6

91 10 3
                                    

Ketegangan terasa dikediaman Shim Joongki. Disana sudah ada Joongki juga Siera yang menahan tangisnya melihat amarah Joongki yang menggebu, sedangkan Mino hanya menunduk diam.

"Ada yang ingin kau jelaskan?" Tanya Joongki dirinya benar benar dalam mode marah saat ini, tapi masih tertahan dan tidak membludak.

"Maafin Mino Ayah." Hanya itu yang bisa Mino katakan, dirinya benar benar salah.

Siera sebagai seorang ibu tidak bisa menahan tangisnya lagi, membuat Joongki yang melihatnya  menghela nafas panjang.

"Lihat apa yang sudah kau lakukan, ibumu menangis karena kelakuanmu." Ucap Joongki dengan nada sangat amat dingin, yang membuat nyali Mino menciut.

"Maafin Mino Mah." Hanya itu yang dapat Mino katakan.

"Sayang sudah jangan memarahinya." Ucap Siera mengusap air matanya lalu  mengusap bahu sang suami agar menahan amarahnya, karena dia tahu bahwa ketika marah suaminya selalu bersikap keras pada Mino.

"Sayang bisakah kau masuk kekamar, dan biarkan aku bicara dengannya berdua saja." Ucap Joongki membuat Siera menatap Joongki takut karena tahu apa yang akan terjadi.

"Sudahlah sayang, kita lupakan saja hm." Bujuk Siera tapi Joongki hanya diam membuat Siera pasrah dan berjalan lunglai masuk kedalam kekamarnya.

"Berdiri." Ucap Joongki membuat Mino yang tengah terduduk langsung berdiri.

Bugh.. satu pukulan Joongki layangkan pada wajah tampan Mino, membuat Mino tersungkur dan langsung berdiri kembali, dia tahu ayahnya akan seperti ini.

"Kau ingin jadi pembunuh." Teriak Joongki amarahnya sudah tidak bisa dikendalikan lagi.

Plak.. satu tamparan keras di pipi Mino, membuat pipinya memerah.

"Kau ingin menodai tanganmu?" Ucap sang ayah begitu amat dingin.

Mino hanya diam, Joongki mencapit wajah Mino dengan tangannya membuat Mino meringis karena sudut bibirnya sedikit terluka dan mengeluarkan darah.

"Katakan kau tidak akan mengulanginya lagi." Ucap Joongki menatap tajam membuat Mino sedikit berkaca kaca.

"Iya Ayah." Lirih Mino lalu Joongki melepas cengkramannya.

Jika marah, Joongki memang seperti ini, ini adalah kali ke 3 Mino membuat Joongki marah, pasalnya Joongki tidak pernah mengajarkan Mino membunuh seseorang karena dia tidak ingin tangan anaknya ternodai seperti dirinya.

Mino sudah tahu jika ayahnya seperti ini karena sayang padanya, dan tidak ingin dia menjadi seorang pembunuh.  Tapi malam itu pikiran dia benar benar pusing dan dia tidak bisa mengontrol itu.

Dean juga dimarahi oleh Jennie karena membiarkan Mino memukuli Riko hingga mati, tapi Dean begitu santai sama seperti ayahnya Kim Soohyun, dan masalah itupun Soohyun sudah mengurusnya dengan baik.

"Maafkan Ayah." Joongki memeluk Mino dengan sayang, tidak seperti tadi raut wajahnya berubah seperti menyesal telah memukul anaknya.

"Maafin Mino Yah, seharusnya Mino tidak terbawa emosi." Ucap Mino.

"Mulai sekarang Kangchul akan terus mengawasimu, dia akan mengikutimu kemanapun kamu pergi, tidak ada keluhan apalagi bantahan." Ucap Joongki lalu pergi meninggalkan Mino yang menghela nafasnya panjang.

<-------MINO------->

"Berhenti mengikutiku kemanapun aku pergi sialan." Umpat Mino merasa kesal karena Kangchul selalu mengekorinya ketika disekolah.

"Maaf tuan muda ini perintah bos." Ucap Kangchul.

"Aku akan merokok diatap, kau diam disini." Ucap Mino menatap tajam Kangchul, semenjak ada Kangchul anak buah Mino tidak berani mendekat dan hanya memperhatikan Mino dari jauh.

MINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang