"Ibunya atau bayinya?"
"Apa?"
Jeonghan menghela nafas. Memaklumi Chris yang sedang kalut saat ini.
"Karena keadaan darurat, harus dilakukan operasi. Jika keadaan mengharuskan memilih, siapa yang akan tuan pilih? Ibunya atau bayinya?" Jeonghan mengulangi pertanyaannya.
Chris ingin menjawab ibunya. Tapi sebelum tak sadarkan diri tadi, Hyunjin sempat mengingatkan dirinya agar apapun yang terjadi nanti, jika harus memilih, maka Chris harus memilih bayinya agar tetap hidup.
"Bayinya... Tolong selamatkan bayinya." Jawab Chris dengan berat.
Siapa yang tidak merasa berat ketika dirimu dihadapkan dengan pilihan yang sama-sama sulit. Dia tidak bisa memilih antara istrinya dan bayinya. Tapi karena permintaan Hyunjin, maka Chris akan mengabulkannya.
"Apa maksudmu Chris? Kau ingin kehilangan Hyunjin?"
Changbin datang dan tanpa aba-aba menarik baju yang dikenakan Chris.
"Dia yang meminta, Bin." Jawab Chris lemah.
"Lalu kau mengiyakan begitu saja?"
"Apa aku harus menolaknya?"
"Kau... seharusnya saat itu aku membawanya pergi saja. Aku menyesal karena telah mengijinkan Hyunjin menikah dengan pria lemah seperti mu!"
"Lalu aku harus apa?!"
Chris mulai ikut terbawa emosi.
"Pilih dua-duanya. Kau bisa memilih ibu dan bayinya. Dua-duanya, Chris."
"Kau mudah mengatakan hal itu Bin. Kau..."
"Aku sudah pernah mengalami hal yang sama jika kau lupa. Dan aku memilih Felixia karena dokter mengatakan kesempatan hidup Felixia lebih besar. Apa kau sudah bertanya pada dokter kesempatan hidup siapa yang lebih besar?"
Chris bungkam. Dia bahkan tak bertanya pada dokter Jeonghan. Lelaki itu hanya mengingat pesan istrinya. Tapi kini, hatinya meragu.
Atas bujukan Felixia, Changbin melepas cengkeramannya pada Chris, membuat yang lebih tua akhirnya terduduk pasrah. Selama ini Chris tidak pernah menolak keinginan Hyunjin dan berpikir jika memang itu adalah keinginan terakhir istrinya, Chris dengan berat hati akan mengabulkannya.
"Aku tidak pernah bisa menolak keinginan Hyunjin." Ucapnya lirih.
Felix memberi isyarat agar Changbin tidak menjawab lebih dulu. Chris pasti memiliki alasan atas semua keputusannya.
"Dia benar-benar memintanya dan selalu mengingatkan aku agar memilih bayi kami jika suatu saat aku diharuskan memilih."
Air di pelupuk mata berusaha ditahannya. Dia berbicara meski suaranya tercekat. Alasan apa lagi yang harus Chris katakan jika jawaban tetaplah sama. Hyunjin yang meminta. Sementara di kursi yang berseberangan, Felix masih mengusap punggung Changbin untuk menenangkan. Dia ingin menghampiri Chris, tapi saat ini juga Changbin membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance (SKZ)
Fanfiction"When I come back alive" Main cast: Chris, Sam Hanya cerita fiktif yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia nyata. Saya hanya meminjam nama. Cerita murni milik saya. Tolong jangan me-remake atau plagiat cerita saya yang buruk ini.