8

75 8 1
                                    

Darah berceceran dimana mana, ruangan ini adalah ruangan kesukaan Soohyun tentunya.

Disana sudah ada Joongki juga Mino yang tengah duduk menopang kaki mereka, begitu tersenyum senang melihat pemandangan didepan matanya saat ini.

"Tuan Joong tolong maafkan aku." Lirih pak Hyun dengan lemah.

Joongki menatap pak Hyun dengan tatapan dingin juga tajamnya.

"Kangchul jelaskan apa kesalahannya sebelum dia mati." Ucap Joongki begitu dingin.

Pak Hyun gemetar hebat saat mendengar perkataan Joongki yang pasti akan membunuhnya saat ini juga.

"Pertama, kau telah menggunakan uang perusahaan untuk kesenangan pribadi, kedua kau telah membakar panti asuhan hanya karena pemilik panti berhutang uang padamu, ketiga ternyata kau yang saat itu mematahkan kaki tuan Mino." Ucap Kangchul begitu detail.

Dulu pak Hyun memiliki seorang putri cantik bernama Ganya. Ganya satu sekolah dengan Mino dan dia sangat amat menyukai Mino bahkan menggilai apapun yang Mino suka, hingga suatu hari Mino muak dengan Ganya dan mematahkan tangan Ganya hanya karena Ganya menggenggam tangannya saat itu. Tangan Ganya pun tidak bisa disembuhkan, membuat pak Hyun memberi Mino pelajaran yang sama.

Dulu Ganya hanya bilang bahwa dia menyukai pangeran Song, pak Hyun tidak tahu bahwa itu adalah Song Mino anak dari bosnya saat itu. Dia memohon pada Mino agar memaafkannya dan tidak melaporkan dirinya pada Joongki, dan Mino pun menyetujui itu dengan syarat adik Ganya menjadi budaknya disekolah.

"Kau tau Hyun, kesalahan fatalmu adalah melukai anakku." Ucap Joongki menahan marah lalu meneguk wiski yang terletak dimeja.

"Aku minta maaf tuan Joong, tapi aku sudah membayar itu dengan anakku yang menjadi budak Mino." Lirih pak Hyun lalu dia muntah darah membuat Soohyun sangat menyukainya.

"Kau yakin tidak ingin bermain? Ini begitu menyenangkan." Ucap Soohyun begitu mengerikan dimata pak Hyun.

"Kau saja, aku sudah berjanji untuk tidak membunuh siapapun pada Siera." Ucap Joongki lemah karena mengingat janji yang dia buat.

Smirk Soohyun mengembang, Dean pun merasa senang karena dia akan bersenang senang malam ini bersama ayahnya.

"Tunggu, biar aku saja yang akan membunuhnya." Ucap Mino lalu menarik rambut pak Hyun hingga bunyi kretek tulang terdengar oleh mereka.

"Mino." Ucap Joongki menegaskan bahwa Mino tidak boleh melewati batas.

Mino tidak mendengarkan ucapan Joongki dan mencoba menyayat kulit pipi pak Hyun dengan pisau ditangannya. Tapi saat pisau itu menyayat sedikit pipi pak Hyun Joongki langsung menghentikan tangan putranya.

"Jangan kotori tanganmu, aku tidak pernah mengajarkan kau menjadi monster sepertiku Song Mino." Tegas,tajam begitu menusuk dihati Mino kala mendengar ucapan sang ayah.

Mino menarik kasar tangannya yang tengah dicekal oleh Joongki, lalu dia mendengus kasar menatap nyalang ayahnya dan pergi dari sana.

"Kau ikuti dia, dia sangat marah dan itu menyeramkan." Ucap Soohyun pada Dean, agar dia menemani Mino.

"Tapi ayah aku ingin bersenang senang." Ucap Dean begitu menggebu gebu.

"Joongki benar tidak seharusnya kau menjadi monster sepertiku, sekarang pergilah temani Mino." Ucap Soohyun membuat Dean mendengus kesal lalu pergi dari sana.

Mino terdiam didepan rumah Dean, menikmati udara dingin yang menusuk, semua pemandangannya hanya hutan rimba dan jalan kecil menuju rumah Dean.

"Hey kau marah?" Tanya Dean memastikan mood temannya.

MINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang