#22

1K 90 0
                                    

5 tahun kemudian...

DESING~ DESING~ (Pedang saling berbenturan, mencoba menangkis semua serangan bagaimana pun aku harus menang tak akan ku berikan celah sedikit pun padanya kali ini.)

WHOOOOSHH!!!

(Hum kau fikir kau bisa mengelabui diriku dengan cara seperti itu.. Tidak untuk kali ini, hari ini akulah yang akan menang!!!)

DESING~ (Suara pedang terdengar tepat saat saling berbenturan,)

"Heh aku tak selemah itu hingga bisa kau kelabui"

"Benarkah?!" Ujarnya meremehkan Qiancheng.

WHOOOOSHH!!!

(Bayangan!! Sungguh Cerdik Sekali)

"Arthmage Penjara Tanah"

WHISHHH! (bangunan penjara tanah pun terbentuk mau tak mau membuatku berkelit tetapi ini hanyalah sebuah penjara tanah saja dan ini tidak akan bisa menghentikan diriku. Aku.. Bukanlah Qiancheng yang lemah seperti dulu aku adalah putri mahkota!)

 Bukanlah Qiancheng yang lemah seperti dulu aku adalah putri mahkota!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Watermage Pelebur Tanah"

SPLASHHH!

"Hum apa kau lupa bahwa tanah yang sepadat apapun pasti akan menjadi lembek ketika diberi air, mereka akan melebur.."

"hum...😏 Lumpur Hisap! "

SPLASHHH!!

"Hum apa kau lupa bahwa tanah yang tercampur dengan air akan menjadi lumpur, mereka itu melebur.. "

"Akh! Salvio Hexia!" (Lagi lagi keadaan mendesak seperti ini, membuatku berkelit dan merunduk didalam mantra perlindungan. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama tiba-tiba...

"Tergeo~🙂"

CRACK! (Mantra Perlindungan Pecah, Membuatku Terjatuh Ke Dalam Lumpur Hisap Tetapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CRACK! (Mantra Perlindungan Pecah, Membuatku Terjatuh Ke Dalam Lumpur Hisap Tetapi... )

WHOOOOSHH!!! (Dia Menangkapku, Menyelamatkan Diriku Dari Lumpur Hisap Yang Dibuatnya)

"REDUCTO! Apa kau tau kenapa kau mudah aku kalahkan padahal kekuatan kita seimbang?"

"Tidak!"

"Kau Terlalu Ceroboh, Terlalu Panik, Terlalu Terburu buru, dan Kau terlalu meremehkan Lawanmu"

"Maaf Guru 😔"

"Huh..  Langkah awal yang harus kau lakukan sebelum bertarung adalah menutup pikiranmu bukankah aku sudah mengajarkan mu mantra menutup pikiran.. Kenapa kau tidak menggunakannya tadi!! Dan Setelah itu secepatnya kau harus masuk ke pikiran Lawanmu, Bukankah aku juga sudah mengajarkan mantra itu kenapa kau tidak menggunakannya!! "

"Maaf Guru. Namun, aku pernah membaca bahwa bertarung dengan mengambil pikiran lawan itu adalah hal yang sangat kejam"

"Kejam atau tidak itu tergantung pada orang yang menggunakannya Qiancheng, jika kau mengambil pikiran lawan untuk mengetahui siasat mereka itu adalah hal yang wajar dalam bertarung"

"Ehm Aku Mengerti Guru"

"Hari ini latihannya cukup sampai disini saja, aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu.. Mari"

"Ehm"

"Qiancheng.. Aku merasa.. Aku merasa sudah waktunya kau untuk melihat dunia luar"

"Apa! Sungguh! Benarkah itu..  Apa menurut guru aku benar benar sudah siap untuk menghadapi dunia luar.."

"Ya! Menurutku kau sudah siap untuk itu"

"Tetapi Guru.. Kau Tidak akan melepaskan aku seorang dirikan..."

"hum...🙄 ekspresimu... Kenapa terlihat seperti anak ayam yang takut tersesat begitu. Qiancheng.. kau itu sudah besar dan kau memiliki kemampuan juga kekuatan yang mumpuni bagaimana pun kau tidak bisa berada disini terus menerus.. Takdirmu disini bukanlah sebagai muridku melainkan sebagai Putri Mahkota!. Kau harus pergi.. tetapi kau tenang saja karena Qiangnuan akan ikut bersamamu, dia akan menemanimu dan menjagamu."

"Hum"

"Ingatlah di luar sana nanti kau harus merahasiakan bahwa kau adalah putri mahkota. Dan jangan lupa juga.. tujuanmu keluar adalah untuk mencari dan mendapatkan monster suci penyeimbang kehidupan agar kau bisa mendapatkan pedang merah bermata empat"

"Em aku tak akan melupakan itu"

"Kau hanya punya waktu lima hari sebelum Bulan Sabit Setelah Bulan Baru muncul jika kau terlambat maka kau harus menunggu lagi dan itu lebih lama lagi.. Jadi bergegaslah jangan bermain main"

Perjuangan Putri MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang