~Dan~
Saya call daddy mau tanya pasal tu perubahan tarikh pengambilan kerja.Sudah kami urus tapi dia pula pigi ubah.
Mesti ada sebab..
"Are you free this evening?"
"Yes I am.."
"Mr. Malcom invited us to dinner, I hope you can make it"
"Why did you change the date? Dave have enough employee at the moment.."
"We will discuss about that later, I'll see you this evening"
"Alright, I'll be there"
Lain saya mau tau lain pula saya dapat.
Ini kali saya tau mesti jumpa Lily depan mata. Kalau bukan pasal tu arrangement saya rasa kami tidak akan jumpa.Entah apa la reaksi dia nanti.
Terpaksa la pura-pura tidak kenal dia.Dave pun sudah banyak bersabar sama saya. Tidak lama lagi dia pandai mangaus pasal lebihan staff. Lagi-lagi saya pigi pecat orang dia sebelum ni.
Dia sendiri pening sudah tukar-tukar orang.Satu hari di office saya rasa penat..
Mau meletup kepala buat kerja.
Saya balik awal mau siap-siap untuk dinner.
Adik saya mau juga ikut sekali kereta dengan saya. Sudah la banyak kali kena saman, driving pun laju-laju saja.. biasa la perangai dia tu.
Last-last ikut saya habis tidak mau satu kereta sama parents.
Baru-baru daddy tidak bagi dia drive kereta. Padan la muka dia.Sampai depan rumah Mr. Malcom, berdegup jantung saya. Entah kenapa boleh rasa gugup.
Kami lima masuk rumah bila pintu kena buka. Abang saya tidak dapat join sebab dia jauh, banyak komitmen dan terlalu sibuk buat masa ni.
Mr.Malcom hug daddy dan salam kami yang lain.
Saya makin gugup bila kena sapa oleh anak sulung Mr. Malcom. Punya tagap badan tu lelaki. Adik lelaki dia yang lain pun sama ja, macam kembar.
Saya berfikir pasal Lily sekarang ni.
Belum nampak dia.Bila kami jalan pigi backyard, baru saya sedar Lily ada di sebelah abang dia.
Tu pun Lily tidak perasan saya tengok dia.
Kami semua duduk. Lily di depan saya.
Lawa dia niari. Simple tapi tetap gorgeous.
Saya senyum bila dia tengok saya, sejuk mata memandang bila dia senyum.Mr. Malcom kasi kenal anak dia sama saya.
Lily menyahut pun suara kecil.
Saya tau dia suprised dengan semua ni. Muka dia blur-blur..
Tapi dia tetap senyum walaupun sudah kenal saya.Time makan pun diam-diam kecuali parents kami panjang cerita.
Saya perhati Lily tidak ceria macam dulu.
Dia tau sudah la pasal arrangement tu.
Apalagi reputasi saya bukan alang-alang gossip mengarut sana-sini.Dia tidak happy dengan plan parents kami.
Siapa la mau kawin sama lelaki gentua..
Apalagi kena cop gay...Siap makan kami lepak-lepak sekejap sebelum balik.
Siap dinner, kami mau balik naik kereta masing-masing. Mr. Malcom pandai kasi hint supaya Lily kasi kawan saya cari jalan keluar.
Bila kami berdua ja baru dia berani bersuara.
"I didn't expect you to be here tonight"
"I'm sorry about that"
"There's nothing to be sorry about"
Saya pun tidak dapat jelaskan perkara sebenar. Masa begitu singkat.
"I'll see you around"
Lily kelip-kelip mata.
Saya lambai dia bila saya drive keluar.
Dia senyum ja sambil lambai saya.
Bersinar-sinar mata dia, saya pun tidak tau apa dia fikir.
YOU ARE READING
HOUSEMATE
CasualeLILIANA & DANIEL Dua-dua orang kaya tapi memilih untuk hidup sederhana dan jadi housemate