Bagian 20

343 10 0
                                    

Sepanjang jalan Aerilyn tidak henti-hentinya menangis, ya dia menumpahkan semua emosinya kekecewaan'nya sakit hatinya sendiri, mata'nya sudah bengkak bahkan pandangan'nya sudah buram karena terus-terusan menangis.

Motor yang di kendarai Aerilyn melaju dengan cepat sudah setengah jalan namun sama sekali Aerilyn tidak berniat untuk berhenti sejenak untuk mengistirahat'kan tubuh'nya yang lelah.

Jalanan yang cukup ramai tidak mengurangi  kecepatan motor Aerilyn, saat di pertigaan ada sebuah motor menyebrang secara tiba-tiba, Aerilyn sudah mencoba mengerem motor'nya, namun tetap saja tidak bisa karena jarak yang terlalu dekat. Akhirnya Aerilyn memilih membanting setir'nya ke arah pembatas jalan.

srekk Brakk

Bunyi gesekan motor dengan aspal dan hantaman yang keras menghentikan lalu lintas di sekitar'nya

Aerilyn terkapar di jalan namu masih dengan kondisi sadar. Orang-orang segera membantu Aerilyn untuk bangkit namun kaki Aerilyn terasa sangat sakit apa lagi posisi kaki tertindih badan motor. Segera dia di bawa ke rumah sakit terdekat.

Setelah mendapat penanganan beruntung Aerilyn tidak terluka parah, hanya kakinya saja yang mendapatkan beberapa jahitan di kaki kiri. Selebihnya lecet dan memar di beberapa bagian, kaki sebelah kanan'nya juga sedikit terkilir. Tak berapa lama seseorang mendatanginya dan memberikan surat administrasi tanda lunas/pembayaran pengobatan Aerilyn di RS ini

"Maaf mba ada nomer keluarga yang bisa saya hubungi untuk datang ke'sini menjemput mba'nya? karena kondisi kaki mba yang tidak memungkinkan untuk pulang sendiri dan maaf saya tidak bisa mengantarkan mba ke rumah karena saya sedang ada urusan" kata seseorang itu

"biar saya saja yang menghubungi keluarga saya pak. Sebelum'nya saya mau minta maaf karena sudah merepotkan bapak. Dan saya mau mengucapkan terimakasih karena bapak sudah menolong saya" Tanya Aerilyn

"Sama-sama mba, sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan Semoga lekas sembuh ya mba. Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu ya mba, mari" ucap seseorang itu

Aerilyn menganggukkan kepalanya kepada seseorang itu. Ya orang yang telah menolong Aerilyn dari kecelakaan tadi. Bahkan dia juga yang mengurus semua administrasi Aerilyn namun menggunakan uang Aerilyn karena Aerilyn tidak mau menyusahkan orang itu.

Setelah orang itu pergi, Aerilyn bingung akan menghubungi siapa, karena tidak mungkin menghubungi keluarganya karena takut akan membuat mereka khawatir. Apa lagi menghubungi abangnya, bisa-bisa Aerilyn dimarahi 7 hari 7 malam belum lagi pertanyaan-pertanyaan yang pasti membuat Aerilyn malas.

"Gue mau minta tolong siapa ya" gumam Aerilyn

Kemudian nama seseorang terlintas di otak'nya. Tanpa menunggu lama dia langsung menghubungi orang itu

"Hallo,kenapa Lyn?"

"Hallo, ga gue boleh minta tolong gak?" Ya orang yang di hubungi Aerilyn adalah Gaga alias anugrah

"Mau minta tolong apa Lyn?"

"Bisa minta tolong jemput gue di RS mutiara Medika gak?"

"Hah ngapain lo di sana? Duh sorry Lyn gue gak di kos'an, gue lagi balik ke rumah ada acara keluarga"

"Ceritanya panjang ga, oh ya udah deh kalau gitu. Tapi besok lo berangkat PKL kan? Atau lo ijin?"

"Besok gue berangkat kok pagi-pagi gue dari sini"

"Oh ya udah kalau gitu, sorry ya udah ganggu"

"Santai aja"

Sambungan terputus

"Gue mau minta tolong sama siapa lagi, gak mungkin minta tolong sama Nia, secara dia tempat PKL'nya jauh banget" gumam Aerilyn sambil menscroll kontak'nya

Aerilyn Yasmine   [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang