Lila pergi pagi sekali karena ada acara di kampus mereka, ia takut macet dan susah mencari tempat parkir. Lila pergi tanpa berpamitan sama siapapun termasuk suaminya.
Lila duduk dikelas, karena belum ada yang datang ia menidurkan kepalanya di meja dan mendengarkan musik. Ia tertidur.
"Kalila", panggil Leo yang sedari tadi mencoba membangunkannya. Leo mendekatkan tubuhnya, dan berbicara tepat ditelinga Lila, "Kalila, wakeup. Dosen udah datang".
Suara Leo akhirnya membangunkan Lila.
"Dasar kebo", ejek Leo yang sudah pergi ke tempat duduknya.
Lila menguap, mungkin ini efek hamil jadi bawaannya pengen tidur terus. Hari ini, Kina tidak masuk kelas karena pergi acara nikahan keluarga.
Selama pelajaran ia terus menguap, dan menahan rasa katuknya. Perutnya mual lagi. Lila belum makan pagi, ini membuat maaghnya kambuh. Lila tidak memperhatikan dosennya lagi, ia menahan rasa mual dan sakit perutnya.
"Aduh bodo banget sih gue", gerutunya pada diri sendiri. Ia mengelus perutnya. "Maafin mama ya nak, melupakan kamu".
Lila berlari ke toilet sesaat setelah dosennya keluar. Leo yang melihat itu menggelengkan kepala. Ia mengambil tas Lila dan berjalan menuju toilet. Leo sudah menunggu hampir setu jam, namun Lila belum juga keluar.
"Ada Lila di dalam?" Tanya Leo pada orang-orang yang baru keluar dari toilet. Leo mencoba menelepon, namun ternyata hp nya ada di dalam tas. Karena merasa ada yang tidak beres, Leo menerobos masuk toilet wanita yang membuat orang di dalamnya berteriak histeris.
Leo tidak menghiraukannya, dan mengecek semua toilet yang terbuka. Ada satu pintu yang tertutup, Leo mencoba memanggil namun tidak ada sautan. Ia mencoba beberapa kali mendobrak pintunya hingga akhirnya terbuka.
Lila tidak sadarkan diri, sedang terduduk di lantai dengan pipi di wc dan muntah yang belum tersiramkan. Sontak orang-orang mulai histeris melihat itu. Leo memeriksa denyut nadi Lila, dan mencoba tenang.
"Diam", teriak Leo yang membuat orang-orang terdiam. Ia tidak memperdulikan orang sekita lagi.
Leo membawa Lila ke rumah sakit kampus yang tidak jauh dari ruang kuliahnya. Ia melihat wajah pucat Lila, pucat sekali. Leo meletakkan Lila di kasur dan meminta dokter segera memeriksanya.
Leo mengelap sisa muntahan di mulut Lila, dan memegang erat tangan Lila.
"Lo kenapa?" Gumam Leo pelan, ia tidak pernah melihat Lila sepucat ini.
—————————————————
Lila merasakan pusing di kepalanya, ia melihat sekelilingnya. Rumah sakit? Kenapa?.
"Lo udah bangun" kata Leo yang baru datang dan duduk di kursi sebelah ranjang. Lila menatap Leo bingung. Terakhir kali dia di toilet, terus kenapa sampai di rumah sakit.
"Lo pingsan di toilet", lanjut Leo yang membuat Lila heran. Leo memberikan bubur untuk Lila makan, "Ini makan, kasian bayi lo kelaparan".
Lila mendelikkan matanya, Leo sudah mengetahuinya. Apakah mas Ardhan juga sudah tahu?
"Gue gak ngasih tau siapapun", Ucap Leo sembari mengambil bubur dan menyuapkannya ke Lila. Leo memberi instruksi untuk membuka mulut, Lila pun memakannya.
"Suami lo dari tadi nelepon", Leo membari HP Lila dan tetap lanjut menyuapi Lila. Ia melihat wajah Lila yang tiba-tiba berubah setelah melihat ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom
ContoLila seorang ibu muda yang sudah menjadi single mom di usia 21 tahun.