-Soal No 10-

1.7K 265 2
                                    

"baiklah kami sudah menghapus semua sampah, sekarang Nomer 10 akan dimulai" ucap Ibuku.

Kami semua mengerjakan soal dalam keheningan, tidak ada orang yang berani berbicara.

"Tapi sebelum itu aku akan menambahkan sedikit aturan di soal terakhir ini" ucap Ibiki, tiba- Kankuro datang dengan Jutsu bonekanya yang akhirnya ketahuan oleh Ibiki

"Pertama kalian harus memilih ikut atau tidak pada soal nomer 10 ini! Jika kau memilih tidak ikut maka nilaimu akan menjadi Nol dengan kata lain Kau gagal!! Dan tentu saja dua orang temanmu akan ikut gagal juga, lalu aturan yang satu lagi.....jika kau memilih untuk ikut dan tidak bisa menjawab dengan benar maka kah akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian Chunin untuk selamanya" ucap Ibiki dengan tegasnya.  

"Peraturan konyol apa itu?! Buktinya banyak orang disini......yang telah banyak kali mengikuti ujian Chunin!" Ucap Kiba berdiri sambil menunjuk Ibiki.  

"Hehehe kamu sangat tak beruntung. Tahun ini, itulah peraturannya. Sebagai gantinya kalian masih punya kesempatan lain! Bagi yang tidak percaya diri, kamu bisa memilih untuk tidak ikut dan ikut ujian lagi tahun depan, baiklah ayo kita mulai..." Ucap Ibiki membuat kami seketika kehilangan kepercayaan diri.

'Aku tak masalah, kurasa Sasuke dan Sakura juga......Tapi, yang masalah adalah Naruto!! Tak usah memperdulikan kami Naruto! Kamu bisa memilih untuk tidak Ikut, aku tak masalah' pikirku. 

"Yang memilih tidak ikut silahkan angkat tangan!! Setelah Nomermu dibacakan keluarlah dari sini" ucap Ibiki. 

Orang di samping Naruto mengangkat tangan dan berkata tidak ingin ikut ujian no 10 ini, kami merasa tertekan. hingga banyak sekali orang yang mengundurkan diri dari ujian no 10 ini.   

'Naruto.....mengapa tak mengangkat tanganmu? Kamu punya mimpi bukan?! Jika kamu gagal disini maka mimpimu tak akan tercapai!! Maaf tapi aku tidak ingin menghancurkan mimpimu!" Pikirku tersenyum lalu mencoba mengangkat tangan namun tiba-tiba Naruto sudah mengangkat tangannyaMembuatku kaget, tetapi Dia langsung mendobrak meja dengan keras. 

"JANGAN MEREMEHKANKU!! AKU TAK AKAN LARI, aku akan ikut! Walaupun selamanya akan menjadi genin, impianku menjadi Hokage tak akan pernah berubah! Aku tak takut!!" Ucap Naruto dengan lantangnya dan penuh percaya diri.  

'Naruto....memang begitulah kamu' pikirku tersenyum. 

"Aku tanya sekali lagi, kalian benar akan mengikuti ujian no 10 ini?" Tanya Ibiki untuk terakhir kalinya.

"aku akan tetap ikut!!!" Ucap Naruto. 

"baiklah semua yang ada di ruangan ini.....kalian semua....." Kami meneguk ludah, mempersiapkan diri.    

"Kalian semua lulus!!!!" Ucap Ibiki membuat kami Terkejut, Sangat. Bagaimana bisa?

"Apa maksudmu?! Tiba-tiba meloloskan kami lalu ujian nomer 10 itu untuk apa?!" Tanya Sakura.   

"yah kamu lihat sendiri, ujian nomer 10 adalah pilihan tadi" ucap Ibiki.  

"Lalu 9 nomer disini untuk apa?" Temari ikut bertanya.    

"Yah soal itu sudah terpenuhi, aku hanya ingin melihat cara kalian mencari informasi" ucap Ibiki tersenyum walaupun Senyumannya agak aneh, mungkin dia jarang tersenyum.   

Setelah itu dia menjelaskan tentang tujuan ujian pertama ini namun setelah menjelaskan tiba-tiba sesuatu masuk melewati jendela dan memecahkan jendela itu

Terlihatlah seorang Wanita memasuki ruangan dan memperkenalkan diri.

"Aku adalah pengawas ujian Chunin bagian 2! Namaku Mitarashi Anko, Ujian akan dilanjutkan besok untuk tempat ujiannya silahkan tanyakan pada Guru kalian" ucap wanita bernama Anko itu namun tak menyadari kalau di belakangnya masih ada orang yaitu Ibiki.

"Ahahaha...."

-------

Kami semua pulang dengan keadaan gembira berharap besok dapat lulus, Saat sampai di rumah seperti biasa rasanya sangat nyaman dan hangat karna masih siang akhirnya aku memberanikan diri bertanya pada Ibuku.

"Mama, apakah mama dulu seorang ninja?" Tanyaku.

"Hehehe kamu pasti mendengar kehebatan mama bukan?" Ucap Ibuku dengan Gaya sombong, yah walau bagaimanapun ibuku masih berumur 34 tahun, yah. Masih terbilang muda.

"Lalu kenapa mama berhenti menjadi ninja?" Tanyaku lagi.

"Mama tidak berhenti sayang, hanya saja mama akan dipanggil  jika keadaan darurat saja karna mama sudah memiliki keluarga" ucap Ibuku tersenyum lalu mengusap Rambutku.

"Lalu papa, Coba ceritakan tentang papa. Mama!!" Ucapku antusias.

"Papa Ne, dia dulu adalah ninja yang sangat hebat, Sangat keren loh! Sebagian cewek di Angkatan mama sangat tergila-gila pada Papamu, namun papamu jatuh cinta pada Mama yang cuek dan Agak Kasar"

"Papa mengatakan 'Kau terlihat berbeda dari yang lain, Rambut birumu begitu mencolok membuat perhatianku selalu tertuju padamu' lalu dia~ Kyaaaakk! Masa Muda memanglah indah" pekik Ibuku dengan wajah malu-malu.

"Lalu aku melamar ibumu ketika Perang Ninja selesai, dan kami akhirnya menikah" Ayahku datang dan melanjutkan perkataan Ibuku, nampaknya dia mendengar semuanya.

"Itu terdengar sangat ber-drama!!" Ucapku.

"Nah, Miki. Ibu berharap kau bisa Hidup bahagia di masa depan"

"Tentu saja, tapi pertama2 aku harus menjadi Chunin dulu!"

"Kau adalah anak kami, Kau pasti bisa" puji ayahku, aku tersenyum lebar.

"Yah, aku pasti bisa"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

Naruto X Reader/Oc [Kecil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang