19

53 5 1
                                    

"Apa tidak ada cara lain dok?" Tanya Siera ibu Mino yang mendengar bahwa Mino harus di pindahkan ke Singapura karena keadaannya yang terus memburuk.

Mino belum juga sadarkan diri sejak saat itu membuat Siera juga Joongki yang mendengarnya sedih, terlebih lagi tangisan pilu Serin membuat mereka tidak tega melihatnya.

"Baiklah, lakukan yang terbaik untuk anak saya." Ucap Joongki dokter juga para suster pun mulai mengurus perpindahan Mino.

"Ini demi kesembuhan Mino sayang, kau bersekolahlah biar kami yang mengurus Mino." Ucap Siera memeluk Serin yang tengah menangis.

"Mino pasti sembuh, nanti jika dia sudah membaik om akan ijinkan kau pergi kesana." Ucap Joongki merasa sedih juga melihat Serin menangis pilu.

Serin hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu orangtua Mino pun mulai mempersiapkan semuanya.

"Kau bisa tinggal dirumah kami nak." Ucap Siera.

"Tidak tante, biar aku diapartement saja." Tolak Serin dengan nada sendu.

"Baiklah, nanti tante kabari jika mino sudah membaik." Ucap Siera lalu pergi bersama Joongki.

Para dokter juga suster langsung mendorong ranjang Mino, Serin mengecup kening Mino lalu menangis.

"Sampai bertemu kembali kak Mino." Lirih Serin.

<-------MINO------->

Disisi lain Dean sedang menghajar anak buah Jiho, dia memukul habis anak buah Jiho dan semuanya tumbang membuat semua murid yang melihatnya hanya diam.

Dean meludahkan darah dari mulutnya, dia ingin sekali menghajar Jiho terlebih lagi kepala sekolah, tapi dia tahan karena Mino lah yang harus menghukum mereka.

Dering ponsel membuat Dean merogoh sakunya, lalu melihat nama Serin disana.

"Baiklah kita bertemu dikafe dekat apartement 10 menit lagi." Ucap Dean lalu menutup telfonnya lagi.

Dean langsung kembali kekelasnya dan mengambil tas lalu pergi dari sana.

Semua murid yang ada disana kembali ke kelas masing masing, sedangkan anak buah Mino sedang membereskan kekacauan atas ulah Dean.

30 menit berlalu Serin masih menunggu kedatangan Dean, dia sudah menghabiskan setengah minumannya, dan terlihatlah wajah berantakan Dean yang datang dengan baju penuh bercak darah.

"Kak apa yang terjadi?" Tanya Serin khawatir membuat Dean mengernyitkan dahinya merasa aneh dengan Serin yang tiba tiba saja memanggilnya dengan sebutan 'Kakak'.

"Aku berkelahi, ada apa?" Tanya Dean langsung ke inti pembicaraan.

Dean memang dingin, dia memang jarang berbicara dengan Serin, dia hanya memandang Serin sebagai kekasih sahabatnya Mino.

"Kak Mino dipindahkan." Lirih Serin kemudian dia menangis membuat Dean mengernyitkan dahinya bingung.

"Bicaralah dahulu baru menangis, apa maksudmu?" Tanya Dean tidak mengerti.

"Kak Mino dipindahkan ke Singapura, kondisinya lemah, dia harus ditangani dirumah sakit besar, tadi om juga tante sudah berangkat." Jelas Serin tentu saja membuat Dean terkejut, dia tidak mengira kondisi Mino akan seburuk itu sampai harus di pindahkan ke Singapura.

"Kak, Kak Mino baik baik aja kan? Aku takut." Ucapan Serin membuat Dean menghela nafasnya panjang, lalu tiba tiba langkah kaki mendekati mereka.

"Yak Serin kenapa sedih hm?" Tanya Runa yang baru saja datang lalu menatap Dean dengan mata membola karena wajah Dean yang begitu berantakan.

MINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang