(10)

25.1K 1.5K 5
                                    

"Kina udah ada kabar dari Lila?" Tanya Leo ketika mereka sudah selesai kelas.

"Belum, kita kerumah Oma lagi aja nanti"

Leo mengangguk setuju. Sudah hampir dua minggu Lila belum pulang dari liburannya, tidak ada kabar sedikit dari Lila seakan hilang ditelan bumi. Leo mengusap wajahnya kasar, segala pikiran tentang Lila memenuhi pikirannya.

"Bro, lo kenapa?" Tanya Kafka khawatir melihat sahabatnya yang tidak fokus melakukan apapun. "Mikirin Lila ya?"

Leo mengangguk, "Kaf, gimana ya kalo Lila ternyata gak balik lagi kesini?"

"Balik, mungkin dia butuh waktu" Kafka melihat Leo dan melanjutkan kata-katanya, "Bisa jadi dia masih trauma sama sesuatu yang terikat"

"Tapi gue gak bakal gitu Kaf, gue sayang banget sama Lila. Gue gak bakal buat dia ngerasain hal yang sama lagi"

"Iya gue tau, tapi lo harus liat dari sudut pandang Lila juga. Mungkin dia tau lo gak bakal ngelakuin itu, tapi gak ada yang menjamin masa depan bro"

"Tapi—"

"Gak perlu tapi, bro. Kalo memang dia gak balik kesini lagi, itu jadi pilihan lo. Mau tetap nunggu dia atau mencoba membuka hati. Yang pasti life goes on bro. Lo gak bisa stuck disini dan mengorbankan semua impian lo"

Kafka merangkul Leo, "Mana Leo yang gue kenal"

Leo menghembuskan nafasnya, tidak menanggapi semua perkataan Kafka. Perkataan temannya itu emang ada benarnya, tapi ia masih belum bisa menerima kenyataannya. Baru satu minggu ia kembali dekat dengan Lila, namun kini ia harus melepaskan Lila lagi.

—————————————————

"Mau kemana nak?" Tanya Bundanya. Leo yang awalnya sudah sampai di depan pintu rumah, kini kembali ke dalam.

"Leo mau kerumah Oma, Bun"

"Lila belum ada kabar?"

"Belum Bun, ini Leo mau coba ke sana lagi. Mana tau ada kabar"

"Kalo tetap gak ada kabar gimana?"

Leo tampak frustasi, bahkan ia bingung mau menjawab apa. "Leo tunggu sampai ada kabar Bun"

Kia mendekap tubuh anaknya, "Bunda doain yang terbaik buat Leo ya. Ini hidup Leo, jadi semua yang menurut Leo baik bakal Bunda dukung"

Leo tersenyum dan izin pamit, "Makasih Bunda, Leo pergi dulu"

Kia tersenyum. Ia juga merasa bersalah kepada Leo dan Lila. Seandainya dulu dia lebih perhatian kepada Leo, hal seperti ini mungkin gak bakal terjadi.

——————————————————

Leo sedang menunggu di depan rumah Oma Lila, masih sepi dan tidak ada orang. Hari sudah menunjukkan pukul 9 malam namun belum ada tanda-tanda kedatangan seseorang. Leo ditemani dengan suara rintikan hujan.

Suara mobil masuk membuat Leo berdiri dan menatap orang yang keluar dari mobil tersebut. Namun orang yang ia tunggu tidak kunjung keluar.

"Leo!!" Panggil Ratu ketika melihar Leo yang terdiam mematung di depan pintu rumahnya.

"Kamu ngapain disini malam-malam?"

Single MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang