Masa perkuliahan Aerilyn sudah di mulai. Setelah melewati ospek dan segala macam akhirnya hari ini Aerilyn memulai hari'nya sebagai mahasiswi di kampus harapan bangsa.
Dan siapa sangka Adi dan Nisa sengaja merantau ke kota di mana Aerilyn berada bahkan masuk ke universitas yang sama dengan Aerilyn. Nisa sampai membujuk kedua orang tuanya agar mengizinkan dia untuk kuliah di kota tempat Aerilyn berada.
Akhirnya nisa bisa kuliah di sini asalkan masih dalam jangkauan orang tua Aerilyn dan tidak di duga Adipun mengikuti Nisa untuk kuliah di sini dengan alasan agar bisa menjaga Nisa.
Orang tua Aerilyn, Nisa dan Adi memang saling mengenal bahkan sudah dekat semenjak anak-anak mereka memasuki sekolah dasar. Bahkan ayah Tirta adalah Teman dekat dari papa aerilyn bahkan sebelum Aerilyn lahir kedua orang tuanya sudah bersahabat dengan orang tua Tirta.
Ngomong-ngomong soal Tirta, dia tidak mengikuti jejak Adi dan Nisa. Dia lebih memilih kuliah di kotanya.
Nisa, Adi dan Aerilyn satu jurusan. Saat ini mereka berada di kantin karena satu jam lagi mereka masih ada kelas tetapi mereka janjian kumpul di kantin.
"Astaga ternyata di sini banyak cogan ya" ucap Nisa dengan mata berbinar melihat banyak mahasiswa yang berlalu lalang di kantin
"Biasa aja kali Nia, tu mata Ampe mau keluar gitu" sindir Adi
"Biarin aja wlee. Sirik aja lo" ucap Nisa kemudian menjulurkan lidahnya bermaksud meledek Adi
Tak lama kemudian ada 2 cowok datang menghampiri mereka.
"Hay Lyn, wihh lama gak ketemu makin cakep aja lo" ucap salah satu dari mereka
"Hay bang bim, bisa aja lo bang. Eh satria'nya mana bang?" Tanya Aerilyn
Ya yang datang adalah teman satria si Bima dan Juna. Masih inget mereka berdua kan?
"Widih sekarang manggil satria tanpa embel-embel bang lagi. Makin berani ya lo" ucap Juna kemudian langsung duduk di sebelah Nisa
Aerilyn hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya. Sedangkan Nisa membulatkan matanya kaget karena bersebelahan dengan Juna yang menurut Nisa sangat tampan.
"Si satria lagi ketoilet bentar lagi juga Dateng. Ngapain nyariin satria, di sini kan udah ada bang Bima yang ganteng ini cocok lah sama neng rilyn yang cantik" ucap Bima dengan tangan ingin mencolek dagu Aerilyn, namun belum sempat tangan'nya menyentuh dagu Aerilyn sudah di tepis dengan kasar oleh satria yang baru saja datang.
"Mau gue patahin tu tangan" ucap satria sambil memelototi Bima
"Astaga sat, sakit tau tangan gue. Lo nepis gak kira-kira amat" gerutu Bima namun tak di hiraukan oleh satria
"Kamu udah lama di sini?" Tanya satria setelah mencium pucuk kepala Aerilyn kemudian duduk di sebelah Aerilyn
Sontak semua yang ada di meja itu kaget dengan ucapan dan perlakuan satria kepada aerilyn. Bahkan Bima sampai menyemburkan minuman'nya dan Juna sampai keselek permen'nya (karena Juna sedang mengemut permen).
Sedangkan Adi dan nisa membulatkan matanya"Apa-apaan ini" ucap Bima dengan wajah kaget'nya
"Ck. Gak usah teriak-teriak bisa gak sih. Mau gue robek sekalian tu mulut" geram satria
"Y-ya sorry habisnya lo bikin kita kaget. Sekarang jelasin yang sejelas-jelasnya" ucap Bima
"Kenalin, ini Aerilyn p- "
"Gue minta di jelasin bukan di kenalin. Gue udah kenal kali sama rilyn" ucap Bima memotong omongan satria
"Bener-bener minta gue robek ya tu mulut. Gue belom selesai ngomong gak usah lo potong bangke" ucap satria emosi
"Sabar ih" ucap Aerilyn mengelus tangan satria
"Habis'nya ni orang satu nyebelin banget yang" lagi-lagi ucapan satria membuat Bima dan Juna menganga karena kaget
"Lo panggil Rilyn yang, maksud'nya sayang?" Tanya Juna
"Makan'nya diem dulu gue mau ngomong dengerin jangan main potong aja. Jadi gini, gue mau ngasih tau kalau gue sama rilyn udah pacaran" jelas satria
"APA" teriak Bima, Juna, Nisa dan Adi berbarengan sampai-sampai Aerilyn terlonjak kaget mendengar teriakan mereka
"Sumpah ya kalian tu bener-bener. Gak usah teriak juga kali" geram satria
"Astaga sat, gue gak nyangka lo pacaran sama rilyn" ucap Juna
"Kok rilyn mau sih sama lo sat?" Ucapan Bima membuat satria membulatkan matanya, Bima yang menyadari pun hanya tersenyum dan mengangkat tangan'nya membentuk huruf V
"Lyn, kok lo gak cerita sih kalau udah punya pacar" bisik Nisa
"Eh iya sampai lupa kan gue" ucap Aerilyn kemudian berdiri dari duduknya
"Nih kenalin temen-temen gue bang. Mereka Temen gue dulu wmsebelum pindah ke sini. Yang ini namanya nisa (menunjuk Nisa) yang itu namanya Adi( menunjuk Adi). Dan yang ini namanya bang Juna (menunjuk Juna) yang itu namanya bang Bima (menunjuk Bima) dan yang ini (mengelus kepala satria)....bang satria" ucap Aerilyn memperkenalkan mereka"Pacar rilyn" tambah satria di akhir kalimat Aerilyn tadi
"Iya tau iya lo pacarnya rilyn" ucap Bima dengan tampang sewot dan hanya di balas lirikan tajam oleh satria
"Lo berdua satu jurusan sama rilyn atau beda-beda nih jurusan'nya?" Tanya Juna
"Kita satu jurusan bang" jawab Nisa dengan menampilkan senyuman terbaiknya
"Oh gitu" Juna menganggukan kepalanya
Tak berapa lama, 3 orang menghampiri meja mereka.
"Boleh gabung gak nih" ucap salah satu dari mereka
"Eh boleh sini gabung aja" jawab Bima
"LO" ucap Adi kemudian berdiri dan menunjuk salah satu dari mereka
"Lo bukan'nya si cowok brengsek itu ya, siapa nama lo gue lupa. Ba.. ba siapa. Oh iya Bayu. Bener lo Bayu kan?" Tanya adi
Ya, yang menghampiri meja mereka adalah Bayu, anugrah dan Nia.
Bayu yang di tunjuk oleh Adi pun kaget, tidak menyangka akan bertemu dengan Adi di sini."Lo ngapain di sini?" Tanya Bayu dengan wajah kaget'nya
"Jualan kacang rebus...ya jelas lah gue di sini belajar, namanya juga di kampus ya belajar masa iya mau jualan" ketus Adi
"Di udah. Jangan bikin ribut, gak enak sama yang lain" ucap Aerilyn menenangkan Adi
"Khem, sorry ya bang habisnya gue kelewat emosi liat muka dia" ucap Adi sambil menunjuk Bayu menggunakan dagunya.
"Udah-udah sekarang duduk" ucap satria
"Eh iya gue baru tau kalian kuliah di sini, kok gue kemarin gak lihat kalian ya pas ospek?" Tanya Aerilyn mencairkan suasana
"Lo aja yang terlalu fokus Lyn jadi gak lihat ada kita, kita mah lihat lo terus. Apa lagi pas lo di kerjain sama senior yang bedaknya tebel itu beh rasanya gue pengen ceburin ke rawa-rawa tuh senior" jawab anugrah
"Hah kamu di kerjain sama senior? Di kerjain apaan? Siapa namanya?" Tanya satria menatap Aerilyn
"Eh aku gak papa kok biasa kan namanya ospek pasti gitu, cuma di mintain tolong doang" ucap Aerilyn mencari alasan agar satria tidak membuat ulah, dia tau pasti jika satria tau ada senior yang mengerjai Aerilyn satria tidak tinggal diam.
Anugrah, Nia dan Bayu yang melihat interaksi antara satria dan Aerilyn pun merasa heran, tidak biasanya satria dan Aerilyn menggunakan aku-kamu bukan loe gue. Dan anda bicara satria yang halus kepada aerilyn membuat ketiganya curiga.
Bayu bahkan sudah mengepalkan tangan'nya di bawah meja.
Ya memang hubungan satria dan Aerilyn belum banyak yang tau, baru orang-orang terdekat mereka saja yang tau. Bahkan anugrah, Nia dan Bayu belum mengetahui hubungan Aerilyn dan satria jadi wajar saja mereka bertiga terheran dan curiga dengan interaksi antara satria dan Aerilyn.Pasti ada sesuatu di antara mereka- batin Bayu dengan tatapan tajam mengarah kepada aerilyn dan satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerilyn Yasmine [ END ]
RandomAku, kau dan dia Bukan tentang cinta segitiga, namun kau dan dia sama-sama menoreh luka. "Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara" - Aerilyn yasmine Yang penasaran tentang aerilyn, yuk langsung aja kepoin ceritanya. NB: ini...