"Ada apa bos?" Tanya Kangchul yang baru saja datang.
Joongki menyesap rokok ditangannya, lalu mengepulkan asapnya dengan raut wajah dingin dan datar seperti biasa.
"Cari Serin sampai ketemu." Perintah Joongki membuat Kangchul membeku ditempat.
Joongki bangkit dari duduknya lalu menatap kangchul yang hanya diam saja.
"Ada apa?" Tanya joongki membuat kangchul tersadar.
"Serin ada dirumah saya bos." Lirih Kangchul membuat Joongki menatapnya begitu intens.
"Antar aku kesana."
<-------MINO------->
Suasana masih begitu hening, Serin hanya terdiam saat Joongki memintanya kembali untuk bersama Mino.
"Tapi om aku tidak bisa." Lirih Serin air matanya sudah meluruh, sedangkan Joongki masih menatapnya.
"Aku tidak akan memaksa, tapi kau harus tahu putraku hancur, kau yang membuatnya hancur, dan aku tidak bisa membiarkan itu." Ada sedikit ancaman dari nada bicara Joongki membuat Serin makin meremat bajunya dan menunduk sambil menangis.
"Kau pikir aku tidak bisa menjaga putraku? Aku bisa, dan aku pun bisa menjagamu." Ucap Joongki membuat Serin menatapnya.
Joongki bangkit dari duduknya, lalu mengusap surai Serin begitu lembut seperti pada anak sendiri, auranya menjadi lembut tidak seperti saat datang.
"Kau sudah seperti anakku sendiri, Siera menyukaimu, Mino juga menyukaimu, bagaimana bisa aku juga tidak menyukaimu apalagi saat kau merawat putraku dengan baik."
Serin bangkit dari duduknya lalu memeluk Joongki, Joongki yang terkaget lalu tersenyum sambil mengelus punggung Serin pelan.
"Jadi bagaimana? Mau ikut aku kerumah? Atau kau tetap tidak ingin bersama putraku?" Tawar Joongki sambil tersenyum. Serin menghapus air mata diwajahnya lalu mengangguk pelan membuat Joongki tersenyum lagi.
Disisi lain Kangchul terharu melihat sikap bosnya yang begitu perhatian pada Serin, didalam mobil pun bosnya itu terus bertanya bagaimana Serin tinggal? Bagaimana dia selama ini hidup? Karena Joongki tidak pernah tahu bagaimana kehidupan Serin, yang dia tahu Serin hidup sebatang kara.
Siera berlari keluar rumah ketika mobil Joongki tiba, wajahnya begitu panik dengan mata yang sembab, lalu dia terdiam menatap Serin yang keluar dari mobil bersama suaminya.
"Sayang, Mino tidak mau makan." Ucap Siera lalu menangis.
"Tenang, aku sudah membawakan obat untuknya." Ucap Joongki lalu menarik tangan istrinya agar masuk kedalam diikuti Serin dan Kangchul dari belakang.
Serin terdiam kala Siera terus menatapnya dengan tatapan tidak suka, Serin tahu bahwa dia salah karena membuat Mino seperti ini, dan dia bertekad untuk meminta maaf pada Siera saat dia dan Mino selesai berbicara.
"Naiklah, Mino ada didalam." Ucap Joongki lalu Serin pun pergi menuju kamar Mino.
"Kenapa kamu membawa dia kemari? Dia sudah menghancurkan putraku." Lirih Siera membuat Joongki tersenyum lalu mengelus rambut sang istri dengan lembut.
"Dia punya alasan, nanti aku ceritakan, sekarang aku lelah." Ucap Joongki menarik tangan sang istri agar masuk kedalam kamar bersama dirinya.
Serin terdiam didepan pintu kamar Mino, dia menghela nafas berulang kali, dirinya takut jika Mino malah membencinya.
Serin membuka pintu kamar Mino, Serin masuk perlahan lalu dilihatnya Mino yang tengah berbaring dengan tangan yang menutup matanya terlihat Mino yang menghela nafas berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINO
Fanfiction"Kumohon jangan dekat denganku, hidupku sudah sulit , jangan membuat semuanya semakin sulit." Jung Serin. "Kau hanya perlu menjadi milikku, kujamin hidupmu tidak akan pernah sulit." Song Mino. Ini tentang kehidupan Song Mino yang terlahir sebagai an...