Hai guys, udah sampai chapter 30 nih🎉 gimana? gimana? gimana sih pendapat kalian tentang cerita ini, aku mau tau dong~ coment ya.
======
"Lembah merapi sangat jauh dari mansion panglima perang, ini pertama kalinya aku melakukan perjalanan jauh sendirian tanpa prajurit." Ujar Chaoyi memecahkan heningnya hutan.
"Tampaknya negeri aanquo jauh lebih luas dari yang aku perkirakan." kata qiancheng sambil tak henti menatap sekelilingnya.
"Sebentar lagi malam, lebih baik kita cari tempat istirahat, sekarang."
mereka pun menghentikan perjalanan dan mulai mendirikan tenda, mereka akan bermalam ditengah lebat dan bahayanya hutan timur.
Matahari tenggelam sepenuhnya dan malam tiba, dengan disambut jutaan kunang-kunang yang terbang di langit, mereka bersinar bagaikan bintang jatuh, cantik sekali.
Tring~ Tring~
Chaoyi dan Qiancheng dikejutkan dengan suara kecapi yang tiba-tiba mengalun ditengah hutan yang sunyi, suaranya lembut dan tenang, bagai menceritakan sebuah kisah.
"Siapa yang bermain kecapi ditengah hutan? Dan selarut ini?!" Seru Chaoyi penuh rasa penasaran.
Trang~
Tring~ Trang~
Mereka pun mengikuti suara kecapi dan berakhir disebuah danau kecil, tak lama setelah itu alunan kecapi tiba-tiba berhenti.
"Aneh, suaranya berakhir disini." Qiancheng mengedarkan pandangan ke sekeliling dengan waspada.
Dibawah sinar bulan, disebrang danau, seorang gadis muda tengah duduk bersila dengan anggun, didepannya tampak sebuah kecapi yang misterius. Apa suara kecapi tadi berasal darinya? Pikir mereka.
Awan gelap bergerak menutup sinar bulan, bersamaan dengan itu dalam bayangan malam sosok gadis muda itu lenyap tergantikan oleh sosok seekor rubah kecil cantik, rubah itu melompat dengan lincah menghampiri mereka berdua, sontak chaoyi dan qiancheng mengeluarkan senjata, mereka mengambil posisi bertahan.
Rubah kecil itu memiringkan kepalanya seolah bingung dengan sikap mereka, tak lama kemudian sinar bulan kembali, sinarnya tepat mengenai rubah kecil, perlahan tapi pasti rubah kecil itu berganti menjadi seorang gadis muda cantik yang mereka lihat disebrang danau tadi.
"Kamu... Rubah Poppy dalam legenda?! Bagaimana kamu bisa berada disini?!" Seru Chaoyi dengan lantang.
"Kamu mengenalku? Aku terharu, panglima perang negeri timur, Chaoyi!" Siluman rubah cantik itu menjentikkan jarinya, membuat senjata chaoyi dan qiancheng tertarik padanya dan berhenti diudara.
"Maaf, tapi apa begini cara negeri timur menyambut tamunya?! Tidak, mengangkat senjata pada tamu itu hal yang buruk, dan sebagai anggota kerajaan kau pasti tahu akan hal itu kan, Chaoyi!" Ujarnya dengan penuh penekanan.
"Buang basa-basi mu, katakan! Kenapa kamu bisa ada disini?!" Tegas chaoyi.
"Kalahkan aku dalam pertarungan mantra sihir, lalu aku akan menjawab pertanyaanmu." Jawabnya singkat.
"Chaoyi, Pertarungan ini, biarkan aku yang hadapi!"
"Qiancheng, beri aku jalan. Rubah poppy ini bukanlah siluman yang dengan mudah bisa kamu kalahkan." Tegas Chaoyi.
"Aku tahu, kamu adalah panglima perang yang hebat dan pemberani. Dengan kemampuan yang kamu miliki, mengalahkan rubah poppy itu bukanlah hal yang mustahil untukmu. Tetapi, ini bukan pertarungan senjata, melainkan pertarungan mantra sihir. Rubah Poppy, jika kau bersikeras ingin bertarung dengan kami, maka aku lah lawanmu!"
"Qiancheng, Hati-hati... mantra sihir adalah keahlian rubah itu, bahkan penyihir tingkat tinggi pun tak dapat mematahkan mantra sihirnya." Jelas chaoyi yang hanya dibalas anggukan oleh qiancheng, didetik berikutnya...
SYUHH--
Rubah Poppy melesat ke udara sambil tak henti mengucapkan sebuah mantra yang asing ditelinga qiancheng, tak beberapa lama kemudian...
"Jarum Udara, Terbukalah!!" Ia menghempaskan beberapa jarum ke tanah, seketika terbentuklah dinding ruang di sekeliling arena pertarungan mereka.
"Hump, dia benar-benar serius rupanya, hingga tidak membiarkan kekuatan dari luar ikut campur. Qiancheng, kali ini... semuanya ada ditangan mu-" Ucap Chaoyi dari luar dinding ruang. Disisi lain, Didalam kerajaan tuan yue terus mendesak putri xin untuk mengatakan keberadaan monster suci.
"Huft, Monster suci surgawi berada ditangan kakak tertua, Pangeran Huang Changyi."
"Tunggu, Apa? Berada ditangan siapa?"
"Tuan yue, aku tahu kau tak akan percaya karena aku sendiri juga masih tak habis pikir. Kakak ku itu bukanlah seorang summoner, melainkan alchemist. apa yang dilakukan seorang Alchemist dengan monster suci?!" pertanyaan yang dilontarkan putri xin membuat tuan yue berfikir sejenak, didetik berikutnya ia tersenyum dan berkata...
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Putri Mahkota
FantasyXian Yi, Seorang gadis cantik berusia 20 tahun,salah satu konglomerat terkaya dinegeri ini. Kehidupannya bisa dikatakan sempurna, Tetapi, Takdir berkata lain! Kecelakaan malam itu telah merenggut nyawanya dan mengantarkan ia ke tempat yang asing. "S...