Setelah aku sadar aku mendapat berita yang membuatku diam tak bisa berkata apa-apa kabar yang mengatakan bahwa hokage ketiga gugur dalam pertempuran ini, aku menggunakan pakaian hitam yang diberikan ibuku lalu berangkat ke acara pemakaman.
Di tempat itu kami berdiri tegap berbaris rapi sambil menatap lurus foto yang terpampang di depan kami yaitu foto sandaime hokage, rasa sedih menjalar di dadaku perasaan kehilangan seorang yang baik bahkan sangat baik seperti hokage ketiga rasanya begitu menyedihkan, seakan mengetahui kesedihan kami langit juga ikut menangis.
Hari itu di atas atap kantor hokage kami berkumpul hujan mengguyur kami, air mataku bercampur dengan air hujan seakan menyembunyikan air mataku dengan hujan ini aku bisa menangis sepuasnya namun wajahku nampak tersenyum meski hidungku memerah dan juga mataku tapi bibirku tak hentinya membuat lekukan yang mengatakan 'aku baik baik saja' yah senyuman palsu itu dapat menyamarkan rasa sedihku sekarang ini
Setiap orang maju kedepan sambil memberikan bunga putih tanda penghormatan terakhir hingga giliranku maju, aku mengingat semua kenangan dimana dia dengan baiknya selalu menasehati anak anak di academi dengan senyuman tulusnya, dimana dia mengatakan bahwa seluruh orang di desa ini adalah keluarganya
'hokage-sama.... Kuharap suatu hari nanti kita bisa bertemu kembali' pikirku lalu kembali ke tempatku membiarkan orang satu persatu naik membawa bunga
Setelahnya nampak hujan berhenti, sinar matahari muncul dan menyinari foto hokage ketiga yang sedang tersenyum, Kakasi aku Sasuke Naruto dan Sakura akhirnya pergi meninggalkan lokasi tersebut tanpa disadari seorang melihat kami dari jauh, mata merahnya dengan tanda hitam di bola matanya nampak bercahaya
Kami pergi dan kembali ke rumah masing masing, awalnya kukira akan beristirahat dengan tenang karna aku masih sedang sakit
'yah... Awalnya kupikir begitu.... Tapi.......'
"APA APAAN INI!!" pekikku melihat dengan jelas sebagian rumah warga terpotong bahkan potongannya nampak sangat rapi untung saja tidak ada korban jiwa selain penyerang itu karna warga desa sudah di evakuasi
"maafkan Ibu Miki... Ibu tak sangaja mengerahkan kekuatan ibu makanya rumah rumah warga seperti ini jadi sebagai anak bisakah kamu
M-e-m-b-a-n-t-u??" ucap ibuku tanpa dosa sedikitpun di wajahnya"huff~mama kenapa begini sih?! Karna sudah terlanjur baiklah, Miki akan membantu deh" ucapku pasrah tidak mungkin aku melawan kata2 ibuku saat ini
Aku akhirnya membantu pekerja memindahkan kayu besar dengan cakra anginku lalu membantu memotong motong kayu dan membelikan bahan seperti paku dan sekarang juga aku sedang melakukannya
"paman disini jual paku tidak?!" tanyaku
"oh, nak Miki!" ucap paman itu
"eh anda tau namaku?!" pekikku
"hahaha siapa yang tidak tau nama nak Miki, anda adalah konoichi yang cantik dan kuat bahkan kamu punya penggemar loh di desa ini!!" ucap paman itu
"o-oh begitu yah... " ucapku sweatdrop
"maaf nak Miki tapi pakunya habis... Kalau mau banyak paku harusnya sih di tempat pembuatnya langsung yah, tapi kurasa itu sangat jauh" ucap paman ini
"tidak apa2 paman, aku bermaksud menolong jadi sejauh apapun itu aku akan tetap menempuhnya
"baiklah... " ucap paman itu lalu memberitahuku sebuah tempat penjual paku, saat sedang menuju kesana aku bertemu dua orang yang memakai jubah hitam dengan lambang awan merah di sekelilingnya juga memakai topi dan menutupi wajahnya
'emm.. Sepertinya jubah itu tidak asing deh!! Tapi dimana yah... ' pikirku hingga akhirnya aku menghampiri kedua orang itu yang berada di tepi jembatan samping hutan
