#35

444 45 5
                                    

Xian yi dapat merasakan jari lembut yang menyapa wajahnya menyeka setiap air mata yang jatuh, seulas senyuman terukir di bibirnya. Ia membuka matanya, tetapi apa yang ada didepannya kini bukanlah kekasihnya, melainkan seseorang yang selama ini ia panggil dengan sebutan 'GURU'

"A- apa? Kau??" Qiancheng memutar otaknya bingung, bagaimana bisa dia melihat dua wajah yang berbeda berada dalam satu tubuh yang sama. Semakin difikirkan semakin membuatnya geram, ia merasakan sakit yang luar biasa dikepalanya hingga membuat Qiancheng menjerit histeris.

"Dokter, apa yang terjadi?! Kenapa kekasih ku jadi seperti ini?! Kenapa dia jadi tidak mengenaliku?! Jawab, dokter!!" Rentetan pertanyaan ia lontarkan pada sang dokter, tidak lama kemudian para perawat berdatangan. dokter menyarankan agar pria itu menunggu diluar agar tidak menggangu jalannya pemeriksaan dan dalam keadaan genting ini pihak rumah sakit hanya dapat mengatakan..

"Tolong, tenanglah. Saat ini kami juga sedang berusaha sebaik mungkin."

"Berusaha?! Pastikan itu bukan hanya sekedar omong kosong mu, dokter. Karena jika sampai terjadi sesuatu pada Qiyi ku, jangankan nama juga gelarmu, rumah sakit ini pun akan aku ratakan!! Camkan itu!" Mendengar pernyataan barusan membuat dokter itu kesulitan untuk menelan salivanya, ia kembali masuk dalam ruang ICU dengan jantung yang berdebar ketakutan, bagaimana tidak? Kekasih dari wanita ini bukanlah orang sembarangan, yang bisanya cuma memberi gertakan saja.

Dia adalah Zhou Yue Li, Aktor sekaligus model fashion pria yang tampan dan berbakat dengan ribuan penggemar dari seluruh dunia, juga pewaris tunggal perusahaan e-Sports berlabel internasional. Memikirkannya saja membuat jantung dokter itu seakan berhenti. Teriakannya semakin keras karena menahan rasa sakitnya, Yue Li yang tidak tega melihat kekasihnya kesakitan setengah mati akhirnya menerobos masuk ia mencoba menenangkan Qiancheng, direngkuhnya tubuh mungil yang terduduk tak berdaya di ranjang rumah sakit itu, membawanya larut dalam dekapan hangat, sesekali ia mengelus puncak kepala gadisnya dengan lembut sembari berbisik..

"Tenanglah, tidak apa. Semuanya akan baik-baik saja, ada aku disini! Kau dapat percaya padaku." Sesuai dugaan, Qiancheng menjadi lebih tenang tubuhnya yang tadi bergetar hebat karena kesakitan kini sudah lebih baik. Gadis itu bersandar pada bahu bidang kekasihnya,

"Apa sudah lebih tenang sekarang? Apa kau perlu sesuatu yang lain, hm?"

"Tidak, aku... g- guru?!" Qiancheng mendongakkan kepalanya menatap kekasihnya itu, tetapi alangkah terkejutnya Qiancheng saat mendapati sosok gurunya sekali lagi, kenapa aku terus berhalusinasi seperti ini?! Akh, kepala ku... Kenapa aku jadi tidak dapat membedakan antara kenyataan dan halusinasi, pikirnya.

"Cukup! Jangan banyak bergerak ataupun berfikir keras. cedera pada dirimu ini begitu serius. Jadi sebelum tubuhmu benar-benar membaik.. ku mohon jangan bertingkah."

"T- tapi guru.. tadi itu-"

"Tadi itu hanya mimpi saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Istirahatlah, aku pergi dulu, masih ada banyak hal yang harus ku lakukan." Ujarnya singkat, jelas dan padat.

Qiancheng yakin bahwa apa yang dia alami barusan bukanlah mimpi semata, tapi bagaimana ia bisa meyakinkan gurunya. Punggung itu semakin menjauh, melangkah pergi meninggalkan dirinya. Namun, beberapa kata dari Qiancheng berhasil menghentikan langkah pria itu.

"Mimpi... Itu bukan mimpi!!"

"Ya, itu memang bukan sekedar mimpi. Itu adalah sihir ruang dari lembah Merapi, sihir ruang ini mencegah orang luar memasuki kawasan Merapi dan melindungi sang monster suci penyeimbang kehidupan. Sihir ini menggali kenangan terpahit seseorang dan menyiksanya hingga mati. Syukurlah, aku bisa membangunkan mu sebelum semuanya terlambat." Jelas tuan Yue.

"Lembah sialan, lihat saja setelah ini aku akan menghancurkan mu!" Batinnya kesal.

"Melihat mu yang keras kepala, sepertinya tubuhmu sudah tidak perlu istirahat. Kemari dan lihatlah! Ada yang sudah menunggu mu disini."

"Menunggu ku?!" Qiancheng perlahan berjalan keluar dari lembah jahanam itu, tetapi semakin ia melangkah kakinya terasa semakin terbakar, tuan Yue yang mengetahui hal itu pun tak tinggal diam, dengan bantuan mantra sihir ia menarik tubuh mungil itu dalam dekapannya,

Lautan lava terbentang disekeliling mereka, hawa panas yang tanpa sungkan menghampiri Qiancheng, seakan menyambut kedatangan gadis itu, disertai auman yang memekakkan telinga, auman yang membuat bulu kuduk siapa pun bergidik ketakutan. Monster itu berdiri gagah menghadap Qiancheng, Surai yang mengembang, rahang yang kokoh juga taring runcing yang tajam, membayangkan bagaimana monster itu mencabik-cabik mangsanya saja sudah cukup membuat Qiancheng kesulitan bernapas. Ditambah sorot tajam dari mata birunya seolah mengisyaratkan Qiancheng untuk segera pergi.

 Ditambah sorot tajam dari mata birunya seolah mengisyaratkan Qiancheng untuk segera pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aura yang begitu mengintimidasi, ya! Disini dialah rajanya. Sang monster suci penyeimbang kehidupan, Harimau Merapi, sebagian orang menyebutnya raja neraka karena sifat bengis dalam dirinya, jejaknya terukir dalam setiap pertempuran Aanquo, monster suci yang sangat diinginkan tapi sangat sulit ditaklukkan.

"Mengesankan! Guru, aku ingin mendapatkannya."

"Hump, teruslah bermimpi!"

"Apa ucapan ku terdengar seperti sedang bermimpi?! Summon yang aku inginkan hanya punya dua pilihan, tunduk atau mati. Bersiaplah untuk pertarungan babak kedua!"

----------------------------------------------------------
Sedih ya PERJUANGAN PUTRI MAHKOTA bentar lagi tamat. Gimana udah siap berpisah sama Qiancheng belum??
.
.
.
.
.
Apa, belum???
Tenang, author udah siapin obat gamon buat kalian nih, dan udah publish di Wattpad PERMAINAN KAISAR siap menemani malam hari kalian, yuk buruan mampir!
"jangan lupa, tombol vote itu gratis dan kolom komentar juga terbuka lebar, jadilah anak baik dan akan ku berikan Yu Yongsang untuk kalian" - Chen Lian.

Perjuangan Putri MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang