#34

463 45 0
                                    

"Qiancheng, maafkan aku! Segel pengekang langit, Terbukalah!!"

Dengan sisa kekuatannya saat ini, terbilang mustahil untuk membuka segel pengekang langit, dan Tuan Yue sadar akan hal itu sepenuhnya. Disisi lain Chaoyi dan Xin berusaha membawa sang rubah menjauh, Dalam keadaan yang hampir mati pun rubah itu tetap bersikeras tidak mau pergi dari sana.

"Lepaskan aku!!" Rubah itu menepis tangan Xin dan Chaoyi yang tengah membopong tubuhnya. Dengan cepat ia berlari ke arah Qiancheng yang tengah mengamuk.

"Apa yang dia lakukan?! Apa dia tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang, dia bisa mati kapan saja." Ujar tuan Putri Xin dengan kesal.

"Ugh.. Ugh..." rintih tuan Yue yang semakin melemah setiap detiknya.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Membantu mu, bagaimana pun kekacauan ini terjadi karena diriku. Jadi bukankah sudah tanggung jawab ku untuk membereskannya." Jelas sang rubah pada tuan Yue, ia mentransfer energinya pada Tuan Yue, dengan tubuh yang penuh luka dan cedera rubah itu tetap berdiri membantunya, tidak peduli sekeras apapun tuan Yue mengusirnya.

Segel pengekang langit telah terbuka seutuhnya, perlahan tapi pasti tubuh gadis itu terangkat ke udara, kedua tangannya terangkat ke atas tanpa melepaskan pedang itu, segel pengekang langit yang merupakan gabungan dari Beberapa segel terkuat mengikat pedang tersebut, sebuah aksara tercetak di sebilah benda dingin dan tajam itu. Pedang awan gelap terlepas dari genggaman Qiancheng. Tubuhnya ambruk, seketika ia kehilangan kesadarannya. bagaikan batu yang dilempar ke atas dan dengan cepat terjatuh ke bawah, seperti itulah Qiancheng. Untunglah, Chaoyi dengan sigap menangkap tubuhnya.

Tampak seulas senyuman terukir di bibir sang rubah. Ia berusaha mengatakan sesuatu hal tepat sebelum ia kehilangan kesadarannya. Xin Xin yang sedari tadi memperhatikannya, seakan mengerti dengan maksud sang rubah meski dengan suara lirih tapi gerakan bibirnya masih dapat dimengerti oleh Putri Xin. Kini hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan sang rubah pada semuanya. Pertarungan keduanya benar-benar menguras energi juga waktu. Sesaat setelah awan gelap yang menyelimuti negeri Aanquo menghilangkan, sinar mentari pun mulai naik perlahan, membuka hari baru bagi semuanya.

H-4

"Yi... Hiks.. Hiks.." perlahan tapi pasti gadis itu membuka matanya, tampak samar-samar tapi tak asing, Qiancheng tak bisa percaya dengan pemandangan didepannya, bagaimana bisa ia kembali ke tempat asalnya? Bukankah ia sudah mati pada kecelakaan waktu itu, bagaimana bisa ia terbangun di ranjang rumah sakit bahkan iringan Isak tangis dari kekasihnya. Ini pasti mimpi, ya! Ini tidak nyata, aku hanya perlu kembali menutup mataku dan semuanya akan baik-baik saja, Batinnya.

"Yi...?!" Suara pelan menyapanya disertai Isak tangis yang tiada henti yang kini terdengar jelas. Qiancheng kembali membuka matanya, gadis itu mengedarkan pandangan ke sekeliling memastikan bahwa ia tidak sedang bermimpi.

"Yi?! Kenapa kau menatapku seperti itu?! Dokter, apa terlalu banyak tidur bisa membuat seseorang melupakan kekasihnya???"

Perlahan lahan pipi gadis itu menjadi basah, air mata yang pecah itu mengungkapkan semuanya, meski tidak pernah berkata apapun tapi dilubuk hatinya yang terdalam pasti ada satu tempat istimewa untuk rumahnya. Isak tangisnya memenuhi ruangan tersebut, pria itu merengkuh tubuh Xian yi ke dalam pelukannya. Xian yi menenggelamkan wajahnya dan menutup matanya merasakan dekapan hangat yang begitu dirindukannya yang tidak bisa ia dapatkan ditempat lain termasuk negeri Aanquo, membuat tangisannya semakin menjadi-jadi. Aku tidak tahu apakah ini nyata, tapi jika ini memang sebatas mimpi, aku harap aku tak akan pernah bangun lagi.

Xian yi dapat merasakan jari lembut yang menyapa wajahnya menyeka setiap air mata yang jatuh, seulas senyuman terukir di bibirnya. Ia membuka matanya, tetapi apa yang ada didepannya kini bukanlah kekasihnya, melainkan seseorang yang selama ini ia panggil dengan sebutan 'GURU'

-----------------------------------------------------------
Hai, maaf ya kalo author slow update, atau bahkan nggak pernah crazy update. Tapi author tetap akan usahakan untuk terus update, jadi kalian jangan takut, author nggak akan ghosting kalian kok, janji! Bakal terus update sampai cerita ini tamat nanti.

Btw, gimana part kali ini, seru? Penasaran kelanjutan ceritanya? Atau part-nya terlalu pendek? Coment ya.

Perjuangan Putri MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang