Chance-1

2.6K 180 2
                                    

Title : Chance

Genre : fantasy, hurt.

Warning:

Mengandung cerita dengan seorang berkelamin ganda.( Tidak disarankan bagi yang jijik dengan hal diatas meski cerita ini tidak mengandung adegan ++)

Penjelasan ilmiah tidak ada dalam cerita ini, tapi kasus tentang kelamin ganda memang ada.

Semua nama dan kejadian dalam cerita ini hanya fiktif atau karangan belaka. Jika ada kesamaan dalam cerita hanya suatu ketidaksengajaan. Jangan mencampuradukkan fiksi dengan real life oke...😉

"Aku hamil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku hamil."

Dua kata, namun menyebabkan banyak pikiran berkecamuk dan perasaan tak menentu.

"Lalu?"

Seakan tak memiliki hati, dia mengatakan dengan datarnya meski hati telah meronta.

"Aku adalah tunangan dari saudaramu Sam. Dan apa itu hamil? Bukankah kau mengatakan jika kau seorang laki-laki?"

Yang dipanggil Sam meremas kertas yang tadinya ingin dia tunjukkan pada sang lawan bicara. Hal itu tak luput dari penglihatan.

"Sudah ku katakan bukan, malam itu hanyalah ketidaksengajaan. Kau pasti membohongi ku untuk menghancurkan saudaramu bukan?"

Sam menggeleng lemah. Bagaimana mungkin dia ingin menghancurkan saudara yang begitu disayanginya. Salah satu orang yang bisa menerima kecacatannya.

"Jika kau tahu diri, seharusnya kau tahu apa yang harus kau lakukan. Aku akan menikah dengan kakak yang katanya kau sayangi. Jika kau ingin menghancurkan aku, maka kau juga akan menghancurkannya dan keluarganya yang sudah berbaik hati menampung mu. Dan jika benar kau hamil, maka gugurkanlah."

Tidak. Kenapa dia bisa mengatakan hal sekejam itu. Dia dikenal sebagai lelaki baik dan penyayang selama ini. Namun pengakuan inilah yang membuatnya marah. Sebagian memang kesalahannya, namun dia tak akan membiarkan kekasih yang dicintainya bersedih dan sakit karena kesalahan ini.

"Apa kau tidak ingin sekali saja melihat hasil tes ku, kak?" Tanya Sam dengan maniknya yang berlinang air mata.

Yang lebih tua merasakan iba, namun segera ditepisnya.

"Tidak perlu. Kau adalah laki-laki Sam. Jika kau mempertahankannya, bisa jadi kau tidak akan mampu bertahan. Jika pun bertahan, apa kau tak malu jika anakmu nanti memiliki orang tua yang berkelamin ganda? Dan selama ini kau dicatat sebagai seorang lelaki!"

Benar. Semuanya memang benar. Tapi tak adakah toleransi untuk itu semua. Janin itu memang benar adanya. Dan melenyapkan... Bahkan gumpalan darah itu tak tahu apapun sampai dia terbentuk.

"Ingat MinHa... Kau sungguh ingin melihatnya kakakmu terpuruk dan sakit hingga mati perlahan?"

Kembali Sam menggeleng lemah. Dia benar-benar seperti boneka tanpa tali yang mengikatnya.

Chance (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang