Chance-20

555 103 3
                                    

"Huh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huh..."

Chris menghela nafasnya lelah. Terhitung hampir tiga hari Hyunjin mengacuhkannya karena dia tak mau menjawab pertanyaan sang istri.

"Babe...."

Hyunjin masih tenggelam dalam kegiatan membacanya tanpa melirik Chris.

"Sayang..."

Masih tak ada jawaban. Chris memutuskan untuk keluar ruangan daripada terpancing emosi karena kelelahan. Meninggalkan Hyunjin yang menatap punggungnya sendu.

Chris memilih pergi ke ruang keluarga. Mungkin merebahkan sejenak tubuh lelahnya bisa membuat kepalanya dingin. Changbin yang sedang menikmati televisi hanya mengernyit bingung ketika Chris berjalan dengan lesu, lalu merebahkan diri begitu saja di sofa lainnya.

"Kenapa?"

"Lelah."

Kening Changbin makin berkerut. Tidak biasanya.

"Hyunjin masih marah?"

Chris mengangguk. Posisinya sekarang telentang di sofa dengan salah satu lengan menutupi wajahnya. Dia lelah dan Hyunjin masih dalam suasana merajuknya. Namun begitu mengingat sesuatu, Chris langsung bangun hingga Changbin terkaget karenanya.

"Aku tahu kau stres karena Hyunjin merajuk, tapi jangan gila!"

Changbin sungguh menahan diri untuk tidak mengumpati sahabat sekaligus saudaranya itu. Tidak baik jika umpatan itu terdengar oleh Hyunjin yang sedang hamil.

"Maaf...maaf. Tapi aku baru mengingat sesuatu."

"Apa?"

"Aku ingat malam itu. Satu Minggu sebelum pernikahan kami. Hyunjin datang dan menangis padaku. Dia menceritakan sesuatu tentang saudara kembar. Aku tak bertanya banyak karena keadaannya yang kalut. Dia terus meracau hingga tertidur. Selanjutnya juga tak ada kesempatan bertanya karena banyak peristiwa yang terjadi. Apa kau tahu sesuatu, Bin?"

Changbin terdiam. Seperti menimbang apakah dia perlu berbicara atau tidak.

"Yah...aku tahu. Hanya saja aku tidak yakin berhak mengatakannya atau tidak."

Semenjak ibunya meninggal dunia dan ayahnya makin sibuk tak terkendali, Changbin memang lebih sering berada di rumah keluarga Hwang ketimbang di rumahnya sendiri. Sesekali Changbin akan mengunjungi bibinya karena beliau yang merawat Changbin sejak kecil.

"Aku rasa tidak masalah mengatakannya. Maksudku, mungkin kita bisa membicarakan ini nanti pelan-pelan pada Hyunjin."

"Aku tidak yakin kita bisa membicarakan hal ini."

"Kenapa?"

"Hwang samchon ingin menutup luka ini. Mungkin akan lebih baik jika Hyunjin tidak tahu."

Chris semakin penasaran. Keluarganya memang mengenal keluarga Hwang sejak lama. Namun tentang masa lalu, mereka tak banyak tahu dan tak ingin tahu sebelumnya. Tapi jika seperti ini, Chris ingin sekali mengetahui semuanya. Dia merasa seakan buta dan tidak mengenal istrinya lebih dalam.

Chance (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang