-Pengorbanan untuk janji-

1.3K 191 4
                                    

"kalian bagaimana bisa...?" ucap si laba-lab itu

"jutsu yang penuh dengan cakra tidak akan berguna di depan 'JUUKEN' " ucap Neji

"melihat kalian tertangkap mungkin hanya aku yang bisa melawannya dengan Neji!" ucapku

"kalian pergilah biarkan aku sendiri yang melawannya... Neji kuharap teknikmu berguna di pertarungan depan sana" ucapku mereka nampak ragu ragu atau bahkan lebih ragu lagi

"kalian meremehkanku karna aku wanita?! Pergi!!" teriakku

"tapi Miki-chan... " ucap Naruto

"aku akan menyusul! Kalaupun aku tidak menyusul...Naruto bawa kembali Sasuke yah soalnya aku sudah berjanji pada Sakura" Ucapku tersenyum ke arahnya nampak dia tidak lagi membalas senyumanku seperti biasa namun dia menatapku tajam

'Aku tau... Ini tindakan yang ceroboh tapi melihat Choji aku tidak bisa tinggal diam dan menutup mata dengan itu' pikirku

"baiklah jika itu maumu, aku akan tinggal disini!" ucap Neji

"apa....?"

"diam, Aku tidak meremehkanmu aku hanya ingin bertarung bersamamu bolehkan" ucapnya tersenyum

'yah kamu pintar sekali mengambil alasan Neji... ' pikirku lalu tersenyum dan nampak mereka yang awalnya ragu ragu akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pengejaran

"ingat kalian harus menyusul!!" ucap Shikamaru

"Miki-chan jangan memaksakan diri!!" teriak Naruto

"oe, Neji jangan membuat Miki terluka yah!!" Teriak Kiba

'yah kelihatannya mereka lebih mengkhawatirkanku dari pada Neji....' pikirku Sweatdrop

"tidak akan kubiarkan!!" teriak si manusia laba-laba lalu mengarahkan 3 benang dengan sebuah benang keras di ujung membentuk sebuah tombak

"kamu juga tak akan kubiarkan menyentuh mereka!!" pekikku lalu memotong tombak benangnya

"cih merepotkan saja!" ucapnya lalu kembali menyerang secara bertubi-tubi dan pada akhirnya dia menyerang secara bertubi tubi hingga membuat Neji tertangkap karna jumlah benang yang di keluarkan dari mulutnya begitu banyak

"heh aku pernah mendengar dari Orochimaru sebuah teknik yang bisa memotong jaring cakra apakah ini yang disebut 'JUUKEN' " ucap si manusia laba-laba

'kan neji sudah mengatakan 'JUUKEN' mengapa masih bertanya dasar bodoh!!' pikirku kesal

"lalu untuk kau... " ucapnya lalu tiba tiba berada di depanku

"pedangmu merepotkan" ucapnya lalu membuat pedangku terlempar dan mengikatku dengan benang

'kecerobohan yang sangat berbahaya Miki kamu bodoh!!' rutukku pada diriku sendiri

"sayang sekali bahkan 1 menit saja tidak cukup, sangat membosankan padahal kupikir kalian akan menghiburku lebih lama setidaknya 5 menit" ucapnya entah mengapa terdengar meremehkan

"aku bisa saja mencincang laba-laba jelek sepertimu jika aku memiliki pedang!" ucapku tersenyum sinis meski tau sekarang posisiku tidak menguntungkan

"dasar wanita memang menyebalkan sekarang lebih baik tutup mulutmu dulu!" ucapnya lalu mengarahkan tombak yang begitu runcing bersiap menusukku namun Neji dengan cepat lolos dari ikatannya dan memotong benang yang mengikatku hingga akhirnya tombak tadi hanya mengenai pohon

"Ihhhh! Hampir saja, makasi Neji" ucapku

"Bukan saatnya tersenyum begitu, Jika lain kali kamu tertangkap dan aku berada jauh darimu apakah kamu masih bisa tersenyum" ucapnya meski terdengar Sinis tapi nyatanya dia hanya mengkhawatirkanku

"bagaimana bisa kau lolos dari ikatan benangku!" ucap si manusia laba-laba

"baiklah akan kuberitahu khusus untukmu, aku bisa mengeluarkan seluruh cakraku melewati titik cakra dan membuat sebuah pisau kecil yang tak terlihat" ucap Neji

'wah benarkah?!' pikirku

Pertarungan kami dimulai.

Si manusia laba-laba itu melempar berbagaimacam kunai dan akhirnya karna aku dan Neji sudh kewalahan Neji menarikku dan akhirnya melakukan jutsu menangkis serangan dengan cakra sambil berputar dan aku yang ada di dalamnya melihat semua serangan ditangkis Neji

"apa?! Teknik apa itu?!!!" pekik si manusia laba laba

"juukenhou-hakke rokujuuyonshouu" ucap Neji lalu menangkis serangan yang beribu kunai yang super tajam

"kikisan angin!" ucapku lalu menebaskan pedangku dan berhasil membuat pohon pohon tempat persembunyiannya hilang karna tumbang

Dia lalu kembali menyerang dengan membabi buta dan akhirnya aku mendekat dan hampir memotongnya

"wah wah hampir saja!" ucap si manusia laba-laba lalu menendangku otomatis aku yang tertendang terlempar dan di tangkap oleh Neji hingga mengakibatkan Neji lemah dan Satu kunai mengenai punggunya

"Neji!!!" pekikku

"uhk!!" Neji batuk darah dan karna aku yang dilindunginya bisa melihat dua buah kunai melesat ke arah kami diikuti banyak sekali kunai, karna Neji yang masih kesakitan aku akhirnya mengorbankan diri dan menghadang semua kunai karna tindakanku 5 kunai menusuk punggungku

'si...sialan!?.... Apakah hanya seperti ini...' pikirku dan penglihatanku semakin memburam

"Miki!!"

"Miki!!!"

"Ne... Ji"

'apakah ini adalah usaha terbaikku' pikirku terlihat dengan buram di penglihatanku neji yang lengah akhirnya tertusuk panah di perutnya bahkan menembus pohon hi

"tak akan kubiarkan itu terjadi" gumamku lalu berdiri dengan sempoyong

'setidaknya jika harus mati maka aku akan membawamu juga' pikir ku lalu mendekat dan dia nampak panik meski sudah tak bisa menggerakkan tubuhnya karna serangan neji

"dasar wanita sialan mau membunuhku?! Baiklah ayo bunuhlah!!!!!" ucapnya lalu mengeluarkan semacam tombak yang dilapisi racun laba laba yang mematikan mengarahkannya pada Miki yang berlari ke arahnya sambil memegang katana

CRAAASSS
Nampak kedua orang saling tertusuk serangan masing masing dimana Miki menusuk orang itu tepat di jantungnya sedangkan Miki yang tertusuk di dekat jantung namun cepat atau lambat racun mematikan itu akan menjalar ke jantung dan berakhirlah...

'Setidaknya....Naruto aku serahkan Sasuke kepadamu tolong bawa dia dan tepati janjiku pada Sakura....' Pikir Miki hingga akhirnya terjatuh dengan manusia laba2 yang diyakini sudah mati

'kehidupan kali ini aku bersyukur bisa memiliki teman... Setidaknya aku ingin bersama mereka lebih lama lagi.... Tapi demi kebahagiaan mendatang aku mengorbankan nyawaku...terima kasih teman teman' pikir Miki lalu menutup mata merasakan dinginnya saat badannya mulai kaku dan darah yang selalu mengalir di perutnya

Akhirnya pertarungan ini tak dapat dinilai menang dan juga seimbang yang jelas ketiga orang itu mengalami nasib buruk atau bahkan sudah berada di ambang ajalnya

Pengorbanan untuk melindungi teman tidak buruk juga tapi hanya sebuah ingatan bahagia dan hangatnya memiliki keluarga dan teman2 sunggu membuatku ingin terus hidup dan tinggal di samping mereka

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

Naruto X Reader/Oc [Kecil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang