#25

935 89 0
                                    

H-2

"Semuanya sudah siap? "

"Siap! Ayo pergi sekarang! Oh ya, Xiangnuan kau tetap disini saja ya, " ujarku yang hanya dibalas anggukan disertai senyum manis Xiangnuan.

"Wingardium laviosa~ ayo naiklah!"

"Naik.. Sapu terbang? Ha, "

"Tentu saja, ayo!"

*wow, dia benar-benar memanfaatkan mantra sihir dengan baik.

"Oh sebentar! Ehm.. Xiangnuan Sekalian kau jaga Ping An juga ya😊" ujarnya yang dibalas senyuman manis oleh xiangnuan

*

"Lihatlah dataran tinggi didepan itu, cantikkan"

"maksudmu dataran yang tertutup es itu"

"Iya,"

*mendarat

"Kenapa kita kemari? "

"sebelum kau menghadapi monster suci penyeimbang kehidupan, kau harus membekali dirimu dengan sebuah summon. Beruntung jika summon yang kau dapatkan itu sebuah summon suci karena dia akan bisa mengimbangi kekuatan summon suci penyeimbang kehidupan. Tetapi jika kau hanya mengandalkan mantra sihir saja sudah bisa dipastikan kau akan kalah."

"didataran es seperti ini, summon seperti apa yang akan aku dapatkan?"

"aku dengar disini ada seekor serigala es. Dan menurut buku yang aku baca serigala es termasuk dalam summon suci, dia sangat ganas dan brutal. Bermata biru dan ada sebuah belenggu emas dikedua kaki depannya. Namun, sampai sekarang belum pernah ada yang berhasil membuktikan keberadaannya."

"bagaimana jika itu hanya karangan belaka? Pasalnya belum pernah ada yang berhasil membuktikan keberadaannya,kan"

"awalnya aku juga berfikir begitu, tetapi sesuatu yang telah tertulis dalam buku sejarah tidak mungkin hanya karangan belaka bukan? "

Mendengar pernyataan itu aku hanya bisa mengangguk saja. Memikirkannya membuatku sedikit merasa ragu, bagaimana jika nasibku sama seperti orang-orang itu.. Mati dengan sia-sia.

*aneh! ini adalah dataran bersalju tetapi kenapa aku tak merasa kedinginan.

"Kau tidak akan kedinginan salama kau berada didekat seorang pyromancer."

"Eh, kau.. Kau membaca pikiranku!"

"Maaf~"

Kami berdua sudah berjalan sangat jauh dari perbatasan. Matahari kini berada dipuncaknya menandakan bahwa hari sudah siang. Namun, masih tak terlihat adanya tanda-tanda kehidupan. Syukurlah ini dataran salju jika ini gurun pasir mungkin aku sudah mati kepanasan. Sesekali meichi terbang untuk melihat keadaan sekitar namun semuanya nihil, Hanya ada hamparan salju putih.

"Sepertinya itu memang hanya karangan belaka" Ujarku dengan nada kesal.

"Tapi itu tidak mungkin! " bantahnya lalu terbang memeriksa sekitar untuk kesekian kalinya.

"Bagaimana?"

"Mari kita kembali!" Ucapnya

"Maafkan aku, aku sudah membuang buang waktu berhargamu." Lanjutnya sembari menundukkan kepala. Dia tak berani untuk menatapku. Sepertinya dia merasa sangat bersalah sekarang.

"Tak apa. Lagipula jika kita tidak mencoba maka kita juga tidak akan tau,kan"

"Ayo Naik! kita pulang sekarang!"

Roarrr...!

"Tunggu! Apa kau dengar itu? "

"dengar apa? "

Roarrr...!

"Itu... Suara itu.."

"Raungan Serigala Es!" Seketika kami pun menaiki sapu terbang dan melaju kearah datangnya raungan tersebut.

"Apa Kau yakin itu benar-benar raungan serigala es? Bisa saja itu raungan Summon lain atau binatang buas lainnya,kan"

"Entahlah, tapi hatiku mengatakan kalau itu adalah serigala es. seperti katamu tadi. Jika tidak mencoba maka juga tidak akan tau! Jadi mari kita coba lihat raungan apa itu."

"Apa kau sedang mengajakku bertaruh lagi? "

"Sebenarnya Tidak. Namun, karena kau berfikir begitu jadi mari bertaruh! "

"Setuju!"

Perjuangan Putri MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang