Bagian 37

301 11 0
                                    

Aerilyn termenung memandang keluar jendela kamar. Sudah 3 hari setelah kejadian itu Aerilyn menjadi pendiam suka melamun dan selalu diliputi bersalah. Ketukan di pintu kamarnya tidak membuatnya sadar. Dia masih setia memandang keluar jendela.

"Lyn" ucap mama Aerilyn memegang pundak Aerilyn

Aerilyn tersentak kemudian menoleh ke arah mamanya

"Eh iya ma kenapa?" Tanya Aerilyn

"Makan dulu yuk mama udah masakin makanan kesukaan kamu" ucap mama Aerilyn sambil mengelus kepala Aerilyn

"Duluan aja ma, rilyn belum laper"

"Kamu harus mikirin kesehatan kamu Lyn, udah 3 hari ini kamu jarang makan. Kalau kamu sakit mama pasti sedih. Kamu mau bikin Mama sedih" ucap mama Aerilyn dengan tatapan sendu

"Gak ma. Ya udah ayo makan" ucap Aerilyn

"Nah Gitu dong" mama Aerilyn tersenyum akhirnya anak'nya mau makan

~

Di cafe satria dan Bagus sedang membahas sesuatu. Tadi satria menelfon bagus dan meminta untuk bertemu untuk membicarakan hal penting.

"Jadi gimana?" Tanya bagus to the points

"Gaga udah ngabarin gue katanya orang yang nabrak risky saat itu dalam keadaan mabuk. Bawa mobil ugal-ugalan di bawah pengaruh alkohol" ucap satria menjelaskan

"Gue kasian sama Adek gue. 3hari ini dia jarang keluar kamar jarang makan, dia selalu merasa bersalah atas kematian risky" ucap bagus

"Bang anak-anak LION kan besok mau ngadain bakti sosial buat korban banjir dan tanah longsor. Gimana kalau gue ajak Aerilyn buat ikut?"

"Yang bener aja lo sat, rilyn kondisinya lagi kaya gitu mau lo ajak" ucap bagus ngegas

" Justru itu bang. Nanti di sana kan bakal bersosialisasi sama orang-orang, ada juga anak-anak kecil. Siapa tau dengan begitu bisa bikin rilyn bangkit lagi. Gak terpuruk kaya sekarang" jelas satria

"Mmm di pikir-pikir ada bener'nya juga omongan lo"

"Dengan begitu kan pikiran rilyn teralihkan dengan hal-hal positif. Dari pada di biarin aja kebanyakan ngelamun gak baik bang buat rilyn"

"Ya udah deh besok lo ke rumah lo bawa deh Adek gue, tapi jangan lo apa-apain. Pulangin dengan selamat dan utuh" ucap bagus sedikit bercanda

"Ya elah bang gak percaya banget Ama gue. Emang mau gue apapun Adek loe? Tenang aja gue gak bakal makan Adek lo. Eh bukan gak bakal, tapi belum waktunya gue makan Adek lo hehe" ucap satria terkekeh

"Ye ni bocah emang Adek gue apaan mau lo makan. Awas aja lo" ucap bagus dengan melempar sedotan ke arah satria

"Canda bang piss" ucap satria mengangkat tangan'nya membentuk huruf V

~

Hari berikutnya sesuai dengan ucapan satria kemarin. Pagi-pagi satria sudah berada di rumah Aerilyn.

"Lo tunggu di sini bentar, gue panggil Rilyn dulu" ucap bagus menyuruh satria duduk di sofa ruang tamu

"Ok"

Bagus mengetuk pintu kamar Aerilyn namun tidak ada jawaban. Kemudian bagus membuka pintu dan terlihat Aerilyn sedang melamun di depan jendela

"Lyn. Gue ketok-ketok pintu gak di bukain" ucap bagus mendekati Aerilyn

"Lyn" ucap bagus sambil memegang pundak Aerilyn

"Eh bang, lo sejak kapan di kamar gue" tanya Aerilyn kaget

Aerilyn Yasmine   [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang