21

38 6 0
                                    

"Seseorang mengikuti kita." Bisik Dean yang membuat Runa mengernyitkan dahinya lalu menatap kearah yang dean lihat.

"Dia menghampiri kita." Bisik Runa, mereka sudah berancang ancang akan mengebut bagaimanapun caranya.

Dean sudah ingin menginjakan pedal gasnya agar pergi dari sana, tapi seseorang dihadapan mobil membuat matanya membelalak begitupun Runa.

"Turunlah De." Teriak Mino.

"Kau.." Dean langsung turun dari mobil dan memeluk Mino dengan erat membuat Mino memeluk balik tapi setelahnya melepas paksa pelukan itu.

"Dia sudah kutangani." Ucap Mino dan Dean pun menatap kearah penguntit yang sedari tadi memperhatikan dirinya juga Runa.

"Sepertinya aku salah karena meremehkanmu." Salah seorang menghampiri mereka membuat Mino mengernyitkan dahinya sedangkan Dean sudah mengetatkan rahangnya.

"Berhenti mengganggu kami." Ucap Runa menatap tajam Jiho didepannya, ya Jiho kakak dari Junhyun.

"Siapa dia?" Tanya Mino menatap dingin Jiho dihadapannya.

"Dia yang membuat luka ini di pipiku." Ucap Dean membuat Mino merngernyitkan dahinya lagi, bagaimana bisa seorang Dean terluka dibagian wajah, Dean sangat membenci seseorang merusak wajah tampannya.

"Katakan dimana Junhyun?" Tatapan tajam Jiho tidak membuat Mino merasa takut.

Mino meludah sedikit, dirinya sudah begitu muak dengan seseorang bernama Junhyun, apalagi ayah mereka yang sudah membuat dirinya dirawat begitu lama.

"Turuti kemauan ku jika kau ingin dia hidup." Smirk Mino mengembang sedangkan Jiho mengetatkan rahangnya, tapi seketika dia tersenyum menatap Mino lalu berkata..

"Maka seharusnya itu yang kau lakukan jika kau ingin kekasihmu baik baik saja."

<-------MINO------->

Mino mengacak acak semua barang yang ada di apartementnya, bagaimana bisa? Bagaimana bisa Serin meninggalkannya begitu mudah.

Pintu apartement terbuka menampilkan Dean juga Runa disana dengan wajah yang terkejut menatap begitu hancurnya apartement ini.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Dean menghampiri Mino yang saat ini tangannya telah bercucuran darah.

"Dasar bodoh." Ucap Runa lalu mengambil P3K dan mulai mengobati luka Mino.

"Apa yang terjadi? Mana Serin?" Tanya Dean membuat Mino menatapnya lalu mengalihkan lagi pandangannya.

"Kenapa diam? Dimana dia?" Tanya Runa membuat Mino menundukan kepalanya lalu bahunya mulai bergetar, dia menangis.

Dean dan Runa saling tatap, mereka terkejut, ini pertama kalinya mereka melihat Mino selemah ini.

"Apa yang terjadi? Katakan padaku?" Tanya Dean membuat Mino menghela nafasnya panjang.

"Dia meninggalkanku." Lirih Mino lalu bangkit dan masuk kedalam kamar dalam keadaan kacau.

Dean mengernyitkan dahinya, dia menatap Runa yang juga tengah bingung saat ini.

"Apa dia memutuskan hubungan? Apa dia menghubungimu?" Tanya Dean membuat Runa menggeleng tapi sesaat kemudian dia ingat akan apa yang Serin ucapkan ditelfon kemarin.

"Dia mengatakan akan pergi, dan aku tidak tahu kemana dia pergi." Ucap Runa.

"Apa yang ada diotaknya hingga dia berani meninggalkan Mino." Ucap Dean kesal, pasalnya dia mengetahui bagaimana Mino sangat mencintai Serin.

MINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang