Perjuangan Putri Mahkota

#14

"Heh Sungguh pikiran seorang pecundang😏"

"hah"

"Jika kau memang berfikir seperti itu.. Lebih baik kau juga lupakan saja tentang menjadi putri mahkota"

(ehm Bagaimana ini.. Didunia hanya orang kuat yang dihargai.. sekalipun aku menjadi Putri Mahkota disini tak akan ada yang menghargaiku karena aku lemah.. Baiklah sudah kuputuskan..)

"AKU AKAN MENGAMBIL PEDANG ITU!!! "

"em tapi bagaimana kau akan mengambilnya.. Kau bahkan tak punya kekuatan apapun dan kondisi tubuh mu sangatlah lemah"

(Ehm Benar Juga.. Hah orang ini tadi memancingku untuk Bangkit setelah aku bersemangat untuk bangkit.. dia kembali membuatku Jatuh, ehm... Oh aku tau..)

"AKU MOHON TOLONG AJARI AKU, IZINKAN AKU MENJADI MURIDMU TUAN" ucapku dengan berlutut dihadapannya

"mengajarimu? Apa Yang Membuatmu Begitu Yakin bahwa aku bisa membantumu mendapatkan pedang itu"

"Karena Anda Adalah Tuan Dari Kuil Fang Hua.. Jika aku tak salah tebak Pasti Andalah pemilik pedang tersebut.. Dan yang membuatku semakin yakin adalah takdir ku, aku calon putri mahkota"

(Gadis ini.. Darimana dia mendapatkan kepercayaan dirinya.. Ehm haha)

"Aku Memang Tuan Dari Kuil Fang Hua tetapi Aku Bukan Pemilik Pedang Itu, Aku Hanya Ditugaskan untuk menjaganya dan Takdir sebagai putri mahkota tidak bisa menjamin mu untuk mendapatkan pedang tersebut"

(Aa Apa..😲 Hah percuma aku Berlutut padanya!!😒 Sepertinya orang ini tak berguna sama sekali...)

"Sudah Banyak Putri mahkota yang berusaha mendapatkan pedang itu tapi sampai sekarang masih belum ada yang bisa mendapatkannya.. Yang ada mereka.. Mati"

"Kenapa Bisa Seperti itu bukankah mereka hanya harus melawan naga itu untuk bisa masuk kedalam kuil"

"setelah naga dikalahkan mereka bisa masuk kekuil tetapi aku tak bisa menjaminnya setelah itu.. Yang pasti tak ada yang pernah keluar dalam keadaan hidup"

"ohh menakutkan.. kenapa bisa begitu? "

"suatu saat nanti kau pasti juga akan tau Sendiri" ucapnya pergi meninggalkan ku

"Ooh aku lupa Mengatakannya "

"apa? " sahutku

"Aku menerimamu sebagai murid ku, pelajaranmu akan dimulai besok pagi 😏"

(😲 besok... Tak ku sangka dia sungguh menerima ku sebagai muridnya padahal tadi aku sudah berfikir kalau dia itu tidak berguna.. Ehm)