Bagian 24

275 12 0
                                    

Setelah Aerilyn lari dari Bayu dan satria. Kini di sinilah dia berada, di taman belakang sekolah. Dia duduk dengan pandangan kosong. Matanya terus mengeluarkan air mata namun tidak terdengar isakan keluar dari mulutnya, bahkan wajah'nya terlihat datar tanpa ekspresi.

Sakit sungguh sakit mendengar tuduhan demi tuduhan dari Bayu, bahkan dengan gampang'nya lagi dan lagi Bayu mengatakan Aerilyn murahan. Dia meraba leher'nya yang terasa sedikit perih akibat gesekan dari kalung yang di rampas secara paksa oleh Bayu. Kecewa, marah, sakit, dan benci jadi satu, itulah yang Aerilyn rasakan saat ini.

"Lo tuh kenapa diem aja sih Lyn di rendahin sama Bayu kaya gitu" ucap Nia yang tiba-tiba datang bersama anugrah dan satria

"Kenapa lo gak jelasin yang sebenar'nya ? Kalau perlu lo lawan, jangan cuma diem aja" ucap Nia menggebu-gebu karena emosi melihat Aerilyn yang hanya diam saja

"Udah Nia, biarin Aerilyn nenangin dirinya dulu. Lo jangan ikut-ikutan marahin dia" ucap anugrah menenangkan Nia

"Biarin, biar ni cewe bego pikiran'nya terbuka, kenapa diem aja saat di rendahin sama cowok yang jelas-jelas udah nyakitin hatinya" ucap Nia kelewat emosi

"GUE CAPEK" teriak Aerilyn yang membuat Nia, anugrah dan satria kaget

"Gue capek kaya gini terus, biarin aja dia mau nganggep gue apa, mau ngatain gue apa, gue cuma udah muak sama semua ini, terserah dia mau berfikir gue kaya gimana. Yang gue mau gue hidup tenang tanpa dia lagi. Udah cukup hati gue nahan sakit" ucap Aerilyn

"Lyn, sorry bukan maksud gue marahin lo, gue cuma gak terima kalau lo di rendahin kaya gitu sama dia, gue peduli sama lo" ucap Nia yang kemudian memeluk tubuh aerilyn

"Maaf ya Lyn gara-gara gue lo sama Bayu jadi salah paham" ucap satria tidak enak

"Bukan salah lo bang, lagian gue sama Bayu udah gak punya hubungan apa-apa lagi. Justru gue yang mau minta maaf sama lo, karena udah nyeret bang satria dalam masalah gue dan gue minta maaf karena udah ngerusak pertemanan kalian" ucap aerilyn

"Gak lyn, lo gak perlu minta maaf" ucap satria

Aerilyn berusaha tegar di depan mereka. Dia menghapus air matanya dan tidak ingin terlihat lemah di depan teman-teman'nya.

Tanpa mereka sadari di balik dinding ada Bayu yang mendengar semua percakapan mereka. Ya setelah pertengkaran tadi Bayu juga ikut mencari keberadaan Aerilyn. Dan saat melihat Aerilyn bersama yang lain dia urungkan niatnya untuk menemui aerilyn.

Saat bel pulang berbunyi semua murid berbondong-bondong keluar dari kelas untuk pulang kerumah masing-masing. Aerilyn yang sedari tadi diam melamun pun masih duduk di tempat'nya, tidak ada tanda-tanda akan beranjak pulang.

"Lyn, rilyn woy lo mau pulang gak? Udah bel pulang nih" ucap Nia sambil menggoyang-goyangkan bahu Aerilyn

"E-eh kenapa Nia?" Tanya Aerilyn kaget

"Ck. Lo mau pulang gak. Ini udah bel pulang" tanya Nia kembali

"Oh udah bel? Kok gue gak denger ya?" Ucap Aerilyn seperti orang ling Ling

"Lo kebanyakan ngelamun jadi gini. Dah ah ayo pulang" ucap Nia sambil berdiri

"Bentar gue mau ngomong sama Gaga bentar masalah laporan." Ucap Aerilyn yang berjalan kebelakang menuju tempat duduk anugrah

"Ga, ini kan tugas udah selesai tinggal lo print doang, hari ini lo print ya trus di kliping sekalian, pokoknya harus selesai hari ini. Besok udah harus di kumpulin" ucap Aerilyn menyerahkan flashdisk kepada anugrah

"Ok siap. Lo gak mau nemenin?" Ucap anugrah sambil cengengesan

"Tinggal print aja masih harus gue temenin ga? Beneran gue hapus nama lo dari daftar anggota" ucap Aerilyn memasang wajah malas

"Becanda doang Lyn ya elah" ucap anugrah

"Bener Lyn hapus aja nama'nya. Enak di dia dong cuma terima beres dapet nilai pula" ucap Nia tersenyum mengejek anugrah

"Rese lo ya" ucap anugrah

Di sela-sela perdebatan kedua manusia itu tiba-tiba seseorang memasuki kelas mereka yang sudah sepi hanya tinggal beberapa orang saja.

"Yasmin" panggil seseorang kepada aerilyn dan membuat mereka yang di kelas menatap orang itu

Aerilyn yang mengetahui bahwa Bayu yang memanggilnya pun langsung berubah datar dan dingin tanpa expresi

"Yas, aku..." ucapan Bayu terpotong

"Panggil gue rilyn, dan jangan pernah lagi panggil gue dengan nama Yasmine" ucap Aerilyn dengan dingin

"Tapi yas- eh Lyn, aku cuma..." Lagi-lagi ucapan Bayu terpotong

"Lo sama gue udah gak ada urusan lagi. Jadi gue harap lo jangan pernah nemuin gue lagi. Ini terakhir kali lo nampakin muka lo di depan gue" ucap Aerilyn

"Tapi...." Belum selesai Bayu ngomong tiba-tiba terdengar suara telfon dari hp Aerilyn

"Hallo"
.
.....
.
"APA"
.
....
"ok gue otw sekarang"

Panggilan langsung di putus oleh Aerilyn.

"Kenapa Lyn?" Ucap Nia ikut panik saat melihat Aerilyn berubah menjadi panik

"Ntar gue ceritain, gue pulang duluan ya." ucap Aerilyn yang bergegas akan pergi. Namun tiba-tiba terhenti karena cekalan di tangan Aerilyn yang di lakukan oleh Bayu

"Lyn tunggu dulu" ucap Bayu

"Lepasin tangan lo" ucap Aerilyn sambil melepas paksa cekalan tangan Bayu

Kemudian Aerilyn berlari keluar kelas dengan terburu-buru, jangan lupakan wajah aerilyn yang panik.

"Rilyn kenapa ya ga kira-kira. kok habis terima telfon langsung panik gitu" ucap Nia

"Gak tau gue. Dah lah pulang yok sepet gue liat dia (menunjuk Bayu dengan dagunya) " ucap anugrah yang berdiri dan bergegas keluar kelas di ikuti nia.

Sedangkan Bayu terdiam sambil memandang keluar. Dia sempat melihat leher aerilyn yang tergores, dia tau itu karena ulahnya tadi.

Maafin gue Yasmin, gue nyesel- ucap Bayu dalam hati.

~.~

Setelah sampai di rumah Aerilyn bergegas menemui orang tuanya.

"Mama" ucap Aerilyn kemudian menghampiri sang mama yang sudah menangis di pelukan sang papa

"Lyn, nenek kamu Lyn" ucap sang mama beralih memeluk Aerilyn

"Sudah kamu sekarang beres-beres dan kita berangkat ke tempat nenek hari ini" ucap sang papa kepada aerilyn

"Iya pa" ucap Aerilyn kemudian bergegas menuju kamar'nya

Setelah selesai Aerilyn keluar dari kamar dengan menggendong tas ransel dan Sling bag kecil. Di ruang tamu dia mendapati bagus yang juga sudah menggendong tas'nya, papa dan mamanya dengan koper di samping mereka.

"Ok sudah kumpul  kita berangkat sekarang" ucap sang papa

Setelah memastikan rumah terkunci dengan aman. Mereka memasuki mobil. Bagus yang menyetir mobil, di samping'nya ada Aerilyn, mama dan papa nya berada di kursi belakang.

Mereka semua berangkat menuju kerumah sang nenek. Ya, tadi mereka mendapat kabar bahwa sang nenek masuk rumah sakit karena serangan jantung. Dan kondisinya sekarang sedang kritis. Belum di ketahui pasti kenapa sang nenek tiba-tiba terkena serangan jantung, karena mereka hanya di kabari bahwa sang nenek masuk rumah sakit akibat serangan jantung dan sekarang sedang kritis.

Aerilyn Yasmine   [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang