-Kakashi si Sharingan-

1.9K 270 4
                                    

Zabusa mengeluarkan jurus sedangkan kakashi dengan waktu bersamaan mencopy jurus tersebut itu begitu aneh bagiku harusnya ninja yang mencopy jurus lawan mempunyai waktu yang sedikit lambat dari pada pengguna aslinya namun kakashi dengan waktu bersamaan membuat jutsu itu.

Sebuah gelombang besar menghantam Zabusa dan Naruto yang masih berada di dalam air terombang ambing hingga bepegangan di salah satu pohon di dekat kami

Kelihatannya Zabusa terpojok dan tiba-tiba dua jarum mengarah ke arahnya dan tepat tertusuk di leher Zabusa kami begitu kaget dan orang yang bertopeng itu berkata bahwa dia adalah ninja yang mencari Zabusa. setelah diperiksa Kakashi, Zabusa dinyatakan tewas.

kami memperhatikan orang yang menggunakan topeng kira kira dia seumuran dengan kami tapi sudah menjadi ninja pengejar

'dia bukan anak kecil biasa' pikirku

"oe, kamu!!! Kamu!!!" ucap Naruto menunjuk nunjuk orang di atas pohon

"tenanglah Naruto dia bukan musuh" ucap Kakashi

"bukan itu yang aku tanyakan!!??" teriak Naruto

"dia membunuh Zabusa dengan mudahnya, Zabusa yang sangat kuat itu padahal umurnya tak beda jauh dari kami!!! Kami terlihat begitu lemah" ucap Naruto, aku meratapi nasibku yang sangat lemah

"Naruto!! Jika kamu lemah, mengapa tak berusaha menjadi kuat!!!" teriakku membuatnya terdiam

"yah aku akui, aku lemah aku sungguh lemah... Aku sangat tak suka keadaan dimana aku terus menerus hanya merasa ketakutan pada musuh di depanku, genin seperti kita memanglah lemah!!! Tapi itu bukan berarti kita tak bisa menjadi kuat lampaui batasmu dan jadilah ninja terkuat" ucapku entah mengapa kali ini ucapanku sendiri bisa menjadi semangat bagiku, aku ingin berbagi semangat itu dengan mereka

"Miki.... " ucap lirih Sakura

'aku tak akan kalah oleh Miki, Miki lebih kuat dariku aku akan lebih kuat lagi' pikir Sakura lalu orang bertopeng itu menghilang dan pergi ke mayat Zabusa mengambilnya dan berkata bahwa Zabusa mempunyai banyak informasi jadi harus segera disingkirkan diapun menghilang diikuti angin

"sial, sial, SIAL" teriak Naruto sambil memukul tanah dimana orang bertopeng tadi menghilang

"misi kita untuk mengantar Tazuma pulang" ucap Kakashi berdiri tegak

"maaf yah, kalian bisa istirahat di rumahku sementara" ucap Tazuma tertawa kikuk dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal

"baiklah, misi kita belum selesai" ucap Kakashi lalu berjalan diikuti Naruto, tiba-tiba dia pingsan dan terjatuh begitu saja karna panik kami akhirnya menghampirinya

'mengapa dia bisa pingsan' pikirku

*****
"ah, sensei!? Kamu sudah sadar!! Syukurlah" ucapku menghela nafas dan berteriak sentak itu membuatku mendatangkan orang-orang

"ah sensei sudah sadar!!!???" pekik Sakura duduk didekat Kakashi

"Sharingan memang sangat hebat namun efeknya juga hebat, lain kali berpikir dulu sebelum menggunakannya" ucap Sakura dan dibalas senyuman oleh Kakashi, Kakashi lalu duduk dan menjelaskan tentang ninja pemburu yang hanya menggunakan jarum saja, Kakashi juga menyimpulkan kalau Zabusa masih hidup dan jarum yang dipakai orang bertopeng itu mungkin sengaja di tujukan agar orang yang terkena serangannya akan mati suri

"bukankah kamu terlalu berlebihan??" ucap Tazuma

"yah kuharap hanya firasat, tapi kita harus mempersiapkan diri itu adalah peraturan shinobi" ucap Kakashi membuat kami memperhatikannya

"tapi bukankah aku sudah memberikannya racun, racun itu pasti akan membunuhnya" ucapku membuat Kakashi menatap ke arahku

"kamu sudah melihat bukan kalau yang membunuh Zabusa sengaja melempar jarung untuk membuat zabusa mati suri, dia pasti berpengalaman soal medis" ucap Kakashi

'yah kurasa itu benar' pikirku

"untuk menghadapi kejadian yang tak terduga aku mengandalkan kekuatanmu" ucap kakashi menatapku

"aku?, memangnya aku bisa apa??" tanyaku begitupun dengan tatapan tatapan Naruto, Sasuke, Sakura, Tazuma dan anaknya. mereka pasti berpikir apa yang bisa dilakukan gadis kecil sepertiku

"keluarga Utsuyuri terkenal dapat mengendalikan api dengan sempurna bahkan ayahmu sangat berjasa pada pertempuran dimana sahabatku gugur" ucap Kakashi diakhiri suasana sedih

"papa!? Memang apa yang dilakukan papaku??" tanyaku karna jujur aku baru pertama kali mendengar ayah mempunyai peran besar

"keluarga Utsuyuri merupakan keluarga terpandang di desa, Utsuyuri Hisao merupakan orang yang sangat berjasa bagi desa, dia merupakan orang yang membuat pertempuran berakhir" ucap Kakashi

'papa?! Aku tak pernah mendengar bahwa ayah hebat, melihat tingkahnya yang lembut tapi jujur saja rasanya keluargaku sejak lahir di dunia Naruto ini ceritanya memang sudah berubah, keluargaku juga bisa dengan mudah menolak hokage ke tiga saat menyuruhku berlatih ke academi karna itu aku terlambat satu tahun daripada mereka' pikirku, setelah dipikir-pikir  itu masuk akal.

"ayahmu, Utsuyuri Hisao dan ibumu Utsuyuri Fujiko berjasa besar" ucap kakashi nampak sangat menjunjung tinggi nama keluargaku

"mama juga!?" pekikku

"yah ayahmu merupakan pengendali api bisa membakar seketika hutan dalam sekejap sedangkan ibumu merupakan pengguna pedang yang sangat hebat satu kali tebasan bisa membunuh seribu nyawa, mereka berdua tak sebanding denganku bahkan ayahmu saja sangat kuat bagiku, ibumu pengguna cakra angin dan ayahmu pengguna cakra api ibumu juga adalah ahli medis yang sangat berbakat kedua setelah cucu hokage ke 1 yaitu Tsunade Senju" ucap kakashi membuat semua orang di ruangan itu kagum kagum akupun begitu antusias mendengarnya

"jadi apa yang bisa kulakukan??" tanyaku

"aku ingin kamu membuat apimu besar dan saat perhatian zabusa teralihkan aku ingin kamu dengan cepat membakarnya,aku akan mengajari kalian cara mengendalika cakra" ucap Kakashi menatap kami semua

"akan ku beritahu rahasia tentang kamu berada di timku, pertama kamu merupakan anak dari keluarga Utsuyuri, hokage menyuruhku membimbingmu agar seperti ibu dan ayahmu kedua kamu merupakan pengendali dua cakra yaitu cakra api dan angin merupakan turunan dari ayah dan ibumu jika kekuatanmu diasah kurasa kamu akan menjadi ninja yang kuat, ketiga karna permintaan Hokage dan terakhir karna sebuah suara Yang memberitahuku" ucap Kakashi semuanya nampak melihatku dengan tatapan tatapan aneh.

"Su-suara? Aku juga tidak tau....

'Miki ternyata spesial, bahkan di mata hokagepun aku tak bisa menyainginya' pikir Sakura

'Miki tak kusangka, aku tak akan kalah' pikir Naruto

'ternyata benar dugaanku, saat pertama kali melihat keluarga Miki aku merasakan aura yang sangat kuat namun hangat karna senyuman dan kebaikannya' pikir Sasuke

'aku bisa menjadi kuat jika begitu, aku akan berlatih bersama ibu saat luang nanti' pikirku berbinar binar

"jadi aku mengandalkanmu Miki"

"ha'i sensei serahkan padaku" ucapku bersemangat

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

Naruto X Reader/Oc [Kecil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang