"Mengesankan! Guru, aku ingin mendapatkannya."
"Hump, teruslah bermimpi!"
"Apa ucapan ku terdengar seperti sedang bermimpi?! Summon yang aku inginkan hanya punya dua pilihan, tunduk atau mati. Bersiaplah untuk pertarungan babak kedua!"
Qiancheng tetap bersikukuh ingin menaklukkan harimau merapi, meski ia tahu benar bagaimana keadaannya saat ini, tubuh mungil yang baru saja bangun dari mimpi buruk disertai beberapa cedera yang mengharuskan Qiancheng membatasi penggunaan sihirnya. Tuan Yue yang melihat tekad Qiancheng pun hanya bisa menghela nafas pelan, didetik berikutnya beberapa kalimat peringatan keluar dari mulutnya.
"Aku tahu niatmu, Qiancheng. Dan bukan maksudku untuk meremehkan dirimu, tetapi summon ini terlalu sulit untuk ditaklukkan ataupun dibunuh. Dia menyandang gelar monster suci penyeimbang kehidupan, dia raja neraka, juga mesin perang yang tak terkalahkan."
"Sungguh menarik, aku semakin ingin memilikinya."
"Sepertinya kau tidak benar-benar mendengarkan ku, dia tidak sama dengan Dire Wolf yang akan bertekuk lutut semudah itu, Sangat sulit menjinakkan harimau merapi apalagi jika itu harimau merapi dewasa."
"Tak mau tahu bagaimana caranya, dia harus ku dapatkan! Lagipula aku tidak sendiri, aku didampingi oleh orang terkuat di negeri ini, seseorang yang dapat menghancurkan segel mantra lima elemen dalam sekejap mata, disaat orang lain perlu waktu bertahun-tahun untuk menguasai segel pengekang langit, dia hanya menghabiskan satu malam untuk menguasainya. Sungguh bakat yang luar biasa. bukankah begitu, guru?!"
"Huft.. aku mengerti."
"Baiklah, harimau ini ku serahkan padamu." Ujarnya sesaat sebelum ia melarikan diri.
"Guru, jangan terlalu berlebihan agar aku bisa mengobatinya, bagaimana pun harimau itu akan menjadi summon ku~"
"gadis sialan ini."
Disaat tuan Yue sibuk bertarung dengan harimau merapi, Qiancheng melesat pergi, gadis itu melarikan diri ke suatu tempat. Mengingat waktu bulan sabit setelah bulan baru semakin dekat ia pun segera menyusun rencana untuk mencari keberadaan harimau surgawi, Xin Xin yang melihat kepergian Qiancheng pun segera menyusul. Gadis itu mengikuti kemana pun Qiancheng pergi, sejenak Qiancheng memperhatikan mimik wajah putri Xin, gadis cantik yang selalu tampak ramah dan baik itu kini tengah gelisah, bibirnya terangkat pelan seolah ingin menyampaikan sepatah kata, tetapi lagi dan lagi ia menahannya.
"Rubah Poppy itu... Sebenarnya apa yang telah dia ketahui" batin putri Xin.
"Benar-benar siluman yang tidak tahu terima kasih." Cibir putri Xin yang sedari tadi menguntit sang rubah
"Tidak sopan, sekarang aku benar-benar yakin bahwa tata Krama negeri aanquo sangat buruk!" Balasnya.
"Hey!! Rubah gemuk, kau tidak tahu diri, kau pikir kau bisa selamat juga karena siapa?! Jika kakak ku tidak menolong mu, mungkin sekarang sudah ada acara pemakaman." Ujar Chaoyi yang naik pitam melihat kelakuan rubah itu.
"Ya ya, harus ku akui meskipun kau seorang dyrad tapi kemampuan pengobatan mu tidak dapat diragukan lagi, tapi tetap saja seorang dyrad tidak bisa dibandingkan dengan rubah Poppy. Selamat tinggal!"
"Tunggu!"
"Astaga, apa lagi yang kau inginkan?! Aku tidak punya waktu untuk meladeni mu sekarang."
"Chaoyi, kembalilah dulu! orang-orang di istana pasti khawatir."
"Baik, serahkan padaku."
"Jadi..."
"Apa maksud kata-kata mu, bahaya, bencana besar sedang mendekati aanquo."
"Em? Apa aku benar-benar mengatakan hal itu? Aku tidak tahu, hanya 20persen siluman yang dianugerahi dengan ramalan, aku menjadi salah satunya. Aku bersumpah demi ibuku, aku dalam keadaan tidak sadarkan diri setiap kali ramalan itu datang, jadi aku tidak punya jawaban atas pertanyaan mu itu, aku bahkan tidak bisa mengingat hal apa yang telah ku katakan. Jadi.. selamat tinggal."
Putri Xin tampak berfikir sejenak setelah mendengar penjelasan sang rubah, saat ia tiba-tiba hendak bertanya kembali, rubah itu sudah sepenuhnya lenyap dari pandangan matanya.
"Putri?!" Sapa Qiancheng khawatir melihat putri Xin yang begitu gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Putri Mahkota
FantezieXian Yi, Seorang gadis cantik berusia 20 tahun,salah satu konglomerat terkaya dinegeri ini. Kehidupannya bisa dikatakan sempurna, Tetapi, Takdir berkata lain! Kecelakaan malam itu telah merenggut nyawanya dan mengantarkan ia ke tempat yang asing. "S...