•─────•°•❀•°•─────•
"So, who's this ?"
Arthur melirik sebentar pada Putra keempatnya, lalu kembali memperbaiki posisi tidur Arion di pangkuannya. Tadi setelah makan siang, bocah itu tertidur, mungkin lelah karena banyak tertawa dan bermain dengan bola-bola plastiknya.
"Bungsuku"
Jawaban Arthur yang terkesan menggantung itu membuat Arxel menahan kesal, tapi dia lebih tertarik memperhatikan bocah berpipi gembil yang tengah terlelap damai itu.Senyum Arxel lagi-lagi mengembang dengan sendirinya.
"Bungsu Dad, berarti adikku kan ?"
Arthur diam-diam bernapas lega begitu mendengarkan respon putranya, dia sempat berpikir kalau akan ada perpecahan saat memberitahu bahwa mereka akan mempunyai anggota baru tanpa sepengetahuan anak-anaknya, tapi sepertinya semua akan baik-baik saja, setidaknya untuk saat ini.
"-Jadi kemarikan, Arxel juga mau berkenalan"
Arxel membawa Arion begitu saja tanpa bisa dia cegah. Meninggalkan Arthur yang hanya terdiam begitu saja. Masih sedikit terkejut. Apalagi, biasanya Arxel hanya akan terlihat batang hidungnya di malam Hari, tumben sekali dia sudah ada di mansion siang Hari begini.
•°•❀•°•
Arxel membawa Arion ke kamarnya, meletakkan tubuh mungil itu di kasurnya yang empuk, Arion tampak tenang sekali tertidur, pipinya sampai meluber begitu.
Tangan kecilnya masih saja menggenggam bola plastiknya, tadi mau dilepaskan malah merengek.
Kenapa balita yang satu ini menggemaskan sekali !
Arxel mengecup pipi bakpao itu beberapa kali. Lalu beranjak membiarkan Arion tertidur dengan lelap sementara dia pergi mengganti seragamnya dan membersihkan diri.
Beberapa saat berlalu. Sepasang kelopak mata perlahan terbuka, memamerkan manik jernih si bocah yang kini terbangun. Bersamaan dengan itu, Arxel yang juga baru selesai dengan kegiatannya lantas menghampiri.
"Hai"
Arxel tersenyum cerah begitu Arion menatapnya, bocah itu dikurung diantara lengan Arxel yang masih dalam masa pembentukan otot."Kamu dengar kata Daddy ?"
"Katanya sekarang kamu adik bungsu kami, ya kan ?"
Arion menyentuh sudut bibir Arxel seperti yang dilakukannya pada Arthur waktu Itu, kemudian dengan polosnya, bocah itu mengikuti perkataan Arxel yang bisa dia tangkap.
"..kan ?"
"Iya, kamu. Arion, Daddy pungut kamu darimana, hm ?"
Arxel yang kelewat gemas, mengusak hidungnya pada pipi gembil Arion, membuat si bocah terkikik kegelian.Mendengar tawa kecilnya, Arxel juga ikut terkekeh kecil. Tidak tahan untuk memberikan kecupan pada pipi Arion hingga bocah imut itu lagi-lagi tertawa geli.
"Why so cute, Arion?!"
•°•❀•°•
"Menurutmu bagaimana Aku memberitahu mereka ?"
Sam berdehem pelan, tadi dia sengaja datang ke mansion bossnya ini untuk memberikan laporan, soalnya sudah beberapa Hari Arthur mangkir dari pekerjaannya yang mau tidak mau di back-up oleh Sam dan membuatnya sedikit kelimpungan.
Sam membenarkan kacamatanya dengan jarinya sebelum mengutarakan jawaban sesuai opininya.
Menurutnya, Arthur harus mengatakan yang sebenarnya, perihal awal mula kejadian sampai Arion diadopsi
Kedatangan Arion yang masuk kedalam kehidupan Arthur, mungkin sudah ditetapkan sebagai takdir.
Karena mau dipikir bagaimanapun, Arthur itu bukan orang yang mudah menaruh simpati begitu saja pada orang lain.
•─────•°•❀•°•─────•
28th September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of ARION
Genel KurguArion si bocah berpipi bakpao yang kadar gemasnya sudah tak bisa lagi diukur. Bersama Ayah dan abang-abangnya yang tampan, Arion menyusuri hidup dengan penuh warna. __ 𝘾𝙤𝙥𝙮𝙧𝙞𝙜𝙝𝙩 𝙖𝙡𝙚𝙧𝙩 ©️ ‼️𝐎𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 Story only by ©𝙧𝙚𝙛𝙛𝙚𝙘𝙩...