Hari-hari berlalu, Minggu demi Minggu, bulan demi bulan Aerilyn jalani dengan tenang. Meski Bayu sesekali mencoba mendekati Aerilyn lagi namun Aerilyn tak menghiraukan'nya.
Sesuai ucapan aerilyn, kini dia tidak memiliki hubungan dengan laki-laki, dia benar-benar meng istirahat'kan hatinya dan fokus dengan sekolah'nya.
Banyak yang mendekati Aerilyn bahkan beberapa ada yang mencoba mengajak'nya berpacaran, namun dengan tegas Aerilyn menolak'nya."Huaa gak berasa kita tinggal berapa Minggu lagi di sekolah ini" ucap Nia yang berada di sebelah Aerilyn
Saat ini Aerilyn, Nia dan anugrah sedang duduk di kantin menikmati makanan mereka
"Iya bener, gak berasa bentar lagi kita lulus" jawab anugrah
"Emang lo yakin lo bakal lulus ga? Nilai lo aja di bawah gue" ucap Nia dengan senyum meledek anugrah
"Yakin lah, gue pasti bakal lulus, dan gue buktiin besok kalau nilai gue di atas loe" balas Gaga dengan percaya diri
"Pede bener mas'nya. Kita lihat besok siapa yang nilainya lebih tinggi" ucap Nia menantang
"Udah deh ah pusing gue lihat kalian berdua di mana-mana berantem Mulu. Bisa gak sih sekali-kali yang akur gitu" Aerilyn sudah memasang wajah kesal'nya
"Dia duluan yang mulai Lyn" Nia menunjuk anugrah
"Kok jadi gue, kan lo duluan yang mulai markonah" anugrah tidak mau kalah pun ikut menunjuk Nia
"Nama gue bukan markonah ya Bambang"
" Nama Gue juga bukan Bambang ya"
"Astaga gue sumpel pake sambel tu mulut lo berdua kalau masih mau adu bacot" kesal Aerilyn sudah tidak tahan dengan perdebatan unfaedah antara Nia dan anugrah
"Iya iya maaf kanjeng ratu" ucap Nia dan anugrah berbarengan sambil melipat tangan di depan dada seperti memohon. Namun kemudian mereka saling tatap karena kaget kenapa bisa berbarengan dan sama seperti itu.
"Habis adu bacot tinggal adu mata, gue colok juga tu mata. Jangan kelamaan adu mata'nya ntar naksir berabe" ucap Aerilyn yang menyadari Nia dan anugrah saling tatap tanpa berkedip
"A-apaan sih lo Lyn, gak ya. Gue mah setia sama risky walaupun tu anak bentukan'nya begitu tapi gue sayang dan setia" ucap Nia yang langsung mengalihkan pandangan matanya
"Iya bener lagian mana mau gue Ama ni bocah" ucap anugrah yang tiba-tiba canggung
"Ekhem ngomong-ngomong kalian mau lanjut di mana setelah lulus?" Tanya Aerilyn
"Gue sih mau'nya satu kampus sama risky" ucap Nia tersenyum
"Iya deh yang bucin. Tapi kampus mana emang?"
"Hehe gue belum tanya sama risky Lyn"
"Yee ni anak Dugong" ucap anugrah menoyor kepala Nia
"Diem lo gak usah pegang-pegang gue" ucap Nia sinis
"Mulai aja lagi" kesal Aerilyn melihat 2 teman'nya yang akan memulai perdebatan kembali
"Gak Lyn becanda. Lha lo sendiri Lyn mau lanjut di mana?" Tanya anugrah
"Gue kayanya mau kuliah sambil kerja deh" ucap Aerilyn serius
"Lho kenapa? Ortu lo gak sanggup biayain kuliah lo?" Tanya anugrah
"Bukan gitu, gue cuma mau bantu bayar uang kuliah gue setidak'nya gak terlalu membebani ortu gue. Lagian kan bang bagus juga masih kuliah, otomatis pengeluaran ortu gue pasti banyak. Ya setidak'nya gue bisa bantu-bantu dikit lah" penjelasan Aerilyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerilyn Yasmine [ END ]
RandomAku, kau dan dia Bukan tentang cinta segitiga, namun kau dan dia sama-sama menoreh luka. "Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara" - Aerilyn yasmine Yang penasaran tentang aerilyn, yuk langsung aja kepoin ceritanya. NB: ini...