"Jadi...kau oppa ku?"
Changbin mengangguk antusias, seperti puppy yang kegirangan. Hyunjin ingin tertawa melihat ekspresi Changbin. Namun diurungkannya karena dia tahu lelaki di depannya itu begitu merindukan si pemilik tubuh ini, hingga tak sabar untuk berbicara langsung. Bagaimana dia bisa tahu? Tentu saja suaminya yang tampan yang memberitahu.
"Aku begitu senang ketika Chris berkata kau mau berbicara denganku." Ucapnya senang.
Hyunjin merasa bersalah karenanya.
"Maaf..."
"Tidak, tidak, tidak. Jangan pernah meminta maaf. Kau tidak salah apapun. Aku cukup senang karena kita bisa menghabiskan waktu berdua seperti dulu."
"Apakah kita sering menghabiskan waktu bersama?"
"Ya. Sebelum kau menikah dengan Chris, kita sering menghabiskan waktu bersama. Terkadang bersama Felix, atau bersama Minhyun-hyung."
"Pasti menyenangkan sekali."
"Tentu. Kau selalu menjadi penengah ketika aku dan Minhyun-hyung beradu kata atau bercanda berlebihan. Dan ujung-ujungnya kau pasti akan merajuk karena kami mengacuhkan mu."
Tawa kecil Hyunjin berderai mendengar Changbin bercerita. Terdengar seperti suara lonceng kecil yang tertiup angin. Indah dan menggemaskan menurut Changbin.
"Andai saja aku mengingat semuanya." Gumam Hyunjin.
Tentu saja itu mustahil. Karena aku bukanlah Hyunjin.
"Jangan memikirkannya. Bukankah Chris mengatakan untuk tidak berpikir terlalu berat?"
"Aku tahu. Tapi aku merasa bersalah. Aku tahu kalian mengharapkan lebih daripada aku selamat. Dan sekarang aku lumpuh, hilang ingatan, juga-..."
"Ssstttt... Jangan mengatakan seperti itu. Sungguh kau kembali membuka matamu dan duduk diantara kami saat ini adalah sesuatu yang selalu kami syukuri."
Changbin memandang lekat ke dalam manik indah yang selalu bisa memikat siapa saja yang melihatnya. Tak memungkiri dia jatuh cinta saat pertama kali melihat manik itu. Bukan jatuh cinta dalam artian pasangan. Namun jatuh cinta hingga memiliki keinginan untuk terus melihat manik itu berbinar bahagia.
"Jangan berpikiran kau bersalah atau merepotkan. Bahkan jika selamanya kau tidak bisa berjalan, aku akan bersedia menjadi kaki untukmu, Sam. Chris pasti juga sama."
"Aku...aku hanya merasa bersalah. Aku terbangun tanpa mengingat apapun..."
Karena memang aku bukanlah siapapun disini.
"...aku bahkan tidak mengingat diriku sendiri."
Karena diriku yang asli mungkin sudah mati.
"Aku seperti orang lain yang terjebak diantara kalian. Kalian memiliki kenangan tentang diriku, tapi diriku bahkan tak mengingat satupun dari kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance (SKZ)
Fanfiction"When I come back alive" Main cast: Chris, Sam Hanya cerita fiktif yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia nyata. Saya hanya meminjam nama. Cerita murni milik saya. Tolong jangan me-remake atau plagiat cerita saya yang buruk ini.