Chance-37

524 84 4
                                    

Benar kata orang, rasa penasaran itu membunuhmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar kata orang, rasa penasaran itu membunuhmu. Tidak seharusnya MinHa mengetahui apa yang tidak dia ketahui. Jika sudah begini yang dia dapat hanyalah sakit hati.

"Kau...apa kau menikah denganku demi menutupi orientasimu Jisung-ah?"

MinHa sudah menyiapkan hatinya jika Jisung mengiyakan pertanyaan itu.

"Demi Tuhan, tidak MinHa. Aku benar-benar mencintai mu."

"Benarkah? Atau untuk menutupi kesalahan mu pada Hyunjun?"

MinHa masih tak percaya.

"Aku benar-benar mencintai mu MinHa. Kejadian Hyunjun itu sungguh tidak disengaja. Aku mabuk dan tidak mengingat apapun saat itu."

MinHa menatap kosong Jisung. Masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Suaminya sendiri, memperkosa adiknya yang seorang laki-laki.

"MinHa..."

"Setidak sadar apa hingga kau tidak bisa membedakan seorang lelaki dan wanita Jisung-ah?"

Jisung mengusap wajahnya kasar. Memikirkan bagaimana harus menjelaskan pada MinHa.

"MinHa...yang ku ingat adalah aku menyetubuhi seorang wanita. Bukan seorang laki-laki."

"Dan dia hamil Jisung-ah."

"Tapi dia laki-laki."

"Dia interseks."

Jisung tertawa.

"Kau juga termakan kebohongannya? Astaga...adikmu sudah mati masih membuat susah ya."

Plakk

"Aku tak tahu jika ternyata ini sifat aslimu Jisung-ah."

"MinHa... Hyunjun berbohong hanya untuk merusak hubungan kita. Dia tidak terima jika kau menikah denganku. Adikmu yang memiliki orientasi menyimpang, bukan aku. Aku suamimu dan kau lebih percaya padanya?"

"Ya. Aku lebih percaya pada adik ku daripada suamiku yang ternyata tidak mau jujur padaku."

"Aku hanya menyembunyikan semua demi kebaikan kita MinHa."

"Kebaikan yang mana, Jisung-ah? Kita membangun hubungan di atas kebohongan."

Jisung mendekat, berusaha merengkuh. Namun MinHa menepisnya. Perasaannya sungguh tak karuan saat ini.

"Kita bisa membicarakan ini baik-baik MinHa."

"Seharusnya...seharusnya sedari dulu kau mengatakan hal ini Jisung-ah. Seharusnya Hyunjun masih ada disini."

"Bisakah kita tidak membicarakan orang yang sudah mati?"

"Seharusnya aku tidak menyuruhnya menjemputmu malam itu. Seharusnya malam itu aku tidak menerima lamarannya dan mendengar keluh kesahnya."

"LEE MINHA!"

"Ya...aku Lee MinHa. Dan selamanya akan tetap menjadi Lee MinHa."

"Sayang...maafkan aku. Aku tidak berniat membentakmu."

Chance (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang