Bagian 27

281 12 0
                                    

Pagi ini langit mendung pertanda akan menurunkan hujan. Suasana dingin menyelimuti beberapa orang berpakaian hitam yang sedang menatap gundukan tanah di depan mereka.

Ya kemarin Aerilyn mendapat kabar bahwa sang nenek tidak dapat bertahan dan menghembuskan nafas terakhirnya. Pagi ini adalah pemakaman sang nenek.

"Udah ma ikhlasin jangan kaya gini terus, kasian ibu kalau kamu'nya kaya gini terus" ucap papa aerilyn menenangkan sang istri

"Aku masih gak nyangka pa ibu pergi ninggalin kita" ucap mama Aerilyn

"Mama harus ikhlas ya, nenek udah bahagia di sana sama kakek. Nenek bakal sedih kalau mama kaya gini terus" ucap Aerilyn memeluk mamanya

"Ya udah yuk sekarang kita pulang, bentar lagi hujan" kata papa aerilyn

Semua yang berada di sana beranjak pergi meninggalkan makan.
Dan benar saja hujan deras langsung turun ketika mereka sudah sampai rumah.
Adi, Nisa dan Tirta ikut pulang kerumah nenek aerilyn. Mereka ingin menemani Aerilyn sebentar.

Saat mereka akan duduk di ruang tamu tiba-tiba bagus datang dan menghalangi Tirta yang akan mendudukan dirinya di sebelah Aerilyn.

"Mau ngapain lo?" Tanya bagus sinis

"Duduk di sana aja lo, gak usah deket-deket sama Adek gue" lanjutnya

"Udah bang jangan ribut, suasana lagi kaya gini" ucap Aerilyn kemudian menyenderkan kepalanya di bahu sang Abang

Harusnya  bahu gue yang jadi sandaran melati- batin Tirta menatap aerilyn

Ketika suasana hening tiba-tiba papa aerilyn datang menghampiri mereka

"Gus, Lyn, kalian besok pulang aja ya. Kalian udah lama ijin biar di sini papa sama Mama aja, kalian fokus sama sekolah kalian. Apa lagi kamu lyn, bentar lagi kan mau ulangan kenaikan kelas kelamaan ijin nanti ketinggalan pelajaran. Abang juga kan lagi banyak tugas kuliah ntar numpuk malah gak kelar-kelar kuliah'nya" ucap sang papa

"Tapi pa, kita masih pengen di sini nemenin mama sama papa" ucap Aerilyn

"Gak perlu Lyn, kalian besok pulang aja. Papa sama Mama di sini seminggu'an baru pulang" ucap sang papa

"Hmm ya udah deh" ucap Aerilyn cemberut

Bagus yang melihat Aerilyn pun langsung mengelus kepala sang adik.

~.~

Besok nya Aerilyn sudah bersiap-siap akan pulang ke kota B. Ketika Aerilyn menunggu sang Abang di depan rumah tiba-tiba Tirta datang menghampiri'nya

"Mel" ucap Tirta mengagetkan Aerilyn

"Astaga kaget gue, lo kenapa tiba-tiba di sini sih" ucap Aerilyn sambil mengelus dadanya

"Maaf, kamu kaget ya?" Tanya Tirta

"Pake di tanya lagi, udah tau gue kaget" gumam Aerilyn yang masih terdengar oleh Tirta

"Maaf deh" ucap Tirta sambil tersenyum

"Mmm Mel gue boleh ngomong sesuatu sama lo?" Tanya Tirta dengan nada serius

"Ngomong tinggal ngomong kali tir" jawab aerilyn tanpa memandang Tirta

"Lihat aku" ucap Tirta sambil memegang dagu Aerilyn dan mengarah'kan wajah aerilyn untuk menatap Tirta

"Ck. Gak usah pakai pegang-pegang segala bisa kali" ucap Aerilyn sambil melepaskan tangan Tirta pada dagunya

"Sebegitu bencinya ya kamu sama aku?" Ucap Tirta dengan tatapan sendu

Aerilyn Yasmine   [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang