Chance-23

538 101 2
                                    

"Aku tidak memiliki urusan denganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak memiliki urusan denganmu."

"Tapi aku ada."

"Aku tak peduli. Sudah kukatakan jangan pernah menemui ku Yoo Taeyang."

Lelaki tinggi itu, Yoo Taeyang, masih tak bergeming dari tempatnya meski si pemilik ruangan sudah mengusirnya.

"Kita harus berbicara, Lee Juyeon."

"Tidak ada yang harus dibicarakan."

"Ada. Aku harap jatuh cinta tidak membuatmu bodoh."

Bukannya marah, Juyeon justru tertawa mendengarnya.

"Apa kau tidak memiliki kaca di rumahmu tuan Yoo? Perlu ku ambilkan untukmu? Harusnya kau berkata pada dirimu sendiri. Jatuh cinta membuatmu bodoh."

"Aku tidak."

"Ya. Kau bodoh. Hanya karena orang tuanya menolak mu, kau melenyapkan mereka? Itu yang kau sebut cinta?"

Taeyang diam. Tidak mengiyakan maupun menampiknya.

"Jangan pikir aku tidak tahu Yoo. Kau yang menyebabkan tuan dan nyonya Hwang kecelakaan hari itu bukan?"

"Aku tidak sengaja."

Juyeon tertawa lebih keras.

Tidak sengaja katanya? Tidak sengaja hingga melenyapkan nyawa seseorang.

"Sudah ku bilang, aku tak ingin berhubungan denganmu. Aku bahkan bisa meninggalkan semuanya tanpa persetujuan darimu."

"Juyeon, dengarkan aku-..."

"Cukup Yoo. Aku sudah berusaha melupakan Hwang Hyunjin. Aku tidak ingin lagi berhubungan dengannya. Aku tidak peduli lagi dengan obsesi mu. Tapi jangan lagi kau menyakiti Hyunjin. Biarkan dia dengan Christopher Bahng."

"Lee Juyeon...sudah ku katakan aku tidak ada hubungannya dengan kecelakaan yang menimpa Hwang Hyunjin. Aku mungkin memang salah satu penyebab kecelakaan yang terjadi pada tuan Hwang dan keluarganya kala itu. Tapi kecelakaan Minhyun dan Hyunjin, aku sama sekali tak terlibat. Aku bahkan baru mengetahuinya ketika rekan bisnis ku membicarakannya."

"Kau pikir aku percaya? Ah...aku percaya. Kau terlalu takut karena telah membunuh keluarga Hwang hingga kau bersembunyi bukan? Kenapa harus bersembunyi? Bukankah uangmu bisa membungkam mereka?"

Grep

Taeyang habis kesabaran. Dia mencengkeram kerah kemeja yang dikenakan Juyeon. Menatap tajam padanya.

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali Lee Juyeon. Aku juga sudah mencoba menjelaskannya. Tapi sepertinya kau lebih mempercayai kekasih mu itu, heh?"

"Apa maksudmu?"

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Kau begitu mencintai Lee Hyunjae hingga menutup mata tentang semua perbuatannya. Bukankah begitu?"

"Hyunjae tak memiliki urusan dengan kita."

Chance (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang