-Mimpi yang menghantui-

1.4K 206 0
                                    

Kami akhirnya menemukan Lee di jembatan yang agak jauh dari rumah sakit

"Lee-san!" panggil Sakura

"ah, Sakura-san, Miki-san?!" pekik Lee

"aku baru saja ingin mengunjungimu makanya aku membawa bunga tapi kamu tidak disana untung kami menemukanmu disini, oh iya ini bunganya" ucap Sakura memberika Bunga pada Lee

"terima kasih Sakura-san" ucap Lee dengan wajah murung

"lee-san? Aku hanya bisa menyarankan agar kamu sembuh... Untuk pilihannya kuharap kamu bisa memilih yang terbaik" ucapku

"ah, Miki-san terima kasih... " ucapnya tersenyum

"Pilihan? Pilihan apa maksudnya Miki?!" pekik Sakura namun aku dengan cepat menariknya pergi

"sampai jumpa lagi Lee-san" ucapku melambai tangan

------
"Sakura... Aku ingin mengatakan sesuatu" ucapku

"iya! Katakan saja!" ucap Sakura

"aku berniat mempelajari jutsu penyembuhan.... Apakah kamu tidak tertarik dengan itu??" tanyaku dia nampak diam sejenak

"aku mau.... Tapi apakah aku bisa?... Akan kupikirkan" ucap Sakura lalu menjauh dariku

[di rumah]

"aku pulang!!" teriakku sambil membuka sepatu

"selamat datang!! Miki kemari lihat siapa yang datang!" panggil ibuku mendatangkan rasa tertarik dan penasaran hingga aku melihat seorang yang tadi siang kutemui yaitu Tsunade

"eh, Tsunade-sama?!" pekikku

"eh kalian sudah saling kenal?" ucap Ibuku

"ternyata dia anakmu Fujiko" tanya Tsunade

"tidak sopan Miki, kemari dan duduk" panggil Ayahku

"baiklah meski kalian sudah saling kenal biar kuperkenalkan lagi, dia Anakku namanya utsuyuri Miki" ucap Ibuku menunjukku nampak Tsunade mengangguk

"dan Miki ini adalah bibimu" ibuku menunjuk Tsunade sedangkan aku hanya mengangguk

"bibi yah.... Bi... Bi.... BIBI?!" pekikku setelah memahami ucapan Ibuku yang tiba2

"Oraa Miki! Tidak baik berteriak di depan bibimu" ucap Ibuku

"ehemm....kalau begitu bisa ibu jelaskan lebih rinci?" Ucapku

"biar aku yang jelaskan" ucap Tsunade

"aku dan ibumu adalah sepupu meski aku sedikit lebih tua darinya" ucap Tsunade

"jadi kamu... Adalah keponakanku yah...? Pantasa saja wajahmu sangat mirip dengan ibumu!! Lucu sekali" ucap Tsunade yang awalnya nampak menatap horor seketika berubah dan mencubit pipiku

"sebenarnya dari awal aku sangat ingin mencubit pipimu tapi aku tidak melakukannya karna kupikir nanti kamu merasa terusik tapi setelah mengetahui kamu adalah keponakanku jadi boleh lah mencubitnya sedikit" ucap antusias Tsunade

'sedikit.... Sedikit katanya..? Ini pipiku udah bengkak tau' pikirku mengelus pipiku yang merah

"jadi Tsunade-sama... Adalah bibiku?" ucapku memastikan lagi

"iya tapi berhenti memanggilku 'sama' lebih bagus jika kamu memanggilku 'basan' " ucap Tsunade

"baik... Tsunade-sama.. Eh maksudku Tsunade-basan" ucapku agak canggung memanggil hokage sebagai bibi

Mereka nampak berbicara hingga membuatku ngantuk

'memejamkan mata sebentar boleh kali yah~' pikirku lalu lalu menutup mata namun kali ini mimpi yang sama menghantuiku hingga membuatku tersadar dan nampaklah wajah khawatir ketiga orang itu

"Miki...? Kamu baik baik saja?" tanya ibuku

"mata itu?!" pekik Tsunade

"mata? Apakah tanda Mataku muncul lagi ma??" tanyaku

"tidak Tsunade hanya salah lihat, benarkan" ucap ibuku melihat Tsunade

"y-yah" jawab Tsunade membuatku menghela nafas lega, sebabnya aku takut jika mimpi yang kulihat adalah masa depan

"ma, aku ngantuk ingin tidur...selamat malam" ucapku lalu berjalan pergi menuju kamar dan melanjutkan tidurku karna sudah sering mengalami mimpi itu aku sudah terbiasa namun aneh mengapa mimpi itu sama terus menerus

Autor pov*

"Fujiko, Hisao... Bukankah itu adalah masala... " ucap Tsunade saat miki sudah menjauh dari mereka

"yah... Aku harap mimpinya tak jadi nyata namun aku tidak yakin akan harapan kosongku itu" ucap Fujiko

"apakah kalian tau apa yang dimimpikan Miki?" tanya Tsunade

"kami tidak tau, aku tidak ingin tau itu... " ucap Fujiko

"apakah kalian akan membiarkan Miki terus begitu...?" tanya Tsunade

"bukan begitu....aku hanya tidak ingin tau keburukan dimasa depan" ucap Fujiko

"baiklah semoga mimpi itu tidak jadi nyata.... Sudah larut sebaiknya aku pergi" Ucap Tsunade dan akhirnya pergi

Miki pov*
Saat kubuka mataku aku menyadari lagi dan lagi aku bermimpi sama, dimana ayahku nampak sekarat di depanku sambil mengucapkan selamat tinggalnya dia masih tersenyum

"selamat pagi Miki" panggil ibuku

"ah selamat pagi ma" jawabku

"hari ini adalah pelantikan Tsunade-basan menjadi hokage aku harus cepat" ucapku lalu buru buru makan

"tidak perlu terburu2 begitu nanti juga bakal tepat waktu" ucap Ibuku

"tidak ma, jelas harus cepat!! Sakura sudah menungguku....mungkin... " ucapku

"mung... Kin... Itu hanya mungkin kan?!" ucap ibuku memastikan

" yah, aku berangkat!!" teriakku

"dasar, hati hati dijalan!!" teriak ibuku

Skip

"mulai hari ini yang akan memrrintah konoha adalah aku! Godaime hokage!!" ucap Tsunade dengan kerennya di atas atap kantor hokage

'wah memang sangat keren!! Apakah aku bisa sekeren itu' pikirku menatap berbinar binar Tsunade
Setelah pelantikan itu aku ditugaskan untuk membawa sebuah dokument medis ke kantor hokage

Tok
Tok
Tok
"masuk" orang di balik pintu mempersilahkan aku masuk

"Miki?! Taruh saja disana!" pekik Tsunade

"baiklah, anu.... Tsunade-basan...?" ucapku sedikit gugup

"apa...?" tanyanya

"aku ingin.... Eh anda sedang mempelajari cara mengobati tulang kaki?..... Apakah untuk Lee-san?!" aku yang awalnya ingin memberitahu sesuatu jadi tidak enak menggangu waktunya

"iya... Kuharap operasinya bisa berjalan lancar, lagi pula apa yang ingin kamu tanyakan tadi?" tanya Tsunade

"itu.... Lain kali saja deh.... Selamat bekerja Tsunade-Basan! Sampai jumpa" ucapku lalu dengan secepat kilat pergi meninggalkan kantor hokage di perjalanan aku melihat, Naruto, Sakura dan Sasuke

"eh, kalian lagi apa??" tanyaku

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

Naruto X Reader/Oc [Kecil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang