Chance-41 (Extra)

1K 97 12
                                    

"Hyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung...mau susu..."

"Binnie mau susu? Sebentar ya."

Bocah berusia lima tahun mengangguk dan dengan tertib duduk di kursi meja makan sambil menunggu sang Hyung untuk membuatkannya susu. Dengan sedikit kesusahan dia naik karena kursi yang tinggi. Sementara yang dipanggil Hyung dengan cekatan mengambil bahan yang diperlukan. Meski hanya berbeda satu tahun, bocah yang lebih tua terlihat begitu dewasa. Mampu melakukan apapun sendiri.

"Apa yang tuan muda kecil lakukan pagi-pagi seperti ini? Tuan Sam dan tuan Youngbin?"

Yang dipanggil Sam hampir menjatuhkan toples susunya karena kaget. Sedangkan Youngbin yang duduk langsung memekik kaget.

"Seungmin samchon...jangan muncul seperti hantu!"

Pekikan itu sungguh menggemaskan. Seungmin yang ternyata menjadi tersangka hanya terkekeh geli, lalu duduk di samping bocah berambut mangkok itu.

"Youngbin ingin meminum susu, jadi aku buatkan."

Sam mematikan kompor dan menyeduh susu. Dua gelas susu telah tersaji.

"Uncle mau kopi?" Tawar Sam.

"Tidak. Nanti saja."

Anggukan Sam berikan. Dia ikut duduk dan menengguk susu miliknya. Youngbin juga telah menghabiskan susunya.

"Kemana Daddy dan mommy kalian?"

Seungmin sebenarnya tidak heran jika Sam berkeliaran jam segini di dapur. Pasti kedua orang tuanya sedang dalam ritual membuat adik. Astaga.

"Mommy tidak ingin melepaskan Daddy. Jadi Sam disuruh meminta sarapan pada maid. Tapi Sam masih belum ingin sarapan."

"Binnie juga. Binnie mau susu. Kamar appa dan eomma dikunci. Jadi binnie ke kamar Hyung."

Seungmin bisa memaklumi untuk Hyunjin dan Chris karena mungkin saja Hyunjin mengidam ingin memeluk Chris sepanjang hari. Tapi untuk Changbin dan Felixia, dia ingin mengumpati keduanya. Padahal Youngbin ini belum semandiri Samuel. Tapi sudah diberikan kamar sendiri saja. Belum lagi keduanya sering mengunci kamar dan lupa membukanya kembali setelah melakukan ritual suami istri.

Tapi Seungmin menahan semua umpatan yang sudah berada di ujung lidah. Dia tidak mau jika anak yang dikandung Jeongin nanti setelah lahir malah mengumpatinya. Meski itu tidak mungkin. Tapi pikiran absurd Seungmin memang luar biasa.

"Jika tuan muda ingin sarapan, uncle bisa memasaknya."

Meski hanya nasi goreng atau sandwich, setidaknya dua bocah ini tidak kelaparan. Ini sudah hampir memasuki jam mereka sarapan.

"Tidak perlu uncle. Sam masih belum ingin sarapan. Lagipula sebentar lagi Noona maid juga akan datang. Dan jangan memanggil kami tuan muda, uncle."

Sam tidak suka dipanggil tuan muda. Dia lebih suka dipanggil namanya.

Chance (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang