Tutt tutt..🎶
"Sial, seruling giok ilusi! aku benci ilusi! Dia ingin berkelahi sungguhan rupanya, CATERWAULING CHARM!!"
"Arghhh!!!" Masih sama seperti saat ia menghadapi rubah Poppy, kali ini Qiancheng juga menggunakan jeritan nada tinggi. Sementara, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk melawan jeratan ilusi dari seruling giok. Ini.. benar-benar bukan keahlian ku! Batinnya.
"Nada ilusi tingkat 4, Buka!"
"Apa?! Sial, nada ini lebih tinggi dari sebelumnya. Ternyata rumor seruling giok itu benar, sangat hebat!"
"Nada ilusi tingkat 5, Buka!"
"Pangeran pertama, apa dia sungguh ingin membunuhku?! Sekarang aku hanya bisa menggunakan caterwauling charm. Ini benar-benar tidak bisa di anggap pertarungan yang remeh. Baiklah, jika itu yang kau inginkan maka ayo lakukan!!"
"Arghhhhh!!!" Qiancheng semakin meninggikan jeritan suaranya, berusaha melawan jeratan ilusi dari seruling giok tersebut.
"Hahahaha, usaha yang sangat sia-sia. Lebih baik kau simpan suaramu itu, atau tidak lama lagi akan bertebaran rumor yang mengatakan kalau kau bisu, dan.. kau tahu? Orang cacat tidak akan pernah bisa menduduki kursi takhta. Melawan ku sama saja dengan menghancurkan dirimu sendiri!"
TRENG!!!
"Iblis mana yang berani menerobos alam spiritual ku, bahkan berani menghancurkan mantra ku, keluar!! Maka aku akan mengampuni nyawamu."
"Berani sekali kau menentukan hidup dan mati ku, kakak pertama."
sosoknya yang datang bersama dengan pusaran air, jemarinya yang lentik menari di atas siter yang kelaparan, angin sepoi-sepoi menyapu lembut rambutnya, wajah cantik bak dewi, bola mata hijau seindah hutan di musim panas, setiap langkah kakinya memancarkan keanggunan..
"Nuwa?!"
"Kakak pertama punya barang yang bagus, kebetulan sekali siter ku sedang kelaparan. Kakak pertama, jika kau tidak keberatan bolehkah aku selaku adikmu ini memilikinya?!"
"Nuwa!! Tetaplah pada batasan mu." Tegasnya dengan suara tinggi.
"Maaf, aku tidak selembut kakak Xin. Aku selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan, sekalipun nyawa seseorang."
"Putri Nuwa, aku masih ingat saat pertama kali bertemu dengannya, gadis dengan kesan yang buruk. Siapa sangka aku tertipu oleh pangeran ketiga, tetapi jika melihatnya sekarang ini, sepertinya asumsi pangeran tidak sepenuhnya salah, menarik!" Batin qiancheng, yang sedari tadi memperhatikan sang putri dengan saksama.
Treng!!!
Treng Treng~~ Treng Treng~~
"Alunan melodi ini--"
"Wahai sang penguasa semesta, pelahap kegelapan, pembasmi kejahatan. sosok yang menaungi cawan suci kehidupan, bersihkan hati dari jeratan ilusi dunia. Jiwa-jiwa yang telah terlupakan, bermimpi jatuh ke surga, terlepas dari reinkarnasi dan terasing jauh dari celah dunia."
TRENGGGGG!!!
berbeda dari melodi siter sebelumnya, melodi ini sungguh memekakkan telinga jauh lebih parah daripada seruling giok milik pangeran, tapi sama sekali tidak mempengaruhi si pengguna.
Sesaat setelah senar itu dipetik, siternya pun lenyap dan tergantikan oleh sesosok naga air yang melesat tepat ke arah pangeran changyi.
Sang naga berputar memilit tubuh pangeran, saat hendak melawan dengan seruling giok, naga itu justru melilit tubuhnya semakin erat hingga membuat pangeran meringis kesakitan, tanpa sengaja ia menjatuhkan seruling giok kesayangannya, putri Nuwa tidak tinggal diam dan hanya menyaksikan saja bagaimana kakaknya tersiksa, ia memungut seruling giok yang tadinya begitu ia inginkan."Sayang sekali, jika benda seperti ini harus hancur sia-sia ditangan ku. Ini! Ambil sebagai bayaranmu kali ini dan kembalilah." Ujarnya, ia melempar benda tersebut ke udara dan disambut oleh mulut sang naga, pangeran changyi jatuh tersungkur dengan keadaan lemas, ia meratapi bagaimana seruling gioknya hancur dan melebur bersama dengan siter putri Nuwa.
"Hegh, wajah yang menyedihkan. kini kau terlihat sama seperti seekor anjing yang kehilangan tulangnya." Cibir putri Nuwa.
"Jangan pernah lupakan kata-kata ku ini, di negeri aanquo ini aku adalah Sang Ratu Ilusi! Semua alat sihir ilusi tunduk pada siter ku, Siter suci surgawi. Tidak ada yang bisa memberontak dihadapan ku, mereka yang memberontak dan dikuasai oleh kegelapan.. aku sendiri yang akan menghancurkannya." Lanjutnya, lalu beranjak pergi meninggalkan alam spiritual pangeran, ia juga membawa qiancheng yang terluka parah bersamanya.
"Beruntunglah, aku tidak membunuhmu dialam spiritual ini!"
Kediaman Putri Nuwa, Bukit Lien.
Qiancheng termenung menatap sosok gadis disampingnya, selain ahli dalam menggunakan sihir, ia juga sangat telaten dalam hal pengobatan. Seulas senyum terukir di wajah qiancheng. Hebat, batinnya.
"Kenapa memandang ku seperti itu?!"
"Jika kau berfikir untuk berterima kasih, maka lupakan. Aku melakukannya bukan untukmu." Ujarnya dingin dan datar.
"Aku tahu." Jawabannya diluar ekspektasi Nuwa, sejenak membuat gadis itu tertegun. Ia pun beranjak dari sampingnya, membiarkan qiancheng untuk beristirahat, langkahnya berhenti diambang pintu kamar, Nuwa mengatakan sesuatu hal yang berhasil membuat qiancheng gelisah, sebelum akhirnya pergi meninggalkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Putri Mahkota
FantasyXian Yi, Seorang gadis cantik berusia 20 tahun,salah satu konglomerat terkaya dinegeri ini. Kehidupannya bisa dikatakan sempurna, Tetapi, Takdir berkata lain! Kecelakaan malam itu telah merenggut nyawanya dan mengantarkan ia ke tempat yang asing. "S...