9

71 7 2
                                    

Benar saja apa yang dikatakan Dean, bahwa musuh Mino yaitu Junhyun pindah sekolah ke tempat dimana Mino berada.

Sebenarnya Mino tidak benar benar menganggap Junhyun musuhnya, karena jauh diatas rata rata bahkan tentang kekuatan, kekuasaan, dan segalanya Mino itu paling unggul, dan Junhyun sangat membenci kekalahannya itu.

"Aku harap kita jaga jarak disekolah." Ucap Mino tiba tiba membuat Serin mengernyitkan dahinya bingung.

"Aku tidak ingin dia tahu bahwa kelemahanku itu kamu." Ucap Mino menatap ke arah Serin.

Serin hanya diam dan mengangguk dia benar benar tidak mengerti maksud dari ucapan Mino.

"Jika ada anak yang bernama Junhyun kau harus menghindarinya atau segera datangi aku." Ucap Mino yang hanya diangguki oleh Serin.

Serin pun pergi ke gedung dimana kelasnya berada, karena kelas 1 dan kelas 2 itu beda gedung dengan fasilitas yang berbeda.

Mino menatap punggung Serin yang berjalan hingga hilang dipandangan matanya, tidak lama dari itu anak buah Mino berlari kearahnya dengan nafas yang tersenggal.

"Bos anak baru berulah didalam kelas." Ucap anak buah Mino.

Mino tahu jelas itu adalah Junhyun, meskipun Mino diberitahu bahwa dirinya tidak sekelas dengan Junhyun, tapi satu sekolah tahu bahwa penguasa disekolah ini adalah Song Mino.

Brakk..

Junhyun menendang kursi hingga mengenai anak buah Mino, dia sedari tadi mencari Mino tapi tidak ketemu.

"Dimana bosmu hah?" Tanya Junhyun menarik kerah anak buah Mino dengan kasar.

"Ada apa? Kenapa kau berisik sekali." Ucap Mino yang datang membuat Junhyun menatap Mino kesal.

"Ah jadi bosmu disini." Ejek Junhyun lalu melangkah menghampiri Mino dengan kedua tangan masuk kedalam saku celananya.

Mino begitu santai, tidak ada ketakutan disana, karena dia memang sadar bahwa Junhyun itu berada dibawahnya.

"Bisakah jangan ribut di wilayahku." Smirk Mino mengembang, sungguh siapapun yang melihat akan takut padanya dan tunduk.

Seketika Junhyun mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan menodongkan pisaunya kearah leher Mino membuat murid disana berteriak histeris.

"Argh." Teriak murid disana saat Junhyun menodongkan pisaunya.

"Kau ingin mati?" Tanya Junhyun lalu kemudian 10 murid laki laki yang ada disana mengelilingi Mino, seperti mengepung Mino sendirian.

"Kau berani padaku?" Tanya Mino tajam, dingin, sikap aslinya kembali.

"Laki laki macam apa yang menggunakan pisau lipat murahan sepertimu." Ejek Mino membuat Junhyun semakin emosi.

Pisau ditangan Junhyun menyayat sedikit leher putih mulus Mino, hingga langkah seseorang membuat Junhyun membelalakan matanya dan menjatuhkan pisau ditangannya.

"De..De..Dean." Gugup Junhyun saat melihat Dean datang.

Junhyun itu sebenarnya hanya hama kecil dimata Mino, apalagi dimata Dean, tapi Junhyun selalu menantang Mino dimanapun Mino berada, benar benar seperti hama.

"Wah lihat ada Dean." Bisik bisik murid yang ada dikelas bahkan murid lainpun menghampiri kelas itu untuk melihat keributan antara Mino juga Junhyun.

"Kenapa? Kau takut melihatku?" Ucap Dean meremehkan Junhyun.

"Ck jangan bermimpi, sejak kapan aku takut pada kalian." Ucap Junhyun meludah dilantai.

Mino tidak marah, memang ini kelakuan Junhyun. Mino menghampiri Junhyun lalu memegang lehernya yang berdarah akibat sayatan Junhyun.

MINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang