Hening.
Itulah yang saat ini dirasa oleh 2 remaja pria yang hanya terdiam sedari tadi, hari ini libur sekolah tapi mereka bahkan tidak bersuara sedari tadi membuat Serin yang berada ditengah mereka jengah melihatnya.
"Apa kalian tidak ingin berbicara?" Tanya Serin menatap kedua remaja itu.
Dean hanya diam, dia masih kesal dengan Mino yang tidak ada ditempat kejadian hari itu, ya dia sedang merajuk.
Lain hal dengan Mino, dia merasa bersalah sebenarnya tapi dia merasa gengsi harus minta maaf lebih dulu, makanya dia hanya diam sedari tadi sambil berfikir.
"Ya ampun aku mau keluar aja." Dengus Serin tapi tangannya ditahan oleh Mino enggan jika Serin meninggalkannya.
"Bicaralah Mino, kita sudah membicarakan ini bukan semalam." Ucap Serin membuat mata Dean membelalak.
"Apa yang kalian lakukan tadi malam?" Tanya Dean menatap tajam Mino.
"Kami melakukannya." Ucapan Mino membuat Dean memukul bahunya dengan kencang, Mino menatap tajam Dean karena itu sakit.
"Memangnya kita melakukan apa Min?" Tanya Serin dengan polos membuat Mino tertawa keras, menyadari dirinya dikerjai membuat Dean mendengus kesal.
Mino menghela nafasnya panjang, lalu dia menepuk bahu sahabatnya itu dan menatapnya dengan lekat.
"Aku minta maaf, aku juga minta maaf tidak melindungi tante Jennie kemarin, dan Serin sudah memberitahuku semuanya." Ucap Mino lalu Dean pun malah mendengus, dia benar benar kesal.
"Kau tahu, Ayah memarahiku kemarin." Kesal Dean.
"Aku akan melindungi orang orangku mulai saat ini, tidak akan ada yang bisa menyentuh keluargamu apalagi keluargaku." Ucap Mino penuh keyakinan, Dean pun menghela nafasnya dia tahu Mino jika bertekad akan terus seperti itu.
Serin pun tersenyum senang melihat persahabatan mereka, juga dia merasa beruntung bisa dicintai laki laki sebaik Mino, setidaknya dimatanya Mino adalah laki laki yang baik.
"Aku tidak melihat Runa akhir akhir ini?" Tanya Mino membuat Dean menghela nafasnya.
"Dia tidak menghubungiku." Kesalnya membuat Mino mengernyit bingung, tidak seperti Runa yang biasanya.
"Kau tidak kerumahnya? Aku merasa dia tidak baik baik saja." Ucap Mino membuat Dean melotot kesal lalu memukul bahunya lagi.
"Arghh apa sih?" Kesal Mino menatap tajam Dean.
"Pacarnya itu aku, kenapa kamu yang khawatir." Kesal Dean dia merasa cemburu, Mino pun memukul belakang kepala Dean dengan kesal.
"Seharusnya kau menemuinya brengsek, dasar bodoh." Kesal Mino tapi hanya dengusan yang didapat dari Dean.
Serin hanya menggelengkan kepalanya kala melihat mereka, lalu Serin pun bangkit menuju dapur untuk memasak, mereka belum makan sedari tadi.
"Aku akan memasak dulu, kalian tunggulah." Ucap Serin, merasa ada kesempatan bicara berdua dengan Dean, Mino pun merapatkan duduknya agar lebih dekat.
"Apa?" Galak Dean menatap Mino yang mendekat kearahnya.
"Aku sungguh ingin membunuh Junhyun sejak kemarin, mari kita rencanakan sesuatu." Ucap Mino membuat Dean berfikir.
"Si brengsek itu benar benar membuatku marah Min, kau tahu dia mulai tidak waras." Mengingat hal kemarin membuat Dean merasa marah.
"Sebaiknya kita..." Belum juga Mino bicara bel apartement nya bunyi, merasa kesal Mino pun berjalan membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINO
Fanfiction"Kumohon jangan dekat denganku, hidupku sudah sulit , jangan membuat semuanya semakin sulit." Jung Serin. "Kau hanya perlu menjadi milikku, kujamin hidupmu tidak akan pernah sulit." Song Mino. Ini tentang kehidupan Song Mino yang terlahir sebagai an...