12

62 8 2
                                    

"Masuklah." Ucap Mino pada Serin yang masuk kedalam apartemen Mino.

Benar kata Mino, apartemen ini sudah memiliki segalanya dan tinggal ditempati saja.

Sayangnya apartemen ini terlalu luas untuk Serin, membuat Serin bergidik ngeri, dirinya itu penakut, karena dipanti dia biasa tidur dengan anak anak panti.

"Kenapa?" Tanya Mino membuyarkan lamunan Serin.

"Kak sebenarnya aku takut tinggal sendiri." Cicit Serin menatap ke arah lantai takut Mino marah padanya.

Merasa gemas dengan tingkah Serin membuat Mino menarik tangan Serin lalu merengkuh tubuhnya, memeluk tubuh mungil dan rapuh itu.

"Aku bisa tinggal disini bersamamu." Ucap Mino membuat Serin mendorong pelan tubuh Mino.

"Enggak." Cegah Serin membuat Mino tertawa.

"Apa yang kau pikirkan hm?" Goda Mino membuat wajah Serin memerah, lalu bel dipintu apartemen membuat Mino melihat siapa yang datang.

Mino pun membuka pintu apartemen, karena yang datang itu ternyata Kangchul dengan bingkisan besar ditangannya.

"Apa yang kau bawa?" Tanya Mino.

"Nyonya menyuruh saya membawa ini untuk Serin." Ucap Kangchul yang diangguki Mino sebagai jawaban.

"Kau istirahatlah, disini aman. Aku pulang." Ucap Mino lalu mengecup kening Serin lembut membuat wajah Serin semakin memerah.

<-------MINO------->

BLACKHOUSE

"Dari mana saja?" Tanya Soohyun ketika Dean baru saja sampai. Dean tau ibunya pasti sudah bicara tentang apa yang terjadi disekolah.

"Biarkan aku mandi dulu ayah." Dengus Dean membuat rahang Soohyun semakin mengetat, terpaksa dia menarik tangan Dean dengan kasar.

"Yang sopan sama orangtua." Ucap Soohyun dengan garang membuat Dean menghela nafas panjang lalu menunduk, dia tahu ini akan terjadi.

"Kau tau bukan apa yang sudah terjadi? Dan kau tahu ayah pernah bilang jika kau harus melindungi ibumu, kau tahu dia terluka." Ucap Soohyun lalu menyalakan rokok ditangannya menyesap rokok itu dengan kuat menghembuskan asap rokok diudara membuat keadaan semakin menegang, Soohyun benar benar marah.

Dean mengaku salah karena dia tidak langsung menarik kasar tangan Junhyun saat itu, dan itu membuat pergelangan ibunya berbekas merah, dia pun tahu bahwa ayahnya sangat benci melihat orang orang tersayangnya terluka, meski hanya segores pun dia pasti akan marah.

"Maafin Dean ayah." Lirih Dean membuat Soohyun menatap Dean lalu menepuk bahunya.

"Ayah tahu kau kuat, dan kau bisa mengalahkan anak itu, jika kau tidak bisa mengatasinya, Ayah yang akan memberinya pelajaran." Ucap Soohyun serius, membuat Dean menggeleng keras, dia tahu ayahnya akan langsung membunuhnya saat itu juga tanpa ampun.

Soohyun tahu ini masalah anak muda, dan dia percaya bahwa Dean akan menjadi penerusnya kelak, dan dia hanya menggertak Dean saat ini.

"Aku mengerti yah." Lirih Dean.

<-------MINO------->

"Mino kamu udah kasih bingkisan Mama ke Serin kan?" Senyum Siera mengembang kala anaknya pulang dan masuk kerumah.

"Hmm." Ucap Mino membuat ibunya mengernyit bingung.

"Apa ada masalah?" Tanya Siera membuat Mino menggelengkan kepalanya.

Mino langsung mencium pipi ibunya lalu pergi ke kamarnya dan membersihkan diri.

Didalam kamar mandi Mino merenung, dia benar benar ingin membunuh Junhyun saat ini, tapi dia tidak mungkin bisa membunuhnya apalagi jika ayahnya sampai tahu, bisa bisa dirinya harus meninggalkan Korea saat ini juga.

MINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang