Sudah 3 hari Bayu tidak melihat Aerilyn. Dia sudah bertanya kepada Nia dan anugrah namun yang di dapati hanya jawaban sinis dari mereka.
Bayu juga mengirim pesan kepada aerilyn, namun sama sekali tidak ada balasan.Bayu melamun sambil memandangi kalung yang waktu itu dia rampas dari Aerilyn.
Tiba-tiba risky datang mengambil kalung yang sedang Bayu pegang."Bangsat, balikin gak kalung gue" umpat Bayu terlihat marah
"Woyy kalem bro, lagian lo ngapain sih bawa-bawa kalung ke sekolah. Lagian ini kalung kaya gak asing deh. gue pernah liat tapi di mana ya?" Ucap risky sambil berfikir
"Balikin bangsat" ucap Bayu masih mengumpat dan terlihat berusaha merebut kalung itu dari risky
"Nah gue baru inget, ini bukan'nya kalung Aerilyn ya, yang waktu itu lo kasih? Kok bisa di lo?" Tanya risky sambil memicingkan matanya
"Ceritanya panjang, udah sini balikin" ucap Bayu merebut kalung itu dari tangan risky
"Eh tadi gue lihat Aerilyn berangkat sekolah di anterin sama abangnya, lo bukan'nya dari kemarin nyariin rilyn ya?" Tanya risky
"Seriusan? Kenapa lo gak bilang dari tadi bego" ucap Bayu kemudian berdiri dari duduknya berniat ingin menemuin Aerilyn. Namun terhenti saat risky mencegah'nya
"Lo mau kemana? Ini udah bel masuk tu Bu cempaka udah di depan pintu" ucap risky sambil menunjuk ke arah pintu
"Ck. Sialan" umpat Bayu yang kembali duduk
"Udah gak usah ngedumel mulu kek cewek aja lo. Ntar istirahat aja nemuin rilyn'nya" ucap risky namun tak di tanggapi oleh Bayu.
Bel istirahat sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Dan sekarang Aerilyn, Nia dan anugrah sudah berada di kantin. Lebih tepatnya satu meja dengan geng satria. Entah sejak kapan namun sekarang Aerilyn selalu bergabung dengan geng satria jika berada di kantin.
"Gue turut bersuka cita ya Lyn soal nenek lo" ucap salah satu dari teman satria
"Makasih bang" jawab Aerilyn
Ya mereka sudah tau tentang Aerilyn yang 3 hari ini tak terlihat di sekolah karena ijin. Dan tentang kabar meninggalnya nenek aerilyn.
"Gak berasa ya bang bentar lagi kalian lulus dari sini" ucap anugrah sambil mengunyah makan'nya
"Makan dulu di selesain baru ngomong" ucap satria yang membuat anugrah tersenyum menampakan giginya
"Nanti pada mau lanjut kuliah di mana bang? Tanya Aerilyn
"Kita-kita mah kawan sejati jadi nanti kuliah tetep bareng satu universitas, paling cuma beda jurusan aja" jawab salah satu teman satria yang bernama angga
"Bener Lyn, kita mah sama temen aja setia apa lagi sama pacar, neng rilyn gak mau gitu jadi pacar salah satu dari kita. Lebih tepat'nya jadi pacar Abang Juna yang ganteng ini" ucap salah satu teman satria yang bernama Juna dengan senyum menggoda
Mendengar kalimat teman'nya itu satria langsung mengeplak kepala Juna
"Gak usah di dengerin omongan Juna Lyn, biasa dia mah play boy cap cicak" ucap satria yang mengundang gelak tawa mereka semua.
Saat sedang asyk-asyk nya ketawa tiba-tiba Bayu datang bersama risky. Dan membuat tawa Aerilyn menghilang berganti dengan wajah datar
"Yasmin, boleh ngomong sebentar" ucap Bayu
"Gue sibuk" jawab Aerilyn
"Sibuk?" Tanya Bayu bingung
"Lo gak lihat gue lagi makan? Dan satu lagi panggil gue rilyn jangan panggil gue Yasmin" ucap Aerilyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerilyn Yasmine [ END ]
RandomAku, kau dan dia Bukan tentang cinta segitiga, namun kau dan dia sama-sama menoreh luka. "Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara" - Aerilyn yasmine Yang penasaran tentang aerilyn, yuk langsung aja kepoin ceritanya. NB: ini...