya kan, bocah ?"

Arion dengan polosnya tersenyum lucu saat Ares, pemuda yang tadi memberikannya susu melihat kearahnya.

"Oooh.. Jadi bocah ini alasan kenapa Aku yang harus terbang membantu Grandpa, instead of you, Dad ?"

Arthur berdehem singkat, memang sih beberapa minggu belakangan dia terlalu sibuk memikirkan keputusan untuk membawa Arion. Jadi urusan lain agak terbengkalai. Untung anaknya banyak :>

"Okay, Dad.. Karena sudah bekerja keras.. Aku mau cuti-"

Arthur memandang Putra pertamanya dengan menyelidik, bersiap mendengar kalimat selanjutnya, soalnya Ares ini kadang-kadang bikin Arthur terkejut terkeran-heran dengan sifatnya.

"..Sampai tahun depan"

Nah kan. ^^

Namanya Ares omong-omong. 23 tahun, Masih single- belum punya niat membangun rumah tangga karena katanya, masa muda harus dinikmati dengan sebaik-baiknya.

Berbeda dengan Arxel yang baru akan pulang ke rumah saat matahari sudah terbenam, atau Argara yang malah pulang kalau ingat, anak pertama Arthur ini adalah definisi dari anak rumahan. Dia tidak akan keluar dari kawasan mansion kalau tidak penting-penting amat.

Kerja ?
Jangan tanya, begitu-begitu dia Itu sudah cukup mapan, tampan & cukup kalau ingin beli private jet, idaman semua mertua di Dunia.
Maksi masih muda, Ares adalah pemain unggul di dunai bisnis digital. Cryptocurrency, jadi investor, semua dilakukan di work space-nya, didalam kamar maksudnya :>

Kalau kata orang Zona nyaman tidak akan membawamu kemanapun, Ares akan menampik itu. Karena baginya, yang utama dalam berkarya dan menjadi produktif adalah kenyamanan. So, Ares is a Home Buddy.

Lagipula semua yang dia butuhkan ada dikawasan mansion.
Apalagi sekarang ada satu lagi hiburan kecil yang lucu.

Sebenarnya begitu mendengar kabar kalau Ayahnya ingin mengadopsi seorang bocah, Ares tidak begitu peduli. Tapi semua berubah saat melihat sendiri bagaimana bocah yang sekarang jadi adiknya ini.

"Salam kenal, Arion.."

Ares terkekeh saat Arion mengembalikan botol susu yang isinya sudah tandas padanya. Arion memamerkan senyum lucunya yang langsung telak menyerang ke Jantung Ares.

"Acih~"

Senjata Arion yang digunakan untuk mencuri hati Arxel, agaknya juga berhasil untuk Ares.

Dengarkan saja degupan Jantung Ares yang melonjak drastis seketika sampai buat dia tertegun. Sampai memberikan celah pada Arthur yang langsung merebut kembali putra bungsunya.


•─────•°•❀•°•─────•

Ilustrasi senjata Arion yang langsung kena ke hati :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi senjata Arion yang langsung kena ke hati :v


7th-October-2022

The Story Of ARIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang