Kelas Aerilyn telah selesai, sebelum menuju tempat parkir Aerilyn pergi ke toilet terlebih dahulu.
Saat memasuki toilet Aerilyn kaget melihat Nia sedang di bully oleh beberapa mahasiswi di sana.
Keadaan Nia sudah basah kuyup. Saat salah satu dari mereka berniat menampar Nia, Aerilyn berlari dan mencekal tangan itu sebelum mengenai pipi Nia.
"Lepasin, lo siapa hah ikut campur urusan gue" ucap perempuan itu dan menghempaskan tangan Aerilyn
"Jelas ini jadi urusan gue. Lo berani nyakitin temen gue berarti sama aja lo nyakitin gue" ucap Aerilyn dengan mendorong tubuh perempuan di depan'nya agar menjauh dari Nia
"Wahhh lihat gaes si jalang di belain sama temen'nya" ucap perempuan itu melihat Aerilyn dari atas sampai bawah
"Dia belum tau siapa Siska. Kalau tau, mana berani dia belain tuh jalang" ucap salah satu teman perempuan yang bernama Siska itu
"Jaga ucapan kalian, gue gak takut sama kalian. Dan jangan pernah sebut temen gue jalang. Kalau di lihat lebih pantes sebutan itu buat kalian" ucap Aerilyn dengan tatapan jijik melihat Siska dan teman-teman'nya
"Kurang ajar ya lo" ucap Siska dengan emosi
"Apa sebutan yang pantes buat cewek kaya dia, udah hamil tanpa suami, masih berani-beraninya deketin gebetan gue. bilangin sama temen jalang loe, jangan berani-beraninya deketin Gaga, karena Gaga itu milik gue" ucap Siska dengan percaya diri
"Apa tadi lo bilang? Gaga milik lo? Gak salah denger gue? Punya kaca gak loe, malu woy. Yang harusnya di sebut jalang itu elo, lihat tampilan loe, baju kurang bahan bedak 5cm, loe ke kampus mau belajar atau cari pelanggan" sindir Aerilyn
Plak
Suara tamparan terdengar jelas, tangan Siska mendarat di pipi kiri Aerilyn
"Rilyn" teriak Nia
Saat Siska dan teman-teman'nya akan mendekati Aerilyn tiba-tiba pintu toilet terbuka menampakan Nisa dan salah satu dosen perempuan di sana.
"Siska, apa-apaan kamu" teriak sang dosen
"Bu, ini gak seperti yang ibu lihat" jawab Siska dengan gugup
"Mau alasan apa kamu ? Sudah jelas-jelas kamu bully teman kamu, masih mau mengelak? Sekarang kamu dan teman-temanmu ikut keruangan ibu" perintah sang dosen dengan tegas
"Ck. Awas lo" ucap Siska menatap tajam Aerilyn dan nia. Kemudian berlalu pergi mengikuti sang dosen keluar dari toilet
"Lyn lo gak papa kan, lo di apapun sama tuh nenek lampir. Untung tadi si Tika ngasih tau gue kalau lo di toilet di bully sama anak fakultas sebelah. Tanpa pikir panjang gue ajak aja tuh Bu Dina ke sini biar tu nenek lampir dapet hukuman" ucap Nisa dengan wajah sedih.
Memang tadi Nisa menunggu Aerilyn di parkiran, namun sudah lama Aerilyn tidak muncul juga, kebetulan Tika teman sekelas mereka tadi melewati toilet dan mendengar keributan di sana, dengan rasa penasaran Tika mengintip dan kaget melihat Aerilyn yang berhadapan dengan 3 mahasiswi dari fakultas sebelah. Tika yang takut pun kemudian berlari mencari Nisa untuk memberitahu tentang aerilyn, karena Tika tau Nisa adalah teman dekat Aerilyn.
"Gue gak papa kok nis"
"Astaga Nia" ucap Aerilyn menepuk jidatnya, dia baru ingat kondisi nia. Aerilyn langsung berlari kearah nia
"Nia lo gak papa kan, ponakan gue gak kenapa-kenapa kan" tanya Aerilyn khawatir
"Gue gak papa kok Lyn, makasih ya udah nolongin gue" ucap Nia dengan tubuh menggigil karena keadaanya sudah basah kuyup
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerilyn Yasmine [ END ]
RandomAku, kau dan dia Bukan tentang cinta segitiga, namun kau dan dia sama-sama menoreh luka. "Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara" - Aerilyn yasmine Yang penasaran tentang aerilyn, yuk langsung aja kepoin ceritanya. NB: ini...