"paman! Boleh aku bertanya??" ucapku mereka nampak kaget hingga salah satu diantara mereka menjawab dan satunyalagi yang nampak membawa sebuah benda dengan perban melilit itu nampak meraguka
"yah, ada apa gadis kecil" ucap seorang yang tidak membawa barang apapun
"emm, anda tau tempat penjual paku??" tanyaku mereka nampak diam
"etto... Kalau tidak tau tidak apa2 juga, terima kasih atas waktunya" ucapku, sebelum melangkah tiba tiba Asuma dan Kurenai datang
"Miki!! Menjauh dari sana!!" teriak Kurenai
"eh?! Kurenai-sensei ada apa??" tanyaku tiba tiba ditarik paksa
"heh, jadi dia muritmu yah?....Asuma-san, Kurenai-san" ucap orang itu
"kamu mengetahui siapa kami jadi kamu pasti orang desa sini" ucap Asuma tiba tiba orang itu mengangkat topinya memperlihatkan mata sharingannya
"eh, sharingan?!" pekikku, orang itu lalu membuka sebagian bajunya dan menaruh tangannya di luar
"tidak salah lagi itu adalah.... Uchiha Itachi" ucap Asuma
"Uchiha.. Itachi??" gumamku seperti pernah mendengar nama itu tapi dimana
"oya oya, ternyata kamu sangat populer di desamu yah Itachi!" ucap seorang lagi yang membawa benda tadi sambil membuang sembarang topinya
"kami juga tau kamu, kamu adalah ninja pelarian dari kirigakure" ucap Kurenai
Mereka seakan tidak mau mengenaiku hingga hanya Kurenai dan Asuma yang bertarung bersama dimana Kurenai menggunakan genjutsu namun belum bisa membuat Itachi kalah hingga kurenai terkena tendangan, melihat itu setidaknya aku bisa membantu dan menyerang Itachi sayangnya aku tak membawa pedangku hingga hanya bisa menggunakan kunai
Aku melempar kunai itu dengan kertas peledak berharap itu bekerja namun Itachi menahan kunai itu dan melemparnya ke air hingga di airlah bom itu meledak
"sial!" umpatku kesal
"gadis manis kamu ternyata lumayan juga" suara bisikan terdengar di telingaku membuatku merinding ngeri
"meski hanya kunai aku juga bisa membuatmu terluka!!" teriakku lalu mengarakan kunaiku dengan sejumlah cakra yang besar membuatnya seperti tebasn panjang namun Itachi menghindarinya dengan mudah hingga saat dia mendarat mendapati luka di bagian pipinya, meski hanya luka goresan, yang jelas aku berhasil mengenainya
"aku lengah" ucap Itachi menyeringgai sambil menghapus darah
Itachi bermaksud memukul punggungku hingga tak sadarkan diri namun ditahan oleh kakashi
"kakashi-sensei!!" pekikku
"Yo, maaf terlambat" ucap kakashi dengan sok kerennya
"entah mengapa anda nampak lebih suka sok keren daripada Naruto.." gumamku
"e-eh, benarkah...?!" ucap kakashi sweatdrop
Mereka saling bertarung dengan melempar kunai dan jutsu jutsu sepertinya kakashi banyak meniru jutsu makanya nampak seimbang atau kakashi memang sangat kuat hingga pandanganku hanya tertuju ke arahnya hingga pukulan keras kurasakan di punggungku dan terjatuh
Autor pov
Saat Kisame sedang sibuk Itachi diam diam menyelinap ke belakang Miki dan memukul punggungnya'ini akan menyakitkan tapi kurasa kamu tidak akan kenapa-napa' pikir Itachi hingga dia memukul Miki dan sesuai yang diharapkan Miki kehilangan kesadarannya dan dibawa oleh Itachi
"Kisame, kita mundur dulu" ucap Itachi
"oe, oe jangan bilang kamu tertarik pada gadis kecil itu...!" ucap Kisame sweatdrop sedangkan Itachi hanya tersenyum untuk pertama kalinya melihat itu Kisame tidak punya pilihan lain dan akhirnya mengikuti Itachi dari belakang
'tertangkap kau...gadis kecil'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto X Reader/Oc [Kecil]
Avventura-End- Mati?!...tentu saja itu akan terjadi di kehidupan singkat ini namun beda dengan yang dialami gadis cantik bernama Utsuyuri Miki, dimana hari saat berangkat sekolah dia kecelakaan karena hampir menabrak anak kecil dan ternyata anak kecil itu su